Menavigasi Ranjau Pertanyaan Keluarga Saat Lebaran: Strategi Psikologis dari Universitas Airlangga
Menghadapi Pertanyaan 'Kapan Nikah?' Saat Silaturahmi Lebaran: Tips dari Psikolog Unair
Lebaran, momen yang identik dengan kebersamaan dan silaturahmi, seringkali menjadi ajang bertukar cerita dan kabar dengan keluarga besar. Namun, di balik hangatnya suasana, tak jarang muncul pertanyaan-pertanyaan pribadi yang bisa membuat sebagian orang merasa tidak nyaman, seperti pertanyaan tentang status hubungan, pekerjaan, atau rencana masa depan. Bagaimana cara menghadapinya? Seorang psikolog dari Universitas Airlangga (Unair) memberikan panduan.
Budaya Kolektivistik dan Dampaknya
Atika Dian Ariana, seorang dosen psikologi di Unair, menjelaskan bahwa fenomena ini berakar pada budaya kolektivistik yang kuat di Indonesia. Dalam budaya ini, kepentingan individu seringkali dilihat sebagai bagian dari kepentingan bersama. Pertanyaan-pertanyaan personal, meskipun seringkali dilontarkan dengan niat baik sebagai bentuk perhatian, dapat terasa mengganggu bagi sebagian orang. Terlebih jika pertanyaan tersebut menyentuh area sensitif atau hal-hal yang sedang menjadi beban pikiran.
"Dalam konteks positif, pertanyaan-pertanyaan itu menunjukkan rasa peduli dan perhatian. Namun, dalam konteks negatif, bisa dianggap sebagai bentuk 'kepo' yang melanggar privasi," ujar Atika.
Dampak Psikologis Pertanyaan Personal
Lebih lanjut, Atika menjelaskan bahwa pertanyaan-pertanyaan semacam ini dapat memicu berbagai dampak psikologis, seperti:
- Menurunkan ekspektasi sosial: Seseorang mungkin merasa kecewa karena pertanyaan yang diajukan tidak sesuai dengan harapannya.
- Trauma dan tekanan emosional: Jika pertanyaan menyentuh hal yang sedang menjadi beban, seperti masalah pekerjaan, studi, atau hubungan, hal itu dapat membangkitkan rasa tidak nyaman dan sedih.
Strategi Menghadapi Pertanyaan Personal
Atika membagikan dua strategi utama untuk menghadapi pertanyaan-pertanyaan personal:
-
Fight (Menghadapi):
- Siapkan jawaban: Sebelum menghadiri acara keluarga, pertimbangkan pertanyaan apa saja yang mungkin muncul dan siapkan jawaban yang bijak. Pertimbangkan apakah jawaban tersebut akan mengakhiri percakapan atau justru memicu pertanyaan lebih lanjut.
- Kelola ekspektasi: Sadari bahwa pertanyaan-pertanyaan personal mungkin akan muncul, dan persiapkan diri secara mental.
-
Flight (Menghindar):
- Teknik Grounding: Jika pertanyaan sudah terlanjur diajukan dan membuat Anda merasa tidak nyaman, gunakan teknik grounding untuk menenangkan diri. Teknik ini melibatkan aktivitas pancaindra, seperti mengatur pernapasan, berjalan-jalan, atau beristirahat.
Kendalikan Respon Anda
Atika menekankan bahwa kita tidak bisa mengontrol pertanyaan yang diajukan oleh orang lain, tetapi kita memiliki kendali penuh atas cara kita meresponsnya. Anda tidak wajib menjawab semua pertanyaan, terutama dari orang yang tidak terlalu Anda kenal. Anda bisa menjawab dengan senyuman, jawaban yang singkat dan umum, atau mengalihkan pembicaraan.
Dengan persiapan yang matang dan strategi yang tepat, Anda dapat menavigasi ranjau pertanyaan keluarga saat Lebaran dengan lebih percaya diri dan tetap menjaga suasana silaturahmi yang hangat dan menyenangkan.