Sekolah Rakyat Gelar Matrikulasi Intensif untuk Calon Siswa, Prioritaskan Empati Sosial pada Pendidik
Sekolah Rakyat Siapkan Program Matrikulasi untuk Calon Siswa Guna Tingkatkan Kepercayaan Diri dan Kohesi Sosial
Jakarta - Sekolah Rakyat, sebuah inisiatif pendidikan yang bertujuan untuk menjangkau anak-anak yang kurang beruntung, akan menerapkan program matrikulasi intensif bagi calon siswa sebelum memulai tahun ajaran baru. Ketua Formatur Sekolah Rakyat, Muhammad Nuh, mengungkapkan bahwa program ini dirancang untuk meningkatkan kepercayaan diri, mentalitas, dan kohesi sosial para siswa, mengingat latar belakang mereka yang beragam.
"Matrikulasi ini penting untuk menyamakan standar dan memberikan bekal awal bagi siswa sebelum mereka masuk ke kelas," ujar Nuh di sela-sela acara di Kemensos, Selasa (25/3/2025). "Kami ingin memastikan bahwa setiap anak memiliki kesempatan yang sama untuk berhasil, tanpa terhalang oleh perbedaan latar belakang."
Program matrikulasi, yang akan berlangsung selama kurang lebih satu bulan sebelum dimulainya tahun ajaran baru pada pertengahan Juli, akan mencakup berbagai kegiatan yang dirancang untuk membangun karakter, meningkatkan kemampuan dasar, dan menumbuhkan rasa kebersamaan di antara siswa.
Pelatihan Intensif bagi Guru dengan Fokus pada Empati Sosial
Selain siswa, para guru yang akan mengajar di Sekolah Rakyat juga akan mendapatkan pelatihan khusus. Proses rekrutmen guru akan difokuskan pada lulusan Pendidikan Profesi Guru (PPG) yang memiliki kualifikasi mumpuni dan terutama, memiliki empati sosial yang tinggi.
"Guru bukan hanya sekadar pengajar, tetapi juga figur yang dapat memberikan dukungan emosional dan motivasi kepada siswa," jelas Nuh. "Empati sosial adalah kunci, karena banyak siswa kita berasal dari keluarga dengan kondisi ekonomi yang sulit. Sentuhan kasih sayang dan perhatian akan sangat berarti bagi mereka."
Kepala sekolah juga akan dilibatkan dalam pelatihan intensif, dengan peran sebagai project manager di setiap satuan pendidikan atau lokasi Sekolah Rakyat. Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa program pembelajaran berjalan efektif dan sesuai dengan kebutuhan siswa.
Sekolah Rakyat Tidak Menggantikan Sekolah yang Sudah Ada
Nuh menegaskan bahwa kehadiran Sekolah Rakyat bukan untuk menggantikan atau menggeser sekolah-sekolah yang sudah ada, baik negeri maupun swasta. Sekolah Rakyat akan hadir sebagai pelengkap, terutama di daerah-daerah yang memiliki angka putus sekolah tinggi atau kekurangan fasilitas pendidikan.
"Kami akan fokus pada anak-anak yang belum bersekolah atau berisiko putus sekolah," kata Nuh. "Jika di suatu daerah banyak anak usia SD yang belum bersekolah, kami akan mendirikan SD. Tapi, kami tidak akan menutup atau mengambil alih sekolah yang sudah ada."
53 Titik Prioritas untuk Tahap Awal Pendirian Sekolah Rakyat
Saat ini, telah diidentifikasi 53 titik prioritas untuk tahap awal pendirian Sekolah Rakyat. Pemilihan lokasi didasarkan pada data kemiskinan dan jumlah anak yang belum bersekolah. Nuh menyoroti bahwa Angka Partisipasi Kasar (APK) SMA masih berada di angka 80 persen, yang berarti masih ada 20 persen anak yang belum melanjutkan pendidikan ke jenjang SMA.
"Ini adalah target utama kita," tegas Nuh. "Kami ingin memberikan kesempatan kepada semua anak untuk mendapatkan pendidikan yang layak, sehingga mereka dapat meraih masa depan yang lebih baik."
Rincian Program Matrikulasi:
Berikut adalah rincian dari program matrikulasi Sekolah Rakyat:
- Durasi: Satu bulan sebelum tahun ajaran baru dimulai.
- Fokus: Peningkatan kepercayaan diri, mentalitas, dan kohesi sosial.
- Target Peserta: Seluruh calon siswa Sekolah Rakyat.
- Materi: Pengembangan karakter, peningkatan kemampuan dasar, dan penumbuhan rasa kebersamaan.
Rincian Pelatihan Guru:
Berikut adalah rincian pelatihan bagi guru:
- Target Peserta: Guru dan kepala sekolah Sekolah Rakyat.
- Fokus: Pengembangan empati sosial dan peningkatan kompetensi mengajar.
- Materi: Metode pembelajaran yang inklusif dan responsif terhadap kebutuhan siswa.