Bapanas Tekankan Pentingnya Kualitas Gabah dalam Penyerapan Bulog: Hindari Gabah Berkualitas Rendah
Bapanas Tekankan Pentingnya Kualitas Gabah dalam Penyerapan Bulog
Badan Pangan Nasional (Bapanas) menyoroti pentingnya kualitas gabah yang diserap oleh Perum Bulog, seiring dengan capaian penyerapan beras yang telah mencapai 448.000 ton. Penekanan ini disampaikan dalam rapat koordinasi pemerintah provinsi Jawa Tengah yang berlangsung di Semarang, Jawa Tengah.
Kepala Bapanas, Arief Prasetyo Adi, menyampaikan bahwa realisasi penyerapan dalam negeri setara beras telah mencapai 448.000 ton, atau sekitar 14,94% dari target yang ditetapkan sebesar 3 juta ton. Arief menekankan pentingnya menjaga kualitas gabah yang diserap Bulog, agar tidak terjadi penyerapan gabah dengan kualitas rendah.
"Kami meminta agar gabah yang dikirimkan ke Bulog bukan gabah dengan kadar air yang sangat tinggi, misalnya mencapai 40 persen. Jangan sampai gabah berkualitas rendah masuk ke Bulog, sementara gabah berkualitas bagus justru berada di penggilingan padi," tegas Arief.
Saat ini, total stok beras yang dikelola oleh Bulog mencapai 2,1 juta ton. Pemerintah terus berupaya untuk meningkatkan penyerapan gabah petani guna memperkuat stok beras nasional dan menjaga stabilitas harga.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, dalam kesempatan terpisah juga menyoroti pentingnya sinergi antara pemerintah pusat dan daerah dalam upaya meningkatkan penyerapan gabah oleh Bulog. Airlangga menekankan bahwa pemerintah daerah memiliki peran penting dalam memastikan kelancaran proses penyerapan dan kualitas gabah yang diserap.
Target Penyerapan dan Anggaran
Pemerintah menargetkan Bulog dapat menyerap 3 juta ton setara beras dari petani hingga akhir tahun 2024. Untuk mencapai target tersebut, pemerintah telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 16,7 triliun yang bersumber dari APBN.
Presiden Joko Widodo sebelumnya telah menginstruksikan Bulog untuk memaksimalkan penyerapan gabah petani guna menjaga stabilitas harga dan kesejahteraan petani.
Tantangan dan Upaya Peningkatan
Salah satu tantangan dalam penyerapan gabah adalah fluktuasi harga dan kualitas gabah. Bapanas terus berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait, termasuk Bulog, pemerintah daerah, dan asosiasi petani, untuk mengatasi tantangan ini.
Beberapa upaya yang dilakukan untuk meningkatkan penyerapan gabah antara lain:
- Penetapan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) yang menguntungkan petani.
- Peningkatan koordinasi antara Bulog dan pemerintah daerah.
- Pemberian insentif kepada petani yang menjual gabahnya ke Bulog.
- Pengawasan kualitas gabah yang ketat.
Dengan upaya-upaya tersebut, diharapkan target penyerapan gabah sebesar 3 juta ton dapat tercapai, sehingga dapat memperkuat stok beras nasional dan menjaga stabilitas harga.