Tragedi Umrah: Kecelakaan Maut di Arab Saudi Renggut Nyawa WNI, Diduga Akibat Manuver Salip Berujung Petaka

Kecelakaan Maut Rombongan Umrah WNI di Arab Saudi: Fakta dan Implikasi

Kabar duka menyelimuti Indonesia setelah sebuah bus yang membawa rombongan jemaah umrah WNI mengalami kecelakaan tragis di Wadi Qudeid, Arab Saudi, pada Kamis, 20 Maret 2025. Insiden nahas ini menyebabkan enam WNI meninggal dunia dan tiga lainnya mengalami luka serius, menambah daftar panjang tragedi yang menimpa warga negara Indonesia di mancanegara.

Kronologi Kejadian dan Penyebab Kecelakaan

Menurut keterangan Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Jeddah, kecelakaan maut ini terjadi akibat manuver berbahaya sebuah jip yang dikendarai oleh dua warga negara Bangladesh. Jip tersebut berusaha menyalip bus yang membawa rombongan umrah. Aksi tersebut berujung fatal, menyebabkan bus oleng, menabrak jip, dan kemudian terguling sebelum akhirnya terbakar.

"Bus tersebut kemudian menabrak jip tersebut sehingga mengakibatkan terguling dan terbakar," ujar Konjen RI di Jeddah, Yusron Ambari, dalam keterangan daringnya.

Kondisi di Lokasi Kejadian

Tim dari KJRI Jeddah segera diterjunkan ke lokasi kejadian untuk melakukan pendataan dan berkoordinasi dengan otoritas setempat. Setibanya di lokasi, tim mendapati pemandangan yang mengerikan. Bus dan jip yang terlibat kecelakaan telah hangus terbakar. Kedua kendaraan tersebut berada di pinggir jalan tol, sehingga tidak menghalangi lalu lintas.

Jumlah Korban dan Identifikasi

Berdasarkan data yang dihimpun, bus tersebut membawa total 20 jemaah umrah. Jumlah ini belum termasuk sopir bus, perwakilan dari agen perjalanan, serta muthawif (pembimbing ibadah umrah). Berikut adalah identitas enam WNI yang menjadi korban meninggal dunia:

  • Sumarsih Djarudin (44)
  • Audrya Malika Adam (16)
  • Eny Soedarwati (49)
  • Dian Novita (38)
  • Areline Nawallya Adam (22)
  • Dawam Mahmud (48)

Selain WNI, tiga warga negara asing juga menjadi korban meninggal dunia, yaitu dua pengemudi jip asal Bangladesh dan seorang kernet bus asal Pakistan. Total korban meninggal dunia mencapai sembilan orang.

Kondisi Korban Luka-Luka

KJRI Jeddah mencatat ada tiga WNI yang masih menjalani perawatan intensif di rumah sakit yang berbeda. Mereka adalah:

  • Fabian R Respati (14), mengalami luka bakar serius dan dirawat di RS King Abdul Aziz Mahjar.
  • Ahsantudhonni Ghozali (55), mengalami retak tulang dan dirawat di RS Khulais.
  • Muhammad Alawi (22), mengalami retak tulang dan dirawat di RS Obhur Jeddah.

Sebanyak 11 jemaah lainnya mengalami luka ringan dan telah kembali ke hotel untuk melanjutkan ibadah umrah mereka.

Upaya Penanganan dan Identifikasi

Satgas Perlindungan KJRI Jeddah terus berkoordinasi dengan otoritas Arab Saudi untuk proses identifikasi lengkap terhadap korban meninggal dunia. Identifikasi sementara dilakukan berdasarkan keterangan dari penumpang lain yang selamat dari kecelakaan tersebut. Pemerintah Indonesia melalui KJRI Jeddah terus berupaya memberikan pendampingan dan bantuan kepada para korban dan keluarga korban.

Imbauan dan Langkah Antisipasi

Tragedi ini menjadi pengingat akan pentingnya keselamatan dalam perjalanan, terutama bagi para jemaah umrah dan haji. Diharapkan pihak agen perjalanan dapat lebih memperhatikan kondisi dan kualifikasi pengemudi serta memastikan kendaraan yang digunakan dalam kondisi prima. Pemerintah Indonesia juga perlu meningkatkan koordinasi dengan otoritas Arab Saudi untuk memastikan standar keselamatan transportasi yang lebih baik bagi para WNI yang berada di Tanah Suci.