Menjelang Idul Fitri: Kapan Waktu yang Tepat untuk Memulai Takbiran?

Menjelang Idul Fitri: Kapan Waktu yang Tepat untuk Memulai Takbiran?

Idul Fitri, hari kemenangan bagi umat Muslim setelah sebulan penuh berpuasa di bulan Ramadan, disambut dengan suka cita dan berbagai tradisi yang mengakar kuat. Salah satu tradisi yang paling dinantikan adalah takbiran, yaitu mengumandangkan kalimat "Allahu Akbar" sebagai ungkapan syukur dan pengagungan kepada Allah SWT. Namun, kapan sebenarnya waktu yang tepat untuk memulai takbiran Idul Fitri?

Perbedaan Pendapat Ulama tentang Waktu Takbiran

Para ulama memiliki perbedaan pendapat mengenai waktu dimulainya takbiran Idul Fitri. Perbedaan ini didasarkan pada interpretasi terhadap dalil-dalil agama dan praktik yang berkembang di kalangan umat Muslim. Mengutip kitab Fiqih Sunnah karya Sayyid Sabiq, terdapat dua pendapat utama:

  • Pendapat Pertama: Takbiran dimulai sejak keberangkatan menuju salat Id hingga selesainya khutbah. Artinya, takbir mulai dikumandangkan pada pagi hari, sekitar pukul 5 atau 6 pagi, ketika umat Muslim mulai berbondong-bondong menuju tempat pelaksanaan salat Id.
  • Pendapat Kedua: Takbiran dimulai sejak terlihatnya hilal 1 Syawal, yaitu pada malam hari raya Idul Fitri, dan berlanjut hingga pagi hari sebelum pelaksanaan salat Id. Menurut pendapat ini, takbir dapat mulai dikumandangkan setelah Maghrib, begitu hilal terlihat, dan terus berkumandang sepanjang malam hingga menjelang salat Id.

Perbedaan pendapat ini memberikan fleksibilitas bagi umat Muslim dalam melaksanakan takbiran. Masyarakat dapat memilih pendapat yang dianggap paling sesuai dengan keyakinan dan kondisi masing-masing. Yang terpenting adalah niat yang tulus untuk mengagungkan Allah SWT dan menyambut hari kemenangan dengan penuh sukacita.

Hukum Takbiran: Sunnah bagi Laki-laki dan Perempuan

Syekh Said Bin Muhammad Ba Ali Ba Isyan dalam kitab Syarh al-Muqaddimah al-Hadramiyah menjelaskan bahwa takbiran pada malam Idul Fitri hukumnya sunnah, baik bagi laki-laki maupun perempuan. Kesunnahan ini didasarkan pada dalil dari Al-Qur'an, salah satunya terdapat dalam Surah Al-Baqarah ayat 185:

وَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللَّهَ عَلَى مَا هَدَاكُمْ وَلَعَلَّكُمْ ت َشْكُرُونَ

Artinya: "Dan hendaklah kamu menggenapkan hitungan (hari Ramadan), dan hendaklah kamu bertakbir mengagungkan Allah) (atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur."

Ayat ini menjadi landasan bagi umat Muslim untuk mengagungkan Allah SWT melalui takbir sebagai bentuk syukur atas petunjuk dan rahmat yang telah diberikan selama bulan Ramadan.

Bacaan Takbir Idul Fitri

Berikut adalah bacaan takbir Idul Fitri yang umum dikumandangkan oleh umat Muslim:

Takbir Panjang

اللهُ أَكْبَرُ كَبِيْرًا وَالحَمْدُ لِلّٰهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيْلًا لَا إلٰهَ إِلَّا اللهُ وَلَا نَعْبُدُ إِلَّا إِيَّاهُ مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنَ وَلَوْ كَرِهَ الكَافِرُوْنَ، لَا إلٰهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ صَدَقَ وَعْدَهُ وَنَصَرَ عَبْدَهُ وَأَعَزَّ جُنْدَهُ وَهَزَمَ الأَحْزَابَ وَحْدَهُ، لَا إلٰهَ إِلَّا اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ وَلِلّٰهِ الْحَمْدُ

Bacaan latin: Allahu akbar kabiiraa, walhamdu lillahi katsira, wa subhanallahi bukratan wa ashila, la ilaha illallahu wa la na'budu illa iyyahu mukhlishina lahud dina wa law karihal kafirun, la ilaha illallahu wahdah, shadaqa wa'dah, wa nashara 'abdah, wa a'azza jundahu wa hazamal ahzaba wahdah, la ilaha illallahu wallahu akbar. Allahu akbar walillahilhamd.

Artinya: "Allah Maha Besar dengan segala kebesaran, segala puji bagi Allah dengan sebanyak-sebanyak puji, dan Maha suci Allah sepanjang pagi dan sore, tiada Tuhan(yang wajib disembah) kecuali Allah dan kami tidak menyembah selain kepada-Nya, dengan memurnikan agama Islam, meskipun orang-orang kafir, orang-orang munafik, orang-orang musyrik membencinya. Tiada Tuhan (yang wajib disembah) kecuali Allah dengan keesaan-Nya, Dia dzat yang menepati janji, dzat yang menolong hamba-Nya dan memuliakan bala tentaraNya dan menyiksa musuh dengan keesaan-Nya. tiada Tuhan (yang wajib disembah) kecuali Allah dan Allah Maha Besar, Allah Maha Besar dan segala puji hanya untuk Allah."

Takbir Pendek

اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ لَا إلٰهَ إِلَّا اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ وَلِلّٰهِ الْحَمْدُ

Bacaan latin: Allahu akbar, Allahu akbar, Allahu akbar. La ilaha illallahu wallahu akbar. Allahu akbar wa lillahil hamdu.

Artinya: Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Allah Maha Besar. Tiada tuhan selain Allah yang Maha Besar. Allah Maha Besar, segala puji bagi-Nya.

Dengan memahami perbedaan pendapat ulama dan mengetahui bacaan takbir, diharapkan umat Muslim dapat melaksanakan takbiran Idul Fitri dengan khusyuk dan penuh makna. Semoga Allah SWT menerima amal ibadah kita selama bulan Ramadan dan menjadikan kita termasuk orang-orang yang bertakwa.