Mengapa Sahur Banyak Tapi Cepat Lapar? Telusuri Penyebab dan Solusinya

Mengapa Sahur Banyak Tapi Cepat Lapar? Telusuri Penyebab dan Solusinya

Rasa lapar merupakan respons fisiologis alami tubuh sebagai indikasi kebutuhan energi dan nutrisi. Saat berpuasa, sensasi lapar ini menjadi lebih intens karena tubuh tidak mendapatkan asupan selama berjam-jam. Meskipun telah mengonsumsi makanan dalam jumlah yang cukup saat sahur, rasa lapar terkadang masih menghantui. Apa sebenarnya penyebabnya?

Mekanisme Rasa Lapar dan Kenyang

Rasa lapar dan kenyang merupakan mekanisme kompleks yang melibatkan interaksi antara otak, organ pencernaan, hormon, dan faktor lingkungan. Candace Pumper, ahli diet dari The Ohio State University Wexner Medical Center, menjelaskan bahwa setiap individu memiliki dorongan biologis yang berbeda terkait asupan makanan. Dorongan ini diatur oleh organ dan jaringan yang mengirimkan informasi tentang keseimbangan energi tubuh ke sistem saraf pusat.

Proses pengendalian nafsu makan melibatkan dua aspek penting: homeostatis dan hedonis.

  • Homeostatis: Melibatkan komunikasi antara otak dan berbagai organ tubuh seperti usus, pankreas, hati, dan jaringan adiposa. Organ-organ ini menghasilkan hormon, peptida, dan neurotransmitter yang memengaruhi tingkat nafsu makan.
  • Hedonis: Berkaitan dengan aspek sensorik seperti penglihatan, penciuman, dan perasa yang memengaruhi preferensi individu terhadap makanan. Aspek ini seringkali mengabaikan kebutuhan nutrisi tubuh.

Dr. Aru Ariadno, konsultan pencernaan, menambahkan bahwa hormon memainkan peran penting dalam mengatur rasa lapar dan kenyang. Hormon seperti ghrelin (meningkatkan nafsu makan) dan leptin (memberikan sinyal kenyang) bekerja secara kompleks untuk menjaga keseimbangan energi tubuh.

Faktor-faktor Penyebab Cepat Lapar Setelah Sahur

Beberapa faktor dapat menyebabkan rasa lapar terus-menerus meskipun sudah makan sahur:

  • Gangguan Kesehatan: Kondisi medis seperti diabetes (tubuh tidak dapat menggunakan gula dengan efektif) dan hipertiroidisme (metabolisme tubuh meningkat) dapat memicu rasa lapar berlebihan.
  • Hormonal: Ketidakseimbangan hormon seperti ghrelin, leptin, insulin, dan hormon tiroid dapat memengaruhi nafsu makan.
  • Gaya Hidup: Stres, kurang tidur, diet ketat, dan dehidrasi dapat mengganggu regulasi nafsu makan dan menyebabkan rasa lapar.
  • Pola Makan: Asupan makanan yang tidak seimbang, kurang serat, atau terlalu banyak makanan olahan dapat menyebabkan fluktuasi gula darah dan memicu rasa lapar.

Sebuah studi yang dipublikasikan di The American Journal of Clinical Nutrition menemukan bahwa gaya hidup buruk, termasuk kurang tidur, berkorelasi dengan obesitas dan makan berlebihan. Selain itu, stres dapat meningkatkan konsumsi makanan tinggi lemak dan gula melalui peningkatan kadar kortisol dan insulin.

Dampak Gaya Hidup Buruk pada Sistem Imun

Gaya hidup yang buruk tidak hanya memengaruhi nafsu makan, tetapi juga dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh. Sistem imun melindungi tubuh dari infeksi dan penyakit. Kurang tidur dan stres merupakan faktor utama yang dapat menurunkan fungsi kekebalan tubuh.

Meningkatkan Daya Tahan Tubuh dengan Pola Makan Sehat

Untuk menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan, termasuk sistem kekebalan tubuh, penting untuk menerapkan gaya hidup sehat dan pola makan yang baik. Konsumsi makanan yang kaya nutrisi dan serat, serta hindari makanan olahan dan minuman manis.

Salah satu bahan alami yang dapat mendukung daya tahan tubuh adalah kunyit. Kunyit mengandung senyawa aktif kurkumin yang memiliki sifat anti-inflamasi, antioksidan, dan dapat meningkatkan imunitas tubuh.

Cara Terbaik Mengonsumsi Kunyit

Untuk mendapatkan manfaat maksimal dari kunyit, kombinasikan dengan lada hitam. Lada hitam mengandung piperin yang dapat meningkatkan penyerapan kurkumin hingga 2.000%. Anda juga dapat memilih suplemen kurkumin yang mengandung piperin atau bentuk kurkumin yang telah dipatenkan.

Dengan memahami mekanisme rasa lapar dan faktor-faktor yang memengaruhinya, serta menerapkan gaya hidup sehat, Anda dapat mengoptimalkan kesehatan tubuh dan menjaga keseimbangan energi selama berpuasa.