Antisipasi Lonjakan Mudik, Polda Jatim Siapkan Strategi Pengamanan Terpadu Operasi Ketupat 2025
Polda Jatim Siapkan Pengamanan Ekstra Operasi Ketupat 2025 Antisipasi Lonjakan Pemudik
Surabaya, Jawa Timur - Kepolisian Daerah Jawa Timur (Polda Jatim) telah menyiapkan strategi pengamanan komprehensif untuk Operasi Ketupat Lebaran Idul Fitri 1446 H/2025. Langkah ini diambil sebagai antisipasi terhadap potensi lonjakan arus mudik yang diperkirakan mencapai 52% dari total populasi Jawa Timur. Apel gelar pasukan yang dipimpin langsung oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo bersama Kapolda Jatim Irjen Nanang Avianto di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, menandai kesiapan Polda Jatim dalam menghadapi dinamika mudik Lebaran.
Sebanyak 15.231 personel gabungan dari berbagai instansi diterjunkan untuk mengamankan jalannya Operasi Ketupat. Mereka akan ditempatkan di 109 pos pengamanan, 41 pos pelayanan, dan 13 pos terpadu yang tersebar di seluruh wilayah Jawa Timur. Pos-pos ini akan menjadi pusat informasi, bantuan, dan pengamanan bagi para pemudik.
Tiga Pola Pengamanan Utama
Direktur Lalu Lintas Polda Jatim, Kombes Komarudin, menjelaskan bahwa strategi pengamanan Operasi Ketupat 2025 akan difokuskan pada tiga pola utama:
- Pengamanan Arus Mudik: Fokus utama adalah mengamankan pergerakan pemudik menjelang Hari Raya Idul Fitri. Upaya ini meliputi pengaturan lalu lintas, penempatan personel di titik-titik rawan kemacetan, dan patroli untuk mencegah tindak kriminalitas.
- Pengamanan Silaturahmi Lokal: Pola kedua adalah mengamankan pergerakan masyarakat lokal yang melakukan silaturahmi selama periode H-Lebaran hingga H+2. Pengamanan akan difokuskan di area pemukiman, pusat perbelanjaan, dan tempat-tempat ibadah.
- Pengamanan Tempat Keramaian: Setelah H+2 Lebaran, fokus pengamanan akan beralih ke tempat-tempat keramaian seperti pusat perbelanjaan, objek wisata, dan area publik lainnya. Hal ini dilakukan untuk memastikan keamanan dan ketertiban masyarakat yang menghabiskan waktu libur Lebaran.
Pemetaan Titik Rawan dan Koordinasi dengan BMKG
Polda Jatim telah memetakan titik-titik rawan kemacetan dan kecelakaan berdasarkan data dan pengalaman dari arus mudik tahun-tahun sebelumnya. Selain itu, Polda Jatim juga berkoordinasi intensif dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) untuk mengantisipasi potensi cuaca ekstrem selama periode mudik dan balik.
Diprediksi, akan terjadi transisi musim dari hujan ke kemarau selama periode tersebut, yang berpotensi menyebabkan cuaca ekstrem seperti hujan deras, angin kencang, dan banjir. Oleh karena itu, pemetaan titik-titik rawan bencana menjadi bagian integral dari strategi pengamanan Operasi Ketupat 2025.
Pengamanan Objek Vital dan Prediksi Puncak Arus Mudik
Operasi Ketupat dijadwalkan berlangsung selama 14-17 hari, dengan perkiraan puncak arus mudik terjadi pada tanggal 28-30 Maret 2025. Selain pengamanan lalu lintas, personel gabungan juga akan memfokuskan perhatian pada pengamanan 126.736 obyek vital, termasuk masjid, lokasi sholat Idul Fitri, pusat perbelanjaan, terminal, stasiun, pelabuhan, bandara, dan objek wisata.
Diharapkan dengan persiapan yang matang dan strategi pengamanan yang terpadu, Operasi Ketupat 2025 dapat berjalan lancar dan memberikan rasa aman serta nyaman bagi seluruh masyarakat Jawa Timur yang merayakan Hari Raya Idul Fitri.