Guru Rosalia Sogen Gugur dalam Serangan di Yahukimo: Kisah Pengabdian di Daerah Terpencil

Duka Mendalam Selimuti Dunia Pendidikan Papua: Guru Rosalia Sogen Jadi Korban KKB

Jayapura - Kabar duka menyelimuti dunia pendidikan di Papua Pegunungan. Rosalia Rerek Sogen, seorang guru yang berdedikasi tinggi, menjadi korban penyerangan kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Distrik Anggruk, Kabupaten Yahukimo, pada hari Jumat, 21 Maret 2025. Kepergian Rosalia meninggalkan luka mendalam bagi keluarga, sahabat, dan seluruh komunitas pendidikan di Yahukimo.

Rosalia, yang telah mengabdikan dirinya sebagai guru sejak tahun 2021, dikenal sebagai sosok yang sederhana, pintar, dan memiliki semangat pengabdian yang tinggi. Ia merupakan salah satu dari tujuh korban penyerangan yang menyasar para guru dan tenaga kesehatan di Distrik Anggruk, sebuah wilayah yang selama ini dikenal relatif aman di Kabupaten Yahukimo. Serangan tersebut mengakibatkan tiga guru dan tenaga kesehatan mengalami luka berat, sementara tiga lainnya menderita luka ringan.

Jejak Pendidikan dan Kenangan Sahabat

Rosalia merupakan alumni Universitas Nusa Cendana (Undana) Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT). Ia menempuh pendidikan di Program Studi Matematika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, dan lulus pada tahun ajaran 2019/2020. Vni Da Silva, sahabat Rosalia, menggambarkan almarhumah sebagai sosok yang pintar, tenang, dan selalu memberikan dukungan positif kepada teman-temannya. Ungkapan duka cita dan kenangan indah tentang Rosalia juga mengalir dari sahabat-sahabatnya di SMA Negeri 1 Larantuka, tempat Rosalia menempuh pendidikan menengah.

"Dia (Rosalia) tenang, pintar, dan sederhana. Malang nasibmu teman di tanah orang. Ikut bersedih. Kamu guru tanpa tanda jasa," tulis Mare Nauli Inna, sahabat Rosalia, dalam ungkapan kesedihannya.

Evakuasi Korban dan Upaya Penegakan Hukum

Setelah kejadian tragis tersebut, tujuh korban penyerangan berhasil dievakuasi ke Jayapura pada Minggu, 23 Maret 2025, melalui operasi gabungan TNI-Polri. Saat ini, para korban luka sedang mendapatkan perawatan intensif di Rumah Sakit Angkatan Darat (RSAD) Marthen Indey, Kota Jayapura. Kepala Operasi Satuan Tugas (Satgas) Operasi Damai Cartenz, Brigadir Jenderal Polisi Faizal Ramadhani, memastikan bahwa proses evakuasi berjalan lancar dan seluruh korban mendapatkan penanganan medis yang memadai.

Pihak kepolisian dan TNI terus melakukan pengejaran terhadap pelaku penyerangan. Aparat keamanan berjanji akan menindak tegas para pelaku dan membawa mereka ke hadapan hukum. Bupati Yahukimo, Didimus Yahuli, menyampaikan duka cita mendalam atas meninggalnya Rosalia. Ia juga menegaskan komitmen pemerintah daerah untuk terus memberikan dukungan kepada keluarga korban dan meningkatkan keamanan di wilayah Yahukimo.

Respons Pemerintah dan Masyarakat

Peristiwa ini memicu reaksi keras dari berbagai pihak. Pemerintah pusat dan daerah mengutuk keras tindakan brutal KKB yang telah merenggut nyawa seorang guru yang berdedikasi. Masyarakat luas juga выражают возмущение atas tindakan kekerasan yang terus berulang di Papua. Banyak pihak menyerukan agar pemerintah segera mengambil langkah-langkah strategis untuk mengatasi masalah keamanan di Papua secara komprehensif dan berkelanjutan.

Kepergian Rosalia menjadi pengingat bagi kita semua tentang pentingnya menjaga keamanan dan kedamaian di Papua. Pengabdian Rosalia sebagai seorang guru di daerah terpencil merupakan contoh nyata dari semangat membangun bangsa. Semoga semangat Rosalia terus menginspirasi para guru dan tenaga pendidik lainnya untuk terus berdedikasi dalam mencerdaskan anak bangsa, meskipun di tengah berbagai tantangan.

Daftar Korban Luka

  • Tiga guru dan tenaga kesehatan mengalami luka berat
  • Tiga guru dan tenaga kesehatan mengalami luka ringan

Pernyataan Duka Cita

Bupati Yahukimo, Didimus Yahuli, menyampaikan:

"Kami merasa kehilangan dan turut berduka cita yang sangat mendalam untuk salah satu tenaga guru yang meninggal dunia. Kiranya jasa dan pengabdian serta pelayanan dapat diterima di sisi Tuhan Yang Maha Esa."