Strategi Hyundai Hadapi Gempuran Mobil Listrik China di Pasar Indonesia: Fokus Nilai Tambah, Bukan Perang Harga

Hyundai Optimistis Bersaing di Tengah Agresivitas Merek China

Pasar otomotif Indonesia semakin dinamis dengan gelombang merek baru, khususnya dari China, yang berfokus pada segmen kendaraan listrik. Kehadiran merek-merek seperti Jaecoo, Honri, Neta, Maxus, Great Wall Motor (GWM), Chery, DFSK, Wuling, dan Seres, menambah ketat persaingan.

Wuling menjadi salah satu merek asal China yang mencatatkan kesuksesan signifikan di Indonesia. Namun, PT Hyundai Motor Indonesia (HMID) tetap optimis menghadapi persaingan yang semakin sengit, terutama di pasar mobil listrik.

Chief Operating Officer (COO) PT HMID, Fransiscus Soerjopranoto, menegaskan bahwa Hyundai tidak akan terlibat dalam perang harga atau diskon besar-besaran yang kerap digunakan oleh produsen asal China.

"Di awal, Hyundai dan Wuling berbagi pasar, namun sekarang banyak pemain baru di segmen menengah. Tekanan terhadap Wuling dan Hyundai meningkat. Namun, Hyundai memilih untuk tidak terjun ke perang harga atau memberikan diskon yang tidak masuk akal seperti yang dilakukan produsen China. Kami akan menghindari hal tersebut," ujar Fransiscus.

Fokus pada Nilai Tambah dan Layanan

Alih-alih bersaing dari sisi harga, Hyundai memilih untuk menekankan nilai tambah bagi konsumen. Strategi ini diwujudkan melalui berbagai layanan, seperti fasilitas pengisian daya gratis, mobile charging, dan layanan take me home.

"Kami akan fokus pada nilai tambah, baik dalam bentuk charging station services, free charging, layanan mobile charging, take me home, dan lain sebagainya. Kami akan memperkuat area ini," jelas Fransiscus.

Dengan strategi ini, Hyundai yakin dapat bersaing secara efektif di pasar Indonesia. Selain itu, produsen asal Korea Selatan ini juga berencana meluncurkan setidaknya tiga produk baru hingga akhir tahun 2025.

Rencana Ekspansi dan Inovasi Produk

Hyundai tidak hanya berfokus pada layanan purna jual, tetapi juga terus berupaya menghadirkan inovasi produk yang sesuai dengan kebutuhan pasar Indonesia. Hal ini ditunjukkan dengan rencana peluncuran tiga produk baru dalam beberapa tahun mendatang. Detail mengenai produk-produk tersebut masih dirahasiakan, namun Hyundai menjanjikan akan memberikan kejutan bagi konsumen.

Strategi Jangka Panjang di Pasar Indonesia

Keputusan Hyundai untuk tidak terlibat dalam perang harga mencerminkan strategi jangka panjang perusahaan untuk membangun brand image yang kuat dan berkelanjutan di Indonesia. Dengan fokus pada kualitas produk, layanan purna jual, dan nilai tambah bagi konsumen, Hyundai berharap dapat memenangkan hati pelanggan dan bersaing secara sehat di pasar otomotif yang semakin kompetitif.

Beberapa layanan nilai tambah yang ditawarkan Hyundai:

  • Charging Station Services: Jaringan stasiun pengisian daya yang terus diperluas untuk mendukung ekosistem mobil listrik.
  • Free Charging: Program pengisian daya gratis untuk pelanggan Hyundai.
  • Mobile Charging: Layanan pengisian daya di lokasi pelanggan untuk kenyamanan ekstra.
  • Take Me Home: Layanan antar jemput pelanggan yang mengalami kendala di jalan.

Dengan kombinasi strategi ini, Hyundai percaya diri dapat mempertahankan posisinya sebagai salah satu pemain utama di pasar otomotif Indonesia, khususnya di segmen kendaraan listrik.