Menelisik Tanda-Tanda Lailatul Qadar: Malam Penuh Keberkahan di Penghujung Ramadhan

Memburu Keberkahan Lailatul Qadar: Mengenali Tanda-Tanda dan Amalan yang Dianjurkan

Malam Lailatul Qadar, sebuah malam yang lebih baik dari seribu bulan, menjadi puncak harapan bagi umat Muslim di seluruh dunia, khususnya pada sepuluh malam terakhir bulan Ramadhan. Nabi Muhammad SAW telah memberikan petunjuk mengenai tanda-tanda malam istimewa ini, agar umatnya dapat mempersiapkan diri dan meraih keberkahannya. Malam yang penuh ampunan dan rahmat ini diyakini sebagai waktu diturunkannya Al-Qur'an, kitab suci umat Islam.

Kapan Malam Lailatul Qadar Tiba?

Rasulullah SAW menganjurkan umatnya untuk mencari Lailatul Qadar di sepuluh malam terakhir Ramadhan. Sebagaimana diriwayatkan dalam hadits Bukhari dan Muslim, Rasulullah bersabda:

"Carilah Lailatul Qadr pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan." (HR Bukhari no 2020 dan Muslim no 1169)

Berdasarkan Kalender Hijriah Indonesia Tahun 2025 dari Ditjen Bimas Islam Kementerian Agama, 10 hari terakhir Ramadhan 1446 Hijriah dimulai pada Kamis, 20 Maret 2025 bakda Maghrib. Namun, penting untuk diingat bahwa penentuan Lailatul Qadar bersifat ghaib, dan hanya Allah SWT yang mengetahui secara pasti kapan malam tersebut tiba. Oleh karena itu, umat Muslim dianjurkan untuk senantiasa meningkatkan ibadah di sepanjang bulan Ramadhan, khususnya pada sepuluh malam terakhir.

Mengenali Tanda-Tanda Lailatul Qadar

Walaupun kepastiannya hanya milik Allah SWT, Rasulullah SAW memberikan beberapa petunjuk mengenai tanda-tanda Lailatul Qadar yang dapat menjadi penanda bagi orang-orang yang beriman:

  • Matahari Terbit Tidak Menyilaukan: Pada pagi hari setelah Lailatul Qadar, matahari terbit dengan cahaya yang lembut dan tidak menyilaukan. Hal ini sebagaimana diriwayatkan dalam hadits Muslim.

"Pagi hari malam Lailatul Qadar, Matahari terbit putih, tidak menyilaukan." (HR Muslim no 762)

  • Malam yang Tenang dan Cerah: Suasana malam Lailatul Qadar terasa tenang, cerah, tidak terlalu panas, dan tidak pula terlalu dingin. Udara terasa nyaman dan menenangkan hati.

"Lailatul Qadar adalah malam yang indah, cerah, tidak panas, dan tidak juga dingin. Keesokan harinya, cahaya sinar Mataharinya melemah kemerah-merahan." (HR ath-Thayalisi no 349, Ibnu Khuzaimah 3/331, dan al-Bazzar 1/486. Hadits ini derajatnya hasan)

  • Mimpi yang Benar: Beberapa sahabat Nabi SAW pernah bermimpi melihat Lailatul Qadar pada tujuh malam terakhir Ramadhan. Rasulullah SAW membenarkan mimpi tersebut dan menganjurkan untuk mencarinya pada tujuh malam terakhir.

Ibnu Umar RA bercerita: "Ada beberapa orang laki-laki sahabat Nabi SAW yang bermimpi melihat Lailatul Qadar pada tujuh malam terakhir Ramadhan, maka Nabi SAW bersabda, 'Aku juga melihat apa yang kalian mimpikan itu, jatuhnya pada tujuh malam terakhir, maka barang siapa ingin mencarinya hendaklah mencarinya pada tujuh malam terakhir tersebut.'" (HR Bukhari)

  • Langit yang Bersih: Pada malam Lailatul Qadar, langit terlihat bersih, tidak berawan, tidak hujan, tidak berangin kencang, dan bintang-bintang tampak bersinar terang.

Rasulullah SAW bersabda: "Pada malam Lailatul Qadar, suasananya tidak panas dan tidak dingin, tidak berawan dan tidak hujan dan tidak berangin, tidak juga terang dengan bintang-bintang, tanda pada pagi harinya adalah Matahari terbit bercahaya lembut." (HR as-Suyuthi dalam Jami' ash-Shagir. Hadits ini dishahihkan oleh Syaikh al-Albani)

  • Bulan Tampak Seperti Separuh Nampan: Dalam sebuah hadits, Nabi Muhammad SAW menggambarkan bahwa pada malam Lailatul Qadar, bulan terlihat seperti separuh nampan.

Abu Hurairah RA berkata, "Kami pernah berdiskusi tentang Lailatul Qadar di sisi Rasulullah SAW, beliau berkata, 'Siapakah dari kalian yang masih ingat tatkala bulan muncul, yang berukuran separuh nampan.'" (HR Muslim)

Amalan yang Dianjurkan Saat Lailatul Qadar

Apabila seorang Muslim mendapati tanda-tanda Lailatul Qadar, maka dianjurkan untuk memperbanyak amalan-amalan berikut:

  • Membaca Doa Lailatul Qadar: Doa ini merupakan permohonan ampunan kepada Allah SWT atas segala dosa dan kesalahan.

    Allahumma innaka 'afuwwun tuhibbul 'afwa fa'fu anni.

    Artinya: "Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Pemaaf lagi mencintai pemaafan, maafkanlah aku." (HR Ahmad, Tirmidzi, an-Nasa'i, dan Ibnu Majah)

  • I'tikaf di Masjid: I'tikaf adalah berdiam diri di masjid dengan niat beribadah dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. I'tikaf sangat dianjurkan, terutama pada sepuluh malam terakhir Ramadhan.

"Rasulullah SAW berdiam diri di dalam masjid pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan. Beliau berkata: 'Carilah Lailatul Qadr pada sepuluh hari terakhir di bulan Ramadhan." (HR Bukhari no 2020)

  • Sholat Tarawih dan Sholat Malam: Sholat tarawih dan sholat malam lainnya, seperti sholat tahajud, merupakan amalan yang sangat dianjurkan untuk menghidupkan malam Lailatul Qadar.

"Barang siapa sholat malam saat Lailatul Qadar karena iman dan mengharapkan pahala, maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu." (HR Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah RA)

Selain amalan-amalan di atas, umat Muslim juga dianjurkan untuk memperbanyak membaca Al-Qur'an, berdzikir, bersedekah, dan melakukan amalan-amalan kebaikan lainnya. Dengan menghidupkan malam Lailatul Qadar dengan ibadah dan amal saleh, diharapkan kita semua dapat meraih keberkahan dan ampunan dari Allah SWT.