Banjir Bekasi: Wali Kota Jelaskan Keputusan Mengungsikan Keluarga ke Hotel
Banjir Bekasi: Wali Kota Jelaskan Keputusan Mengungsikan Keluarga ke Hotel
Video yang beredar di media sosial memperlihatkan istri Wali Kota Bekasi, Wiwiek Hargono, mengungsi di sebuah hotel mewah di Kota Bekasi saat banjir melanda wilayah tersebut. Rekaman video, yang beredar luas pada Rabu, 5 Maret 2025, memperlihatkan Ibu Wiwiek turun dari sebuah mobil hitam di depan lobi hotel. Suara perekam video terdengar menjelaskan bahwa pengungsian tersebut disebabkan oleh banjir yang merendam rumah Ibu Wiwiek. Lokasi hotel tempat Ibu Wiwiek menginap juga disebutkan dalam rekaman tersebut. Kejadian ini memicu beragam komentar di masyarakat.
Menanggapi viralnya video tersebut, Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto, memberikan klarifikasi resmi. Ia menjelaskan bahwa keputusan untuk mengungsikan keluarganya ke hotel merupakan langkah antisipatif mengingat kompleks perumahannya di Kemang Pratama diperkirakan akan terendam banjir. "Saya memperkirakan bahwa Kemang Pratama pasti akan terendam banjir," ujar Tri Adhianto kepada wartawan di kantor BNPB Jatiasih, Kota Bekasi, Rabu, 5 Maret 2025. "Jika saya bertahan di rumah, saya akan kesulitan keluar dan membantu warga. Prioritas utama saya adalah keselamatan keluarga." Langkah ini diambil untuk memastikan keselamatan keluarga, mengingat kondisi darurat bencana yang sedang terjadi.
Lebih lanjut, Tri Adhianto menjelaskan bahwa sebelum banjir merendam perumahannya, ia telah berupaya menginformasikan kepada warga sekitar mengenai ketinggian muka air yang terus meningkat. Keputusan mengungsi, menurutnya, juga didasari oleh kebutuhan untuk tetap memantau kondisi dan memberikan pelayanan kepada warga yang terdampak banjir di seluruh wilayah Kota Bekasi. "Jika saya berada di rumah, keluarga saya akan khawatir dan bertanya keberadaan saya. Dengan mengungsi, saya bisa fokus memantau situasi dan memimpin upaya penanganan banjir," tambahnya. Ia menekankan bahwa tindakan tersebut semata-mata didorong oleh keprihatinan dan tanggung jawabnya sebagai kepala daerah dalam situasi bencana.
Wali Kota Tri Adhianto juga membantah tudingan bahwa keputusannya mengungsi ke hotel mewah bertujuan untuk menunjukkan kemewahan. "Tidak ada niat untuk bermewah-mewahan," tegasnya. "Tujuan utama adalah keselamatan keluarga dan efektivitas dalam memimpin penanganan bencana. Prioritas saya adalah memastikan keamanan dan kesejahteraan warga Kota Bekasi." Penjelasan ini diharapkan dapat meluruskan berbagai spekulasi yang beredar di masyarakat terkait insiden tersebut.
Langkah antisipatif yang dilakukan Wali Kota Bekasi ini menjadi sorotan publik. Di satu sisi, terdapat apresiasi atas upaya proaktifnya dalam penanganan banjir dan memastikan keselamatan keluarga. Namun, di sisi lain, muncul pertanyaan mengenai pilihan tempat pengungsian. Peristiwa ini menyoroti kompleksitas tantangan dalam memimpin di tengah situasi darurat dan pentingnya transparansi dalam memberikan informasi kepada publik.
Berikut beberapa poin penting yang dapat disimpulkan dari peristiwa ini:
- Keselamatan keluarga menjadi prioritas utama Wali Kota Bekasi dalam situasi darurat banjir.
- Keputusan mengungsi ke hotel diambil sebagai langkah antisipatif mengingat prediksi banjir di wilayah Kemang Pratama.
- Wali Kota menegaskan bahwa tindakannya tidak bertujuan untuk bermewah-mewahan.
- Peristiwa ini memicu diskusi publik mengenai pilihan tempat pengungsian dan transparansi informasi dalam situasi darurat.