Selebgram Dilaporkan ke Polisi Atas Dugaan Arisan Bodong, Kerugian Korban Mencapai Miliaran Rupiah
Korban Arisan Bodong Selebgram Lapor Polisi, Kerugian Mencapai Rp 1,8 Miliar
Jakarta – Gelombang kekecewaan dan kerugian finansial menghantam sejumlah orang yang menjadi korban dugaan arisan bodong yang dikelola oleh seorang selebriti media sosial (selebgram) berinisial RAW. Tujuh orang yang merasa dirugikan secara kolektif telah melaporkan RAW ke Polda Metro Jaya pada Senin, 24 Maret 2025, dengan nomor laporan LP/B/2085/III/2025/SPKT/POLDA METRO JAYA.
Lisa Amelia (24), salah satu korban yang turut melapor, mengungkapkan bahwa total kerugian yang dialami oleh tujuh pelapor mencapai angka fantastis, yaitu Rp 1,8 miliar. “Kerugian yang saya alami pribadi mencapai Rp 982 juta. Sementara, total kerugian dari laporan yang kami buat ini kurang lebih Rp 1,8 miliar,” jelas Lisa kepada awak media di Polda Metro Jaya.
Namun, Lisa juga menambahkan bahwa jumlah korban sebenarnya jauh lebih besar dari yang tertera dalam laporan tersebut. Diperkirakan ada sekitar 130 orang yang menjadi korban arisan bodong ini, dan jumlahnya masih berpotensi bertambah seiring dengan semakin banyaknya korban yang berani melapor. Total kerugian keseluruhan diperkirakan mendekati angka Rp 30 miliar. "Korbannya beragam, mulai dari sesama selebgram, pengusaha, ibu rumah tangga, hingga mahasiswa," ungkapnya.
Lisa menceritakan bahwa perkenalannya dengan RAW berawal dari seorang teman. RAW kemudian menawarkan Lisa untuk bergabung dalam arisan yang dikelolanya. Lisa tertarik karena RAW memiliki citra yang meyakinkan dan latar belakang yang tampak sukses. "Ada berbagai jenis arisan yang ditawarkan, seperti arisan menurun, arisan kocokan biasa, arisan bernilai investasi dengan sistem masuk awal rugi dan akhir untung, serta investasi riil karena dia (RAW) memiliki toko berlian," papar Lisa.
Awalnya, Lisa tidak menaruh curiga karena ia kerap mendapatkan keuntungan dari arisan tersebut. "Keuntungan investasi bervariasi, ada yang 3 persen, ada yang 5 persen. Saya percaya karena dia punya toko berlian, sering pamer gaya hidup mewah di media sosial, dan sering bepergian ke luar negeri," jelasnya. Dalam praktiknya, RAW diduga meminta para korban untuk mentransfer sejumlah uang ke berbagai rekening yang berbeda.
"Saya langsung transfer ke rekening pribadi RAW. Namun, beberapa korban lainnya mengirimkan uang ke rekening ibu, suami, atau adminnya," kata Lisa.
Kecurigaan mulai muncul pada Oktober 2024 ketika Lisa dan para korban lainnya tidak lagi menerima keuntungan yang dijanjikan. Padahal, saat itu seharusnya mereka sudah menerima hasil dari arisan dan investasi yang telah mereka tanamkan. Puncaknya terjadi pada Februari 2025, ketika media sosial dihebohkan dengan kabar RAW yang diduga telah melarikan diri.
"Tanggal 4 Februari 2025, akun Instagram RAW menghilang. Kemudian, banyak orang membuat unggahan di Instagram Story dengan nada panik, mencari orang hilang karena menipu," ujar Lisa.
Saat ini, para korban hanya bisa berharap agar pihak kepolisian dapat segera mengusut tuntas kasus ini dan memberikan keadilan bagi mereka. Pihak Kompas.com telah berupaya menghubungi RAW untuk meminta tanggapan terkait kasus ini, namun hingga berita ini diturunkan, RAW belum memberikan respons.
Modus Operandi Arisan Bodong:
- Menawarkan berbagai jenis arisan dengan iming-iming keuntungan yang menggiurkan.
- Membangun kepercayaan dengan memamerkan gaya hidup mewah dan latar belakang yang tampak sukses.
- Meminta korban mentransfer uang ke berbagai rekening yang berbeda.
- Menghilang dan tidak memberikan keuntungan yang dijanjikan.
Imbauan Bagi Masyarakat:
- Berhati-hati dalam berinvestasi, terutama jika imbal hasilnya terlalu tinggi.
- Pastikan legalitas dan kredibilitas pihak yang menawarkan investasi.
- Jangan mudah tergiur dengan gaya hidup mewah yang dipamerkan di media sosial.
- Laporkan jika menjadi korban penipuan investasi.