Tragedi di Lampung: Briptu Ghalib Gugur dalam Penggerebekan Sabung Ayam, Keluarga Didera Duka Mendalam

Tragedi di Lampung: Briptu Ghalib Gugur dalam Penggerebekan Sabung Ayam, Keluarga Didera Duka Mendalam

Keluarga Briptu (Anumerta) Ghalib Surya Ganta, anggota kepolisian yang gugur saat menjalankan tugas dalam operasi penggerebekan arena sabung ayam ilegal di Way Kanan, Lampung, tengah dilanda duka mendalam. Briptu Ghalib, yang menjadi tulang punggung keluarga setelah kepergian sang ayah sebulan lalu, kini justru meninggalkan duka yang tak terhingga bagi sang ibu, Suryalina, dan keluarga besarnya.

Kabar tragis mengenai penembakan yang menimpa Briptu Ghalib diterima Suryalina pada Senin (17/3) petang. Suryalina sempat memanjatkan doa, berharap putranya dapat diselamatkan. Namun, takdir berkata lain. Setelah salat Magrib, kabar duka datang, mengabarkan bahwa Briptu Ghalib telah menghembuskan nafas terakhir.

"Dia harapan saya menggantikan bapaknya, tapi dia meninggal," ujar Suryalina dengan nada pilu, menggambarkan betapa besar harapan yang diletakkan di pundak putranya.

Fitri, kakak kandung Briptu Ghalib, mengungkapkan hasil forensik yang menunjukkan bahwa satu peluru menembus tenggorokan adiknya dan bersarang di bagian belakang kepala. Luka tersebut, menurutnya, sangat fatal dan menyebabkan kematian.

"Setelah kejadian, saya yang menunggu adik saya di ruangan forensik, dari hasil forensik hanya satu peluru yang mematikan, mungkin ada beberapa tembakan, tapi hasil akhirnya ada satu peluru yang mengenai di atas bibir kanan adik saya menembus tenggorokan dan bersarang di belakang tempurung kepala gitu, hanya itu," kata Fitri dengan suara bergetar.

Duka keluarga semakin mendalam karena peristiwa ini terjadi hanya berselang satu bulan setelah kepergian ayahanda Briptu Ghalib. Fitri mengenang bagaimana ia melihat adiknya terbujur kaku di meja autopsi, mengingatkannya pada momen saat ayahnya meninggal dunia.

"Begitu masuk ruang autopsi saya lihat adik saya udah kaku di atas meja, saya ingat ayah saya juga sebulan yang lalu kaku di rumah, baru meninggal. Padahal adik saya itu harapan keluarga besar kami, saya hancur banget lihat adik saya kaku di atas meja autopsi tadi, mau gimana lagi ini memang kejadiannya seperti ini," ungkap Fitri dengan nada putus asa.

Ironisnya, hingga saat ini, pihak keluarga masih belum mengetahui secara pasti siapa pelaku yang bertanggung jawab atas kematian Briptu Ghalib. Mereka hanya bisa menunggu kepastian dan keadilan dari pihak berwajib.

"Tapi yang miris ini sudah sembilan hari loh berbaring di makam, kami keluarga belum tahu siapa pembunuhnya, jadi kami keluarga bertanya-tanya, tiga hari sudah lewat, tujuh hari udah lewat bahkan sudah sembilan hari kita nggak tahu siapa yang membunuh adik saya, siapa yang membunuh anak dari ibu saya, kami bingung mau tanya ke siapa," keluh Fitri.

Sebelumnya, kasus penembakan tiga anggota polisi di Way Kanan, Lampung, oleh dua oknum TNI telah menetapkan Kopda Basar dan Peltu L sebagai tersangka. Namun, kasus Briptu Ghalib masih dalam penyelidikan.

Keluarga Briptu Ghalib berharap agar pihak kepolisian dapat segera mengungkap pelaku penembakan dan membawa mereka ke pengadilan agar keadilan dapat ditegakkan.

Daftar Poin Penting:

  • Briptu Ghalib gugur saat membubarkan sabung ayam di Way Kanan, Lampung.
  • Ibu Briptu Ghalib, Suryalina, mengatakan putranya harapan keluarga setelah ayahnya meninggal.
  • Hasil forensik menunjukkan peluru menembus tenggorokan dan bersarang di kepala Briptu Ghalib.
  • Keluarga belum mengetahui pelaku penembakan Briptu Ghalib.
  • Dua oknum TNI jadi tersangka penembakan tiga polisi di Way Kanan, Lampung (kasus berbeda).