Masjid HPK 1 Siap Tampung Salat Idulfitri Perdana Warga IKN pada 1446 H
Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) telah mempersiapkan fasilitas untuk menunjang pelaksanaan Salat Idulfitri 1446 Hijriah atau tahun 2025 mendatang. Masjid Hunian Pekerja Konstruksi (HPK) 1 dipastikan siap menampung jemaah yang ingin merayakan hari raya di ibu kota baru.
Pelaksana Tugas (Plt) Deputi Bidang Sarana dan Prasarana Otorita IKN, Danis Hidayat Sumadilaga, menyampaikan bahwa masjid tersebut memiliki kapasitas sekitar 250 jemaah. Jumlah ini diharapkan dapat mengakomodasi kebutuhan masyarakat yang akan melaksanakan Salat Idulfitri di IKN.
"Prasarana untuk Salat Id di IKN tersedia di HPK 1 dengan kapasitas kurang lebih 250 jemaah," kata Danis kepada media pada Senin (24/3/2024).
Progres Pembangunan Masjid Negara IKN
Saat ini, pembangunan Masjid Negara IKN masih terus berjalan. Proyek yang didanai dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sebesar Rp 940 miliar ini masih dalam tahap konstruksi struktur atap dan minaret. Progresnya saat ini mencapai 53,1 persen. Dengan demikian, Masjid Negara belum dapat digunakan untuk Salat Tarawih maupun Salat Idulfitri pada tahun 2024 ini.
Masjid Negara IKN dirancang dengan kapasitas yang sangat besar, yaitu 50.000 jemaah. Kapasitas ini meningkat dua kali lipat dari rancangan awal yang hanya 25.000 jemaah. Peningkatan kapasitas ini merupakan permintaan dari Kurator IKN saat itu, Ridwan Kamil.
Masjid Negara IKN dibangun di atas lahan seluas 32.125 meter persegi dengan luas bangunan masjid mencapai 61.596 meter persegi. Selain bangunan utama masjid, juga terdapat bangunan komersial seluas 2.212 meter persegi setinggi dua lantai, serta bangunan penunjang seluas 727 meter persegi satu lantai.
Pembangunan Masjid Negara IKN dilaksanakan oleh Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Kalimantan Timur dengan kontraktor pelaksana PT Adhi Karya Tbk–PT Hutama Karya KSO.
Perkembangan Pembangunan IKN Tahap I
Danis juga menyampaikan informasi mengenai perkembangan pembangunan IKN Tahap I (2022-2024). Secara keseluruhan, progres pembangunan telah mencapai 74,3 persen.
Berikut rincian progres pembangunan IKN Tahap I:
- Batch I: 98,4 persen
- Batch II: 81,9 persen
- Batch III: 46,7 persen
Selain itu, terdapat 16 paket non-APBN dari Kementerian Pekerjaan Umum (PU) dan Otorita IKN yang progresnya rata-rata mencapai 89,14 persen.
Untuk pembangunan Tahap II (2025-2029), Kementerian PU akan melanjutkan beberapa pembangunan yang sudah berjalan. Sementara itu, Otorita IKN akan membangun infrastruktur baru. Saat ini, proyek-proyek tersebut sedang dalam tahap lelang.
Ketersediaan Material Konstruksi
Danis memastikan bahwa ketersediaan material konstruksi untuk pembangunan IKN masih aman. Kontraktor pelaksana telah bekerja sama dengan vendor material yang memiliki izin dan memenuhi spesifikasi.
"Ketersediaan material konstruksi sejauh ini masih aman. Terkait material konstruksi dari quarry, kontraktor pelaksana berkontrak dengan vendor material yang sudah memiliki izin dan memenuhi spesifikasi," pungkas Danis.