Dugaan Pertalite Oplosan di Kendari: Pengemudi Ojol Rugi, Pemerintah Pastikan Kualitas BBM Sesuai Standar
Dugaan Pertalite Oplosan di Kendari Timbul Keresahan di Kalangan Pengemudi Ojol
Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, tengah dihadapkan pada keresahan sejumlah pengemudi ojek online (ojol) menyusul dugaan peredaran Pertalite oplosan di beberapa Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU). Sejumlah pengemudi melaporkan kerusakan pada kendaraan mereka setelah mengisi bahan bakar jenis Pertalite, menimbulkan kerugian finansial dan mengganggu operasional mereka. Keluhan ini mencuat setelah beberapa kendaraan mengalami kerusakan mesin secara tiba-tiba, beberapa hari setelah pengisian bahan bakar.
Salah satu pengemudi, Muhammad Dandy, menuturkan motornya mogok setelah mengisi Pertalite pada Senin malam, 3 Maret 2025. Pemeriksaan di bengkel menunjukkan saringan tangki bahan bakar kotor dan bensin berbau menyengat, mengindikasikan adanya pencampuran zat lain. Kerusakan ini memaksa Dandy untuk menghentikan aktivitasnya selama beberapa hari dan mengeluarkan biaya perbaikan hingga Rp 100.000 lebih untuk penggantian busi. “Saya terpaksa tidak bisa bekerja selama beberapa hari karena motor mogok. Biaya perbaikannya juga cukup memberatkan,” keluhnya.
Nasib serupa dialami Upink, yang baru membeli motor dua hari sebelum kejadian. Motornya mengalami kerusakan setelah diisi Pertalite, dengan aroma yang diklaim berbeda dari biasanya, mirip dengan campuran tinner atau oli. Kejadian ini memicu kecurigaan dan keresahan di kalangan pengemudi ojol terhadap kualitas Pertalite yang beredar.
Respon Pemerintah dan Pihak Kepolisian
Menanggapi laporan dan keresahan tersebut, para pengemudi ojol melakukan aksi bersama dengan mendatangi Polresta Kendari pada Selasa, 4 Maret 2025, untuk melaporkan dugaan peredaran Pertalite oplosan. Mereka menyerahkan sampel bahan bakar dari beberapa SPBU yang diduga sebagai sumber masalah. Sebagai respon atas laporan tersebut, Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sulawesi Tenggara bersama Polda Sultra langsung melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke sejumlah SPBU pada Rabu, 5 Maret 2025. Sampel bahan bakar diambil dan diuji untuk memastikan kualitasnya sesuai standar.
Hasil pemeriksaan lapangan yang dilakukan oleh Dinas ESDM Sultra menyatakan bahwa Pertalite yang dijual di SPBU yang disidak memenuhi standar pemerintah. Kepala Bidang Energi Baru dan Terbarukan Dinas ESDM Sultra, Dewi Rosaria Amin, menegaskan bahwa masyarakat tidak perlu khawatir karena pengawasan terhadap kualitas BBM terus dilakukan secara berkala. Pernyataan ini tentu menjadi angin segar bagi masyarakat Kendari, meskipun keresahan akibat dugaan Pertalite oplosan masih perlu ditangani secara tuntas.
Namun, pernyataan resmi tersebut belum sepenuhnya menenangkan para pengemudi ojol yang telah mengalami kerugian. Mereka berharap adanya investigasi lebih lanjut untuk memastikan tidak ada lagi peredaran bahan bakar oplosan yang merugikan masyarakat. Selain itu, mekanisme kompensasi bagi pengemudi ojol yang mengalami kerugian akibat dugaan Pertalite oplosan juga menjadi hal penting yang perlu dipertimbangkan.
Langkah ke Depan
Kejadian ini menjadi sorotan penting terkait pengawasan dan kualitas bahan bakar minyak di Indonesia. Penting bagi pemerintah dan lembaga terkait untuk meningkatkan pengawasan terhadap distribusi dan kualitas BBM agar kejadian serupa tidak terulang kembali. Transparansi informasi kepada masyarakat juga krusial untuk menjaga kepercayaan publik. Langkah-langkah konkret perlu diambil untuk memastikan perlindungan konsumen dan mencegah kerugian lebih lanjut bagi masyarakat, khususnya bagi para pengemudi ojol yang sangat bergantung pada kendaraan mereka untuk mencari nafkah.