Eskalasi Kekhawatiran: Inggris dan Jerman Perketat Imbauan Perjalanan ke AS Pasca Penahanan Warga di Perbatasan

Inggris dan Jerman Perbarui Imbauan Perjalanan ke AS: Kewaspadaan Meningkat

Pemerintah Inggris dan Jerman telah mengeluarkan peringatan perjalanan yang lebih tegas kepada warga negara mereka yang berencana mengunjungi Amerika Serikat. Langkah ini diambil menyusul serangkaian insiden penahanan warga negara Eropa di perbatasan AS, yang memicu kekhawatiran tentang penerapan ketat peraturan imigrasi dan potensi penyalahgunaan wewenang oleh petugas perbatasan AS.

Kementerian Luar Negeri Inggris kini secara eksplisit menyarankan warganya untuk mematuhi seluruh ketentuan masuk, visa, dan persyaratan lainnya yang diberlakukan oleh otoritas AS. Peringatan tersebut menekankan bahwa pelanggaran aturan dapat berakibat serius, termasuk penangkapan dan penahanan. Perubahan ini menandai peningkatan signifikan dari informasi perjalanan sebelumnya yang hanya menyebutkan penegakan peraturan masuk tanpa menyoroti risiko penahanan.

Jerman juga mengambil langkah serupa dengan memperbarui informasi perjalanan mereka. Pemerintah Jerman menyatakan bahwa kepemilikan visa atau Electronic System for Travel Authorization (ESTA) yang sah tidak lagi menjamin masuk ke AS. Keputusan akhir tetap berada di tangan petugas perbatasan AS, yang memiliki wewenang untuk menolak masuk meskipun dokumen perjalanan lengkap. Kementerian Luar Negeri Jerman menyarankan warga negaranya untuk membawa bukti perjalanan pulang, seperti tiket pesawat, saat memasuki AS.

Alasan di Balik Peningkatan Kewaspadaan

Perubahan dalam imbauan perjalanan ini dipicu oleh serangkaian insiden yang melibatkan warga negara Eropa yang ditahan di perbatasan AS. Beberapa kasus yang menjadi perhatian:

  • Seorang pria berusia 25 tahun ditahan di perbatasan AS-Meksiko dan ditempatkan di pusat deportasi dengan kondisi yang tidak manusiawi.
  • Seorang warga Jerman yang tinggal di AS ditangkap di Boston dan ditahan selama seminggu tanpa kejelasan.
  • Seorang ilmuwan Prancis ditolak masuk ke AS karena pesan teks di teleponnya yang berisi kritik terhadap mantan Presiden Donald Trump.

Kasus-kasus ini menimbulkan pertanyaan tentang sejauh mana otoritas AS dapat menggunakan wewenangnya untuk menolak masuk atau menahan orang berdasarkan pandangan politik atau ekspresi pribadi. Menteri Pendidikan Tinggi Prancis, Philippe Baptiste, mengecam penolakan masuk ilmuwan Prancis tersebut sebagai pelanggaran terhadap kebebasan berekspresi dan independensi ilmiah.

Implikasi dan Rekomendasi

Meskipun pemerintah Jerman menekankan bahwa pembaruan informasi perjalanan ini bukanlah "peringatan resmi," implikasinya jelas: warga negara Eropa yang bepergian ke AS harus sangat berhati-hati dan siap menghadapi potensi pemeriksaan ketat di perbatasan. Berikut beberapa rekomendasi bagi para pelancong:

  • Patuhi Semua Peraturan: Pastikan Anda memenuhi semua persyaratan visa dan imigrasi yang berlaku sebelum melakukan perjalanan.
  • Siapkan Dokumen Pendukung: Bawa salinan tiket pesawat pulang, bukti keuangan yang cukup, dan surat undangan (jika ada) untuk menunjukkan bahwa Anda memiliki tujuan yang jelas dan niat untuk kembali ke negara asal Anda.
  • Berhati-hati dengan Komunikasi: Hindari membahas topik sensitif atau kontroversial di perangkat elektronik Anda yang dapat disalahartikan oleh petugas perbatasan.
  • Ketahui Hak Anda: Familiarisasikan diri Anda dengan hak-hak Anda sebagai pengunjung di AS. Jika Anda ditahan, Anda berhak untuk menghubungi konsulat negara Anda.

Situasi ini menyoroti pentingnya pemahaman yang jelas tentang hukum imigrasi AS dan risiko yang mungkin dihadapi oleh pelancong. Dengan meningkatnya kewaspadaan dan persiapan yang matang, warga negara Eropa dapat mengurangi risiko penahanan dan memastikan perjalanan yang lebih aman dan lancar ke Amerika Serikat.