Pemerintah Aceh Terapkan Kebijakan Penutupan Kios Saat Adzan untuk Prioritaskan Ibadah

Pemerintah Aceh Terapkan Kebijakan Penutupan Kios Saat Adzan untuk Prioritaskan Ibadah

Gubernur Aceh, Muzakir Manaf (Mualem), mengumumkan kebijakan baru yang mewajibkan seluruh kios dan tempat usaha di Aceh untuk menutup operasionalnya selama waktu adzan berkumandang. Kebijakan ini, yang diungkapkan Mualem di Masjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh, pada Selasa (4/3/2025), bertujuan untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjalankan ibadah shalat. Pengumuman tersebut disampaikan usai salat tarawih berjemaah bersama Wakil Gubernur Aceh, Fadhlullah, setelah keduanya kembali dari kegiatan retret di Akademi Militer (Akmil) Magelang, Jawa Tengah.

"Setiap adzan berkumandang," tegas Mualem di hadapan ratusan jemaah, "semua kios wajib tutup dan masyarakat diimbau untuk segera menunaikan shalat. Hal ini berlaku pula untuk hari Jumat. Kebijakan ini selaras dengan visi misi kami untuk memprioritaskan nilai-nilai keagamaan dalam pembangunan Aceh. Insya Allah, langkah ini akan membawa Aceh menuju masa depan yang lebih baik." Mualem telah menginstruksikan Kepala Dinas Syariat Islam (DSI) Aceh untuk segera menerbitkan Surat Edaran (SE) terkait kebijakan tersebut agar dapat segera diimplementasikan.

Lebih lanjut, Mualem menekankan pentingnya pengutamaan ibadah dalam kehidupan sehari-hari sebagai kunci meraih keberkahan. Beliau menambahkan, "Jika hati kita tidak bersih, maka segala upaya yang dilakukan akan terasa hampa." Pernyataan ini menggarisbawahi komitmen pemerintahannya dalam memperkuat nilai-nilai keislaman di Aceh dan mendorong masyarakat untuk menjauhi segala larangan agama.

Sementara itu, Wakil Gubernur Fadhlullah, dalam kesempatan yang sama, menyampaikan komitmennya bersama Mualem untuk membangun Aceh yang lebih baik dalam lima tahun ke depan. Fokus pemerintahan ini tidak hanya terpaku pada penguatan nilai-nilai keagamaan, tetapi juga mencakup pembangunan ekonomi yang merata. "Kita harus bersama-sama meningkatkan pertumbuhan ekonomi Aceh," ujar Fadhlullah, "sehingga semua lapisan masyarakat, termasuk rakyat kecil di daerah terpencil, dapat merasakan dampak positif dari kepemimpinan kami." Ia juga menyerukan persatuan dan kesatuan seluruh masyarakat Aceh dalam mewujudkan cita-cita pembangunan yang lebih baik.

Wakil Gubernur menutup pidatonya dengan mengajak masyarakat untuk melupakan perselisihan masa lalu dan menatap masa depan Aceh yang lebih cerah. "Mari kita menatap Aceh yang lebih baik lima tahun ke depan. Lupakan semua yang telah terjadi. Insyaallah, kami berkomitmen untuk mewujudkan Aceh yang lebih baik," pungkasnya. Implementasi kebijakan ini tentu akan memerlukan sosialisasi yang intensif kepada masyarakat dan pelaku usaha untuk memastikan pemahaman dan penerimaan yang luas.

  • Pemerintah Aceh berkomitmen untuk meningkatkan nilai-nilai keislaman.
  • Kebijakan penutupan kios saat adzan ditujukan untuk mendorong masyarakat melaksanakan ibadah shalat.
  • Pemerintah juga berfokus pada pembangunan ekonomi yang merata dan melibatkan seluruh lapisan masyarakat.
  • Surat Edaran (SE) akan segera diterbitkan oleh Dinas Syariat Islam Aceh.
  • Gubernur dan Wakil Gubernur mengajak masyarakat untuk bersatu membangun Aceh yang lebih baik.