Lesunya Perputaran Ekonomi, Pedagang ITC Surabaya Keluhkan Penurunan Pembeli Jelang Lebaran 2025
Pasar Baju Lebaran di ITC Surabaya: Antara Harapan dan Kenyataan
Surabaya, Jawa Timur - Jelang Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriah atau tahun 2025, denyut ekonomi di pusat-pusat perbelanjaan, khususnya yang menjual pakaian, menjadi sorotan. ITC Mega Grosir Surabaya, salah satu pusat perbelanjaan grosir terbesar di Surabaya, biasanya dipadati pengunjung yang berburu busana baru untuk lebaran. Namun, suasana tahun ini berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Beberapa pedagang mengeluhkan penurunan jumlah pembeli dibandingkan tahun lalu.
Menurut pantauan di lapangan, meskipun ITC Mega Grosir Surabaya tetap ramai dikunjungi pada hari kerja, keramaiannya tidak sepadat tahun-tahun sebelumnya. Beberapa pedagang mengungkapkan kekecewaan mereka terhadap penurunan daya beli masyarakat.
Retno, seorang pedagang pakaian anak-anak berusia 49 tahun, menyampaikan bahwa antusiasme pembeli tahun ini tidak seperti yang diharapkan. Ia menduga hal ini disebabkan oleh kondisi ekonomi masyarakat yang sedang tidak stabil.
"Tahun ini lumayan, tapi memang ada penurunan. Tahun lalu masih jauh lebih baik. Perbedaannya cukup signifikan," ujar Retno kepada tim jurnalis pada Rabu (26/3/2025).
Retno menambahkan, pada tahun sebelumnya, keramaian sudah terasa sejak dua minggu pertama bulan Ramadan. Namun, tahun ini, lonjakan pengunjung hanya terjadi pada akhir pekan.
"Kalau tahun lalu, dua minggu Ramadan sudah ramai terus. Sekarang, ramainya cuma seminggu sebelum lebaran. Itupun hanya Sabtu dan Minggu saja. Kalau hari kerja biasa saja, meskipun tetap ada pengunjung," jelasnya.
Senada dengan Retno, Irawati, seorang karyawan toko baju muslim dewasa, juga mengatakan bahwa puncak keramaian pembeli terjadi pada akhir pekan.
"Sabtu dan Minggu pasti ramai karena libur. Terutama hari Minggu, ramai sekali," kata Irawati.
Meski demikian, Irawati mengakui bahwa menjelang lebaran, pendapatan tokonya mengalami peningkatan dibandingkan hari-hari biasa di luar bulan Ramadan. Pakaian atasan dengan detail brokat menjadi pilihan favorit para pembeli.
"Penjualan meningkat sekitar 40%. Gamis dan atasan banyak dicari. Baju-baju dengan brokat paling laku, terutama atasan," pungkasnya.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penurunan Daya Beli
Beberapa faktor mungkin menjadi penyebab penurunan daya beli masyarakat menjelang lebaran tahun ini, di antaranya:
- Kondisi Ekonomi: Ketidakpastian ekonomi global dan nasional dapat mempengaruhi daya beli masyarakat.
- Perubahan Tren: Munculnya tren belanja online dan e-commerce mungkin mengalihkan sebagian pembeli dari pusat perbelanjaan fisik.
- Prioritas Pengeluaran: Masyarakat mungkin lebih memprioritaskan pengeluaran untuk kebutuhan pokok atau investasi daripada membeli pakaian baru.
Dampak Terhadap Pedagang
Penurunan jumlah pembeli tentu berdampak pada pendapatan para pedagang di ITC Mega Grosir Surabaya. Mereka berharap pemerintah dan pihak terkait dapat mengambil langkah-langkah untuk meningkatkan daya beli masyarakat dan membantu mereka mengatasi tantangan ekonomi ini.
Harapan di Tengah Tantangan
Meski menghadapi tantangan, para pedagang tetap optimis dan berharap agar menjelang Hari Raya Idul Fitri, semakin banyak masyarakat yang datang berbelanja di ITC Mega Grosir Surabaya. Mereka juga terus berupaya untuk menarik perhatian pembeli dengan menawarkan berbagai promo menarik dan koleksi terbaru.