Harmoni Rumah Tangga Islami: Keseimbangan Peran dan Tanggung Jawab Menurut Gus Faiz

Membangun Keluarga Sakinah: Kunci Keseimbangan Peran Suami dan Istri

Dalam Islam, membangun rumah tangga yang bahagia dan harmonis merupakan tujuan mulia. Keseimbangan peran dan tanggung jawab antara suami dan istri menjadi fondasi utama untuk mencapai keluarga sakinah, mawaddah, warahmah. Anggota Dewan Pengawas Syariah BTN, H. Muhammad Faiz, Lc, MA, atau yang akrab disapa Gus Faiz, memberikan pencerahan mengenai resep membangun rumah tangga Islami yang ideal. Menurut beliau, pemahaman akan kodrat masing-masing pasangan dan pembagian tugas yang proporsional menjadi kunci utama.

Gus Faiz menekankan bahwa kehidupan ini membutuhkan sinergi antara laki-laki dan perempuan. Terdapat tugas-tugas tertentu yang lebih optimal dilakukan oleh laki-laki, demikian pula sebaliknya. Sehebat apapun seorang laki-laki, ia tidak akan mampu sepenuhnya menggantikan peran seorang perempuan, terutama dalam hal-hal yang berkaitan dengan kelembutan dan kasih sayang.

Indahnya Keseimbangan Sifat dan Peran

Gus Faiz menjelaskan bahwa keindahan hidup terpancar ketika setiap sifat dipasangkan dengan pasangan yang sesuai. Sifat lemah lembut yang melekat pada perempuan, misalnya, berpadu serasi dengan kegagahan seorang laki-laki. Dalam konteks rumah tangga, seorang suami memiliki tanggung jawab utama untuk menafkahi keluarga, sementara seorang istri memiliki peran sentral dalam mengayomi dan mendidik anak-anak.

"Ketika kita ingin membangun team work dalam rumah kita harus menyadari bahwa ketika laki-laki menjalani peran A sementara istri menjalani peran B itu tidak dibangun dengan dasar superioritas seorang laki-laki, kekuatan seorang laki-laki dan kelemahan seorang wanita, bukan itu. Tetapi Allah ingin agar hidup ini terasa indah," terang Gus Faiz.

Lebih lanjut, Gus Faiz menuturkan bahwa Allah SWT menciptakan laki-laki lebih sesuai dengan peran sebagai suami dan kepala rumah tangga. Sementara itu, wanita memiliki peran yang sangat penting dalam mengayomi, mendidik, dan menjaga anak-anak.

Menghargai Fungsi dan Membagi Peran Secara Proporsional

Islam tidak membatasi jenis pekerjaan atau aktivitas tertentu hanya untuk laki-laki atau perempuan. Agama menekankan pentingnya menghargai fungsi masing-masing individu dan membagi peran secara proporsional. Seorang suami yang bertanggung jawab mencari nafkah, misalnya, tetap perlu membantu pekerjaan rumah tangga istrinya ketika berada di rumah. Hal ini mencerminkan kerjasama dan saling pengertian dalam rumah tangga.

Implementasi Praktis dalam Kehidupan Sehari-hari

Lantas, bagaimana cara mengaplikasikan resep ini dalam kehidupan sehari-hari? Berikut beberapa poin penting:

  • Komunikasi yang terbuka dan jujur: Pasangan perlu saling berkomunikasi mengenai harapan, kebutuhan, dan perasaan masing-masing.
  • Saling menghargai dan mendukung: Hargai peran dan kontribusi masing-masing, serta berikan dukungan dalam mencapai tujuan pribadi dan keluarga.
  • Kerja sama dalam mengurus rumah tangga: Bagi tugas rumah tangga secara adil dan saling membantu.
  • Meluangkan waktu berkualitas bersama: Ciptakan waktu untuk berinteraksi, berdiskusi, dan melakukan aktivitas yang menyenangkan bersama.
  • Memperdalam pemahaman agama: Pelajari ajaran Islam tentang hak dan kewajiban suami istri, serta amalkan dalam kehidupan sehari-hari.

Dengan memahami dan mengamalkan prinsip-prinsip ini, Insya Allah, rumah tangga Islami yang bahagia dan harmonis dapat terwujud. Keseimbangan peran dan tanggung jawab, didasari oleh cinta, kasih sayang, dan saling pengertian, akan menjadi pilar utama dalam membangun keluarga sakinah, mawaddah, warahmah.

Tonton kajian lengkap Gus Faiz di sini. Kajian bersama Gus Faiz ini tayang tiap hari selama Ramadan di detikcom pukul 17.30 WIB. Jangan terlewat!