Arab Saudi Jadi Tuan Rumah Perundingan Gencatan Senjata Rusia-Ukraina yang Difasilitasi AS

Arab Saudi Jadi Tuan Rumah Perundingan Gencatan Senjata Rusia-Ukraina yang Difasilitasi AS

Di tengah eskalasi konflik yang terus berlanjut, Arab Saudi muncul sebagai mediator penting dalam upaya mencari solusi damai antara Rusia dan Ukraina. Delegasi dari kedua negara dijadwalkan untuk bertemu dengan pejabat Amerika Serikat di Arab Saudi pada hari Senin, dalam serangkaian perundingan yang bertujuan untuk mencapai gencatan senjata.

Perundingan ini, yang digambarkan sebagai "diplomasi bolak-balik" oleh utusan AS Keith Kellogg, akan mempertemukan negosiator dari Ukraina dan Rusia secara terpisah dengan perwakilan Amerika Serikat. Pendekatan ini diharapkan dapat membuka saluran komunikasi dan menjajaki potensi titik temu di antara kedua belah pihak yang berseteru. Meskipun telah ada upaya diplomasi yang intensif, termasuk desakan dari Presiden AS Donald Trump, terobosan signifikan masih sulit dicapai.

Senator Rusia Grigory Karasin, yang akan memimpin delegasi Rusia, menyatakan harapan akan adanya kemajuan dalam perundingan ini. Dalam sebuah pernyataan kepada saluran TV Zvezda, Karasin menekankan pentingnya perundingan ini dan mengisyaratkan bahwa delegasi Rusia akan mengadopsi pendekatan "agresif dan konstruktif". Bersama dengan penasihat FSB Sergey Beseda, Karasin menegaskan komitmen mereka untuk mencari solusi yang dapat diterima oleh semua pihak.

Sementara itu, Ukraina juga menaruh harapan besar pada perundingan di Arab Saudi. Seorang pejabat senior Ukraina mengungkapkan bahwa Kyiv akan berupaya untuk mencapai kesepakatan setidaknya pada gencatan senjata parsial yang mencakup penghentian serangan terhadap infrastruktur energi dan fasilitas maritim. Menteri pertahanan Ukraina akan memimpin delegasi Ukraina dalam perundingan ini, menunjukkan keseriusan Kyiv dalam mencari solusi damai.

Namun, tantangan yang dihadapi dalam mencapai kesepakatan masih sangat besar. Rusia sebelumnya telah menolak usulan bersama AS-Ukraina untuk gencatan senjata penuh dan tanpa syarat selama 30 hari, dan hanya menyarankan penghentian serangan udara terhadap fasilitas energi. Terlepas dari tawaran tersebut, kedua belah pihak terus melancarkan serangan udara menjelang perundingan, yang menunjukkan kurangnya kepercayaan dan komitmen untuk de-eskalasi.

Serangan terbaru Rusia terhadap kota Zaporizhzhia di Ukraina selatan, yang menewaskan sebuah keluarga yang terdiri dari tiga orang, memicu kemarahan di kalangan pejabat Ukraina. Selain itu, serangan pesawat tak berawak Rusia terhadap Kyiv menyebabkan kerusakan pada gedung-gedung apartemen dan menewaskan sedikitnya dua orang, menurut layanan darurat Ukraina. Wali kota Kyiv Vitali Klitschko menggambarkan serangan tersebut sebagai "serangan besar-besaran oleh UAV musuh" dan melaporkan bahwa puing-puing berjatuhan di beberapa distrik kota, melukai tujuh orang.

Perundingan di Arab Saudi akan menjadi ujian penting bagi upaya diplomasi internasional untuk mengakhiri konflik di Ukraina. Dengan perbedaan yang mendalam dan kurangnya kepercayaan antara kedua belah pihak, mencapai kesepakatan akan menjadi tantangan yang berat. Namun, dengan mediasi yang kuat dari Amerika Serikat dan komitmen dari Arab Saudi, masih ada harapan bahwa perundingan ini dapat membuka jalan menuju gencatan senjata dan solusi damai yang berkelanjutan.

Berikut adalah beberapa poin penting yang perlu diperhatikan mengenai perundingan yang akan datang:

  • Format: Perundingan akan dilakukan secara terpisah antara delegasi Rusia dan Ukraina dengan pejabat Amerika Serikat.
  • Tujuan Rusia: Berharap untuk mencapai setidaknya beberapa kemajuan dalam perundingan.
  • Tujuan Ukraina: Berharap untuk mendapatkan kesepakatan setidaknya pada gencatan senjata parsial yang mencakup serangan terhadap energi, infrastruktur, dan di laut.
  • Tantangan: Rusia sebelumnya telah menolak usulan gencatan senjata penuh dan tanpa syarat.
  • Kekerasan Berlanjut: Kedua belah pihak terus melancarkan serangan menjelang perundingan.

Komunitas internasional akan mengawasi dengan seksama perundingan di Arab Saudi, berharap bahwa mereka dapat membawa harapan baru untuk perdamaian di Ukraina.