Sekoper: Inisiatif Pemkab TTS dalam Pemberdayaan Perempuan Berbasis Komunitas

Pemberdayaan Perempuan di Timor Tengah Selatan: Kilas Balik dan Prospek Program Sekoper

Pemerintah Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) terus menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kualitas hidup perempuan melalui berbagai program pemberdayaan. Salah satu inisiatif unggulan adalah Sekolah Perempuan (Sekoper), sebuah program yang dirancang untuk meningkatkan kapasitas perempuan di berbagai bidang, mulai dari sosial, ekonomi, hingga politik.

Akar dan Tujuan Program Sekoper

Program Sekoper, yang diinisiasi oleh Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P3A) Kabupaten TTS sejak tahun 2019, memiliki pendekatan yang unik, yaitu pemberdayaan berbasis komunitas. Program ini bertujuan untuk:

  • Meningkatkan kapasitas perempuan dalam berbagai aspek kehidupan.
  • Mendorong kemandirian ekonomi perempuan.
  • Meningkatkan partisipasi aktif perempuan dalam musyawarah desa dan pengambilan keputusan.
  • Menciptakan jaringan sosial yang kuat antar perempuan.

Sekoper melibatkan berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah, pemerintah desa, lembaga swadaya masyarakat (LSM), lembaga gereja, dan mitra strategis lainnya. Keterlibatan multi-pihak ini menjadi kunci keberhasilan program dalam menjangkau perempuan di berbagai pelosok Kabupaten TTS.

Dampak Positif dan Tantangan

Sejak diluncurkan, Sekoper telah memberikan dampak positif yang signifikan bagi perempuan di Kabupaten TTS. Beberapa dampak positif tersebut antara lain:

  • Peningkatan kesadaran gender di masyarakat.
  • Pengurangan kasus kekerasan berbasis gender.
  • Peningkatan kapasitas perempuan untuk mandiri secara ekonomi melalui pelatihan kewirausahaan dan akses ke sumber daya.
  • Peningkatan partisipasi perempuan dalam ruang publik dan pengambilan keputusan.

Namun, keberhasilan Sekoper juga diiringi dengan berbagai tantangan. Beberapa tantangan utama yang dihadapi antara lain:

  • Keterbatasan anggaran untuk memastikan keberlanjutan program.
  • Perlunya peningkatan kolaborasi dengan mitra strategis untuk memperluas jangkauan program.
  • Kebutuhan untuk mengembangkan platform pembelajaran jarak jauh berbasis digital agar program dapat diakses oleh lebih banyak perempuan, terutama di wilayah-wilayah terpencil.

Peta Jalan dan Dukungan dari Berbagai Pihak

Untuk memastikan keberlanjutan dan efektivitas program Sekoper, Pemerintah Kabupaten TTS telah menyusun peta jalan pelaksanaan Sekolah Perempuan. Peta jalan ini menjadi panduan bagi para pemangku kepentingan dalam melaksanakan program Sekoper secara terpadu dan berkelanjutan.

Dalam upaya mendukung program Sekoper, Pemerintah Kabupaten TTS menjalin kerja sama dengan berbagai pihak, termasuk ICRAF Indonesia (lembaga penelitian agroforestri) dan Majelis Sinode Gereja Masehi Injili di Timor (GMIT). Kerja sama ini mencakup berbagai kegiatan, seperti pelatihan, pendampingan, dan penyediaan sumber daya bagi peserta Sekoper.

Sekoper: Lebih dari Sekadar Sekolah

Asisten I Sekretaris Daerah (Setda) TTS, Denny Nubatonis, menekankan bahwa Sekoper bukan hanya sekadar tempat belajar, tetapi juga wadah untuk memperkuat peran perempuan dalam membangun desa yang lebih maju dan sejahtera. Ia juga mengapresiasi dedikasi dan komitmen para fasilitator, pemerintah desa, dan semua mitra yang terlibat dalam program Sekoper.

Denny Nubatonis berharap bahwa Sekoper dapat menjadi motor penggerak perubahan yang berkelanjutan dan inklusif di masyarakat desa. Ia juga menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam menyukseskan program Sekoper.

Melibatkan Laki-laki dalam Pemberdayaan Perempuan

Salah satu aspek menarik dari program Sekoper adalah keterlibatan laki-laki. Program ini tidak hanya diikuti oleh perempuan, tetapi juga oleh laki-laki yang istrinya adalah peserta. Keterlibatan laki-laki ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman mereka tentang isu-isu gender dan mendorong mereka untuk mendukung pemberdayaan perempuan di keluarga dan masyarakat.

Masa Depan Sekoper

Dengan dukungan yang kuat dari pemerintah daerah, mitra strategis, dan masyarakat, program Sekoper diharapkan dapat terus berkembang dan memberikan dampak positif yang lebih besar bagi perempuan di Kabupaten TTS. Program ini menjadi contoh bagaimana pemberdayaan perempuan dapat dilakukan secara efektif melalui pendekatan berbasis komunitas dan kolaborasi multi-pihak.

Program Sekoper bukan hanya tentang meningkatkan kapasitas perempuan, tetapi juga tentang membangun masyarakat yang lebih adil, inklusif, dan sejahtera. Program ini adalah investasi jangka panjang untuk masa depan Kabupaten TTS dan Indonesia.