Dompet Dhuafa dan BPKH Lahirkan Wirausaha Muda Melalui Program Hajj-Preneur di Lebak

Dompet Dhuafa dan BPKH Bersinergi Tingkatkan Keterampilan Pemuda Lebak Melalui Program Hajj-Preneur

Memanfaatkan momentum Ramadhan 1446 Hijriah, Dompet Dhuafa, melalui Institut Kemandirian (IK), berkolaborasi dengan Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) menggelar pelatihan teknisi pendingin udara (AC) bagi pemuda di Kabupaten Lebak, Banten. Program ini bertujuan untuk menciptakan wirausaha muda yang disebut "Hajj-Preneur," sebagai bagian dari upaya memaksimalkan potensi dana haji untuk kemaslahatan umat.

Pelatihan ini merupakan wujud komitmen Dompet Dhuafa dan BPKH untuk memberdayakan masyarakat melalui peningkatan keterampilan. Dari ratusan pendaftar, terpilih 11 peserta, di mana 10 di antaranya berasal dari Lebak, untuk mengikuti pelatihan intensif di IK Karawaci dan Panasonic Gobel Jakarta Timur. Selama pelatihan, mereka dibekali dengan:

  • Keterampilan komprehensif dalam perawatan,
  • Perbaikan,
  • Instalasi AC.
  • Pengalaman magang untuk memberikan pemahaman praktis tentang industri.

Seremonial peluncuran program pelatihan teknisi AC dilaksanakan bersamaan dengan acara buka puasa bersama di Kampung Ciboleger, Desa Bojong Menteng, Kecamatan Leuwidamar, Lebak, yang dihadiri oleh Bupati Lebak, Hasbi Jayabaya. Bupati Hasbi menyambut baik program Hajj-Preneur dan menyampaikan apresiasi kepada Dompet Dhuafa dan BPKH atas inisiatif ini. Beliau berharap program ini dapat meningkatkan kualitas SDM dan kesejahteraan masyarakat Lebak.

Hasbi menekankan pentingnya pelatihan ini sebagai bekal untuk mendapatkan penghasilan yang halal di era yang serba instan. Ia mengajak para peserta untuk meningkatkan ketakwaan di sisa hari-hari Ramadhan.

Kemitraan Strategis untuk Kemaslahatan Umat

General Manager Resources Mobilization Dompet Dhuafa, Ahmad Faqih, mengungkapkan rasa syukur atas kemitraan yang terjalin dengan BPKH. Ia berharap program-program Dompet Dhuafa dapat terus memberikan manfaat yang luas bagi masyarakat. Kemitraan ini telah terjalin sejak 2020 dan terus berlanjut hingga saat ini.

Kepala Divisi Pelaksana Monitoring dan Evaluasi BPKH, Indriayu Afriana, menjelaskan bahwa pelatihan teknisi AC merupakan program pertama yang dilakukan pada tahun 2025. Ia berharap para peserta dapat menjadi entrepreneur yang sukses dan mandiri setelah mendapatkan ilmu dari pelatihan ini. Program Hajj-Preneur ini bertujuan untuk mencetak wirausaha muda dengan memanfaatkan dana abadi umat untuk kegiatan kemaslahatan.

Semangat Perubahan dari Tanah Baduy

Ahmad Satibi (37), salah satu peserta pelatihan, menjadi contoh nyata semangat perubahan di tengah keterbatasan ekonomi. Pria asal Kampung Gunung, Lebak, ini berharap dapat berwirausaha dengan keterampilan yang didapat dari pelatihan. Baginya, pelatihan ini adalah jembatan menuju masa depan yang lebih baik. Selain berdagang gorengan dan bekerja serabutan, ia ingin memiliki keterampilan baru sebagai bekal untuk meningkatkan penghasilan.

Dompet Dhuafa memandang kolaborasi dengan BPKH ini bukan hanya sebagai bantuan materi, tetapi juga sebagai upaya pemberdayaan dan pemberian harapan. Para peserta Hajj-Preneur adalah bukti nyata bahwa dengan keterampilan dan tekad, perubahan dapat diwujudkan, bahkan dari Tanah Baduy.

Selain program Hajj-Preneur, Dompet Dhuafa dan BPKH juga bersinergi dalam program-program lain, seperti:

  • Penyaluran 3.000 paket berbuka puasa,
  • Aksi bersih 100 masjid,
  • Distribusi 500 mushaf Al Quran.

Kolaborasi ini bertujuan untuk memberikan manfaat nyata bagi masyarakat, terutama dalam pengembangan keterampilan dan peningkatan taraf hidup.