Indonesia Tegaskan Penolakan Relokasi Warga Gaza Meski Ada atau Tanpa Pembangunan Kampung Indonesia
Indonesia Menolak Relokasi Warga Gaza, Fokus pada Rekonstruksi Pasca-Konflik
Jakarta - Pemerintah Indonesia dengan tegas menolak segala bentuk relokasi warga Gaza, Palestina, terlepas dari ada atau tidaknya program pembangunan Kampung Indonesia di wilayah tersebut. Penegasan ini disampaikan oleh Wakil Menteri Luar Negeri RI, Anis Matta, di sela-sela pertemuan di Kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI), Jakarta Pusat, Selasa (25/3/2025).
"Pemindahan itu sih tidak akan terjadi, ada program ini (Kampung Indonesia) atau enggak, itu tidak akan terjadi," ujar Anis Matta, menekankan komitmen Indonesia terhadap isu kemanusiaan di Gaza.
Saat ini, Kementerian Luar Negeri bekerja sama dengan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), MUI, dan berbagai organisasi relawan lainnya tengah merencanakan rekonstruksi Gaza pasca-konflik berkepanjangan. Salah satu inisiatif utama adalah pembangunan Kampung Indonesia yang akan menyediakan fasilitas penting seperti:
- Rumah tinggal layak huni
- Rumah sakit yang dilengkapi fasilitas modern
- Sekolah sebagai sarana pendidikan generasi penerus
Inisiatif ini bertujuan untuk menggalang dana yang lebih besar dan terkoordinasi, sehingga partisipasi Indonesia dalam membangun kembali Gaza dapat lebih signifikan dan berkelanjutan.
"Kita akan membuat suatu program yang besar yang kita sebut dengan Kampung Indonesia," jelas Anis Matta, menggambarkan visi besar di balik proyek kemanusiaan ini.
Kampung Indonesia juga akan mencakup pembangunan Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Indonesia yang sebelumnya digagas oleh organisasi relawan Aqsa Working Group (AWG). Integrasi ini diharapkan dapat memberikan pelayanan kesehatan yang komprehensif bagi masyarakat Gaza.
Ketua Baznas, Noor Achmad, menambahkan bahwa pembangunan Kampung Indonesia akan didanai melalui donasi khusus yang ditujukan untuk Palestina. Hingga saat ini, dana yang berhasil dikumpulkan mencapai Rp 328 miliar. Selain itu, Baznas bersama MUI juga mengadakan Safari Ramadhan yang menghadirkan enam imam asal Palestina untuk mengumpulkan donasi lebih lanjut. Safari Ramadhan 2025 berhasil mengumpulkan Rp 2,17 miliar dari 255 titik yang tersebar di masjid, sekolah, pesantren, dan perkantoran.
"Nah itu bagian dari usaha kita untuk memberikan bantuan kepada saudara-saudara kita yang ada di Palestina, dan akan terus kita lakukan," kata Noor Achmad, menegaskan komitmen Baznas untuk terus mendukung rakyat Palestina.
Dana tersebut akan digunakan untuk membangun perkampungan yang dilengkapi dengan fasilitas penting seperti masjid, sekolah, dan rumah sakit. Inisiatif ini diharapkan dapat memberikan dampak positif yang signifikan bagi kehidupan masyarakat Gaza yang terdampak konflik.
Rencana relokasi warga Gaza sempat mencuat setelah pernyataan kontroversial dari mantan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, dalam konferensi pers bersama Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, pada 4 Februari 2025. Trump mengusulkan relokasi permanen warga Palestina dari Gaza ke negara-negara tetangga, dengan alasan Gaza adalah "zona kehancuran" yang perlu dibersihkan dari bom dan senjata yang belum meledak. Usulan ini menimbulkan kecaman luas dari berbagai pihak dan dinilai sebagai pelanggaran terhadap hak asasi manusia.
Indonesia, melalui berbagai upaya diplomatik dan kemanusiaan, terus menunjukkan komitmennya untuk mendukung perjuangan rakyat Palestina dan menolak segala bentuk upaya yang merugikan mereka.