Eskalasi Konflik di Perbatasan Israel-Lebanon: Serangan Udara Israel Tewaskan Warga Sipil

Eskalasi Konflik di Perbatasan Israel-Lebanon: Serangan Udara Israel Tewaskan Warga Sipil

Touline, Lebanon - Ketegangan di perbatasan Israel-Lebanon kembali memanas setelah serangan udara Israel menghantam kota Touline di Lebanon selatan pada hari Sabtu (22/03/2025), mengakibatkan jatuhnya korban jiwa dari kalangan sipil. Serangan ini merupakan respons terhadap rentetan roket yang ditembakkan dari wilayah Lebanon ke Israel utara.

Menurut laporan dari National News Agency (NNA), kantor berita resmi Lebanon, serangan udara tersebut mengakibatkan dua orang tewas, termasuk seorang anak perempuan. Selain itu, delapan warga sipil lainnya dilaporkan mengalami luka-luka, termasuk dua anak-anak. Unit darurat Kementerian Kesehatan Lebanon menggambarkan situasi ini sebagai "jumlah korban awal", mengindikasikan kemungkinan adanya peningkatan jumlah korban seiring berjalannya waktu.

Militer Israel menyatakan bahwa serangan udara tersebut menargetkan posisi-posisi Hizbullah di Lebanon sebagai balasan atas serangan roket lintas batas. Mereka mengklaim bahwa tiga roket ditembakkan dari Lebanon ke wilayah Israel utara, memicu sirene serangan udara di wilayah tersebut untuk pertama kalinya sejak gencatan senjata pada bulan November tahun sebelumnya. Israel mengklaim berhasil mencegat ketiga roket tersebut, namun insiden ini memicu eskalasi yang berbahaya.

যদিও কোনো পক্ষ তাৎক্ষণিকভাবে রকেট হামলার দায় স্বীকার করেনি, ইসরায়েলি কর্মকর্তারা লেবাননের সরকারকে তাদের অঞ্চল থেকে যেকোনো শত্রুhostilitility-এর জন্য দায়ী করেছেন, কে হামলা চালায় তা নির্বিশেষে। ইসরায়েলের প্রতিরক্ষা মন্ত্রী কাটজ জোর দিয়ে বলেন, "আমরা লেবানন থেকে গ্যালিলির সম্প্রদায়কে আক্রমণ করতে দিতে পারি না।" গ্যালিলি হল উত্তরের শহর ও গ্রামগুলি, যার অনেকগুলি লেবাননের জঙ্গি গোষ্ঠী হিজবুল্লাহ হামাসের সমর্থনে 2023 সালের অক্টোবর থেকে ইসরায়েলে বোমাবর্ষণ শুরু করার পর থেকে সরিয়ে নেওয়া হয়েছে।

Katz menegaskan bahwa pemerintah Lebanon bertanggung jawab atas semua serangan yang berasal dari wilayahnya dan telah memerintahkan militer untuk merespons dengan tindakan yang dianggap tepat. Pernyataan ini menggarisbawahi posisi Israel yang tidak akan mentolerir serangan apa pun dari Lebanon dan akan mengambil tindakan balasan yang diperlukan untuk melindungi warganya.

Insiden ini semakin memperburuk situasi yang sudah tegang di perbatasan Israel-Lebanon, di mana ketegangan telah meningkat sejak konflik Israel-Hamas pecah pada Oktober 2023. Hizbullah, kelompok militan yang berbasis di Lebanon, telah berulang kali menyerang Israel sebagai solidaritas dengan Hamas, memicu bentrokan lintas batas yang sering terjadi. Eskalasi terbaru ini meningkatkan kekhawatiran akan potensi konflik yang lebih luas antara Israel dan Hizbullah.

Berikut adalah poin-poin penting dari kejadian ini:

  • Serangan udara Israel di Touline, Lebanon, menyebabkan kematian dua warga sipil, termasuk seorang anak perempuan.
  • Delapan warga sipil lainnya terluka dalam serangan tersebut.
  • Serangan itu adalah respons terhadap serangan roket dari Lebanon ke Israel utara.
  • Israel menyalahkan pemerintah Lebanon atas semua serangan dari wilayahnya.
  • Ketegangan di perbatasan Israel-Lebanon telah meningkat sejak konflik Israel-Hamas dimulai.

Situasi di perbatasan Israel-Lebanon tetap sangat tegang dan tidak dapat diprediksi. Upaya diplomatik mendesak diperlukan untuk de-eskalasi konflik dan mencegah kekerasan lebih lanjut.

Para analis politik memperingatkan bahwa eskalasi lebih lanjut dapat memicu perang skala penuh antara Israel dan Hizbullah, dengan konsekuensi yang menghancurkan bagi kedua negara dan seluruh wilayah.