Pemprov DKI Jakarta Perketat Pengawasan Mudik Gratis 2025: Laporkan Segera Jika Ada Pungli!

DKI Jakarta Gencarkan Pemberantasan Pungli dalam Program Mudik Gratis 2025

Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menegaskan komitmennya untuk memberantas praktik pungutan liar (pungli) dalam pelaksanaan program Mudik Gratis 2025. Gubernur Jakarta, Pramono Anung, secara tegas menginstruksikan seluruh peserta mudik gratis untuk tidak ragu melaporkan segala bentuk pungli yang terjadi selama perjalanan.

"Kami ingin memastikan program Mudik Gratis ini benar-benar bebas dari pungli. Jika ada indikasi pungli, jangan takut untuk melapor," ujar Pramono saat acara pelepasan peserta mudik gratis di kawasan Monas, Jakarta Pusat, Kamis (27/3/2025).

Pemprov DKI Jakarta telah menggandeng berbagai pihak, termasuk Unit Pemberantasan Pungli (UPP), Kepolisian Republik Indonesia (Polri), dan Kejaksaan, untuk mengawasi jalannya program mudik gratis ini. Posko pengaduan juga telah didirikan di titik-titik keberangkatan dan sepanjang jalur mudik untuk memudahkan pelaporan.

Mekanisme Pelaporan Pungli yang Mudah dan Cepat

Pramono menjelaskan, peserta mudik gratis dapat melaporkan praktik pungli melalui beberapa cara:

  • Lapor langsung di posko pengaduan: Petugas di posko akan segera menindaklanjuti laporan yang masuk.
  • Aplikasi pengaduan daring: Pemprov DKI Jakarta menyediakan aplikasi khusus untuk pengaduan pungli. Aplikasi ini memungkinkan pelapor untuk mengirimkan bukti-bukti, seperti foto atau video, secara daring.

"Jangan biarkan pungli merajalela. Laporkan segera agar dapat ditindak tegas," tegas Pramono.

Antisipasi Lonjakan Pemudik dan Penataan Pendatang Baru

Tahun ini, Pemprov DKI Jakarta menargetkan 23.000 pemudik dalam program mudik gratis. Namun, antusiasme masyarakat sangat tinggi sehingga jumlah peserta melonjak menjadi lebih dari 26.000 orang. Program ini mencakup 20 kota di 6 provinsi, termasuk Kediri, kampung halaman Gubernur Pramono Anung.

Selain itu, Pemprov DKI Jakarta juga menyediakan bus khusus bagi penyandang disabilitas. Bus-bus ini didesain dengan fasilitas yang memadai untuk memastikan kenyamanan dan keamanan para penumpang.

Menjelang arus balik Lebaran, Pramono menegaskan bahwa Jakarta terbuka bagi pendatang baru. Namun, ia mengingatkan agar para pendatang baru memiliki bekal keterampilan dan dokumen kependudukan yang lengkap.

"Jakarta terbuka bagi siapa saja yang ingin bekerja dan berkontribusi. Namun, kami juga mengharapkan agar para pendatang baru memiliki persiapan yang matang," pungkas Pramono.

Dengan langkah-langkah ini, Pemprov DKI Jakarta berharap dapat mewujudkan program Mudik Gratis 2025 yang aman, nyaman, dan bebas dari praktik pungli, serta siap menyambut arus balik Lebaran dengan tertib dan teratur.