Masjid Al-Safa di Baha: Jejak Sahabat Nabi SAW yang Dilestarikan Melalui Pemugaran Bersejarah

Masjid Al-Safa: Saksi Bisu Sejarah Islam yang Kembali Bersinar di Baha

Di tengah lanskap pegunungan Baha, Arab Saudi, berdiri kokoh Masjid Al-Safa, sebuah bangunan bersejarah yang menjadi saksi bisu perjalanan panjang peradaban Islam. Lebih dari 13 abad silam, masjid ini didirikan oleh sahabat Rasulullah SAW, Sufyan bin Auf Al-Ghamdi, menjadikannya bukan hanya tempat ibadah, tetapi juga simbol kedekatan spiritual dan sejarah yang tak ternilai harganya. Kini, setelah melalui proses pemugaran yang cermat, Masjid Al-Safa kembali memancarkan keindahan dan pesonanya, siap menyambut para jamaah dan pengunjung yang ingin merasakan sentuhan sejarah di setiap sudutnya.

Masjid Al-Safa merupakan salah satu dari 130 masjid bersejarah di seluruh Arab Saudi yang menjadi bagian dari Proyek Pangeran Mohammed bin Salman untuk Pembangunan Masjid Bersejarah. Proyek ambisius ini bertujuan untuk merevitalisasi warisan arsitektur Islam, sekaligus menonjolkan kekayaan budaya asli berbagai wilayah di Kerajaan Arab Saudi. Pemugaran Masjid Al-Safa tidak hanya sekadar memperbaiki kerusakan fisik, tetapi juga upaya untuk menghidupkan kembali nilai-nilai sejarah dan spiritual yang terkandung di dalamnya.

Arsitektur Khas Sarawat yang Terjaga

Masjid Al-Safa dikenal dengan gaya arsitektur Sarawat yang khas, sebuah ciri khas bangunan tradisional di wilayah pegunungan Baha. Dalam proses pemugarannya, tim ahli sangat berhati-hati untuk mempertahankan keaslian arsitektur ini. Penggunaan bahan-bahan alami seperti batu Gunung Sarawat dan kayu lokal untuk langit-langit, jendela, dan pintu menjadi prioritas utama. Tujuannya adalah agar masjid ini tetap memancarkan aura otentik dan selaras dengan lingkungan sekitarnya.

Luas Masjid Al-Safa memang tidak terlalu besar, hanya 78 meter persegi, dengan kapasitas sekitar 31 jamaah. Namun, ukuran yang relatif kecil ini justru menambah kesan intim dan khusyuk saat beribadah di dalamnya. Setelah pemugaran, kapasitas masjid tetap dipertahankan, sebagai bentuk penghormatan terhadap desain aslinya.

Lebih dari Sekadar Tempat Ibadah: Pusat Sosial dan Budaya

Sejarah mencatat bahwa Masjid Al-Safa bukan hanya berfungsi sebagai tempat ibadah, tetapi juga sebagai pusat sosial dan budaya bagi masyarakat Baha. Di masa lalu, masjid ini menjadi tempat berkumpulnya warga untuk menyelesaikan perselisihan, membahas urusan desa, dan mempererat tali silaturahmi, terutama di antara waktu salat Magrib dan Isya. Fungsi sosial ini menjadi bagian tak terpisahkan dari identitas Masjid Al-Safa, dan pemugarannya diharapkan dapat menghidupkan kembali semangat kebersamaan tersebut.

Pelestarian Warisan untuk Generasi Mendatang

Pemugaran Masjid Al-Safa merupakan bagian dari upaya yang lebih besar untuk melestarikan warisan budaya dan sejarah Arab Saudi. Proyek Pangeran Mohammed bin Salman untuk Pembangunan Masjid Bersejarah telah memasuki tahap kedua, dengan melibatkan 30 masjid di 13 wilayah. Proyek ini tidak hanya berfokus pada aspek fisik bangunan, tetapi juga pada aspek edukasi dan promosi warisan budaya kepada masyarakat luas.

Dengan memadukan standar konstruksi tradisional dan modern, proyek ini memastikan keberlanjutan komponen masjid sekaligus melestarikan warisan budaya. Masjid Al-Safa, dengan segala keunikan dan sejarahnya, menjadi salah satu contoh sukses dari upaya pelestarian ini. Diharapkan, masjid ini akan terus menjadi tempat yang menginspirasi dan menghubungkan generasi mendatang dengan akar sejarah dan spiritual mereka.

Detail Pemugaran

Berikut adalah beberapa detail penting terkait pemugaran Masjid Al-Safa:

  • Lokasi: Wilayah Baha, Arab Saudi
  • Usia: 1.350 tahun
  • Pendiri: Sahabat Nabi Muhammad SAW, Sufyan bin Auf Al-Ghamdi
  • Gaya Arsitektur: Sarawat
  • Bahan Bangunan: Batu Gunung Sarawat dan kayu lokal
  • Luas: 78 meter persegi
  • Kapasitas: 31 jamaah
  • Proyek: Proyek Pangeran Mohammed bin Salman untuk Pembangunan Masjid Bersejarah

Masjid Al-Safa bukan hanya sebuah bangunan, tetapi juga sebuah narasi panjang tentang iman, sejarah, dan budaya. Pemugarannya adalah sebuah investasi untuk masa depan, memastikan bahwa warisan berharga ini akan terus hidup dan menginspirasi generasi mendatang.