Bentrokan Pilkada Puncak Jaya Sebabkan Kebakaran Massal, Satu Sekolah Dasar Ludes Terbakar
Bentrokan Pilkada Puncak Jaya Sebabkan Kebakaran Massal, Satu Sekolah Dasar Ludes Terbakar
Insiden bentrokan massa yang dipicu oleh sengketa Pilkada di Kabupaten Puncak Jaya, Papua, pada Senin (3/3/2025) telah mengakibatkan kerusakan yang signifikan, termasuk kebakaran yang meluluhlantakkan sedikitnya 38 bangunan. Di antara bangunan yang menjadi korban amuk massa adalah Sekolah Dasar (SD) Pruleme yang terletak di belakang Toko Toba Jaya, Kota Mulia. Kebakaran tersebut terjadi di tengah bentrokan pendukung pasangan calon bupati dan wakil bupati nomor urut 1, Yuni Wonda-Mus Kogoya, dan nomor urut 2, Miren Kogoya-Mendi Wonerengga.
Menurut keterangan tertulis Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda Papua, Komisaris Besar Polisi Ignasius Benny Ady Prabowo, yang diterima pada Rabu (5/3/2025), tidak hanya rumah warga dan gedung perkantoran yang menjadi sasaran amuk massa, tetapi juga fasilitas pendidikan seperti SD Pruleme ikut menjadi korban. Kebakaran tersebut merupakan konsekuensi langsung dari kekerasan yang terjadi antara kedua kubu pendukung calon kepala daerah tersebut. Kerugian material diperkirakan cukup besar mengingat jumlah bangunan yang terbakar mencapai 38 unit, meliputi rumah warga, gedung perkantoran, dan fasilitas pendidikan.
Aparat gabungan TNI dan Polri, terdiri dari personel Polres Puncak Jaya dan Kodim 1714/PJ, berhasil memadamkan api dan mencegah meluasnya kerusuhan. Kompol Benny menjelaskan bahwa situasi di Kota Mulia saat ini telah kondusif dan terkendali. Kedua kubu pendukung telah menahan diri dan tidak terjadi lagi pertikaian lanjutan. Aktivitas masyarakat pun mulai kembali normal. Upaya pendekatan dan mediasi terus dilakukan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Puncak Jaya, Polres Puncak Jaya, dan Kodim 1714/PJ untuk menyelesaikan konflik dan mencegah terjadinya insiden serupa di masa mendatang.
Meskipun situasi sudah mereda, peristiwa ini menyoroti pentingnya menjaga kondusifitas keamanan dan ketertiban masyarakat selama proses Pilkada. Kerusakan fasilitas publik, khususnya sekolah, menimbulkan kerugian besar bagi masyarakat dan pendidikan anak-anak. Langkah-langkah preventif dan penegakan hukum yang tegas perlu dilakukan untuk mencegah terulangnya kejadian serupa dan memastikan Pilkada berlangsung aman dan damai.
Pihak berwenang kini tengah menginvestigasi penyebab pasti dari bentrokan tersebut dan menyelidiki kemungkinan adanya provokasi yang memicu kerusuhan. Proses hukum akan terus berjalan bagi para pelaku yang terlibat dalam aksi kekerasan dan perusakan. Pemulihan pasca-kebakaran juga menjadi fokus perhatian pemerintah daerah, termasuk upaya untuk merekonstruksi bangunan-bangunan yang rusak dan memastikan kelangsungan pendidikan di SD Pruleme.
Berikut poin-poin penting dari peristiwa ini:
- Bentrokan massa terjadi di Puncak Jaya akibat Pilkada.
- 38 bangunan terbakar, termasuk SD Pruleme.
- TNI dan Polri berhasil meredakan situasi.
- Pemda, Polres, dan Kodim melakukan pendekatan untuk menyelesaikan konflik.
- Investigasi dan proses hukum tengah berjalan.