Prabowo Dorong Pembangunan KEK di Setiap Provinsi untuk Pacu Pertumbuhan Ekonomi dan Industrialisasi

Presiden terpilih Prabowo Subianto memiliki visi ambisius untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi dan industrialisasi di seluruh Indonesia. Salah satu langkah strategis yang dicanangkannya adalah pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di setiap provinsi.

Prabowo mengungkapkan target ini setelah meresmikan KEK Industropolis Batang di Jawa Tengah, sebuah kawasan yang sebelumnya dikenal sebagai Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang. Menurutnya, keberadaan KEK di setiap provinsi akan menjadi katalisator penting dalam menggenjot perekonomian daerah dan menarik investasi.

"Ini salah satu dari sekian banyak rencana KEK yang akan kita bangun. Idealnya, kita ingin memiliki satu KEK di setiap provinsi. Jadi, pada akhirnya, kita harus memiliki 38 KEK," tegas Prabowo usai peresmian KEK Industropolis Batang.

Peran Strategis KEK dalam Hilirisasi dan Penciptaan Lapangan Kerja

Pembangunan KEK dipandang sebagai langkah krusial dalam mendukung agenda hilirisasi sumber daya alam yang menjadi fokus utama pemerintah. Prabowo meyakini bahwa hilirisasi akan memberikan dampak signifikan terhadap ekonomi Indonesia, termasuk menciptakan jutaan lapangan kerja.

"Investasi yang akan kita laksanakan mulai tahun ini akan membuahkan hasil berupa hilirisasi, sehingga nilai tambah dari seluruh bahan baku kita dapat dinikmati oleh seluruh rakyat Indonesia," jelas Prabowo.

Ia menambahkan bahwa dalam lima tahun mendatang, hilirisasi diharapkan dapat menciptakan sekitar 8 juta lapangan kerja baru.

KEK Industropolis Batang: Model Pengembangan KEK Masa Depan

KIT Batang telah resmi ditingkatkan statusnya menjadi KEK Industropolis Batang, sebuah kawasan dengan luas total 28.886,7 hektare. Status KEK memberikan berbagai keuntungan, termasuk insentif fiskal dan non-fiskal, kemudahan perizinan, dan peningkatan daya tarik investasi.

KEK Industropolis Batang memiliki tiga fokus utama, yaitu industri dan pengolahan, logistik dan distribusi, serta pariwisata. Saat ini, sudah ada 27 tenant yang beroperasi di KEK Batang, dengan rincian:

  • 7 tenant telah beroperasi
  • 7 dalam masa konstruksi
  • 13 dalam tahap persiapan konstruksi

Investasi yang telah masuk ke KEK Industropolis Batang mencapai Rp 17,95 triliun, berasal dari berbagai negara seperti Amerika Serikat, Belanda, Korea Selatan, Chili, Jepang, Taiwan, dan China. Tenant yang berinvestasi bergerak di berbagai sektor industri, termasuk:

  • Solar panel
  • Kaca
  • Wood pellet
  • Alas kaki
  • PVC
  • Grinding ball
  • Keramik
  • Gas industri
  • Alat kesehatan

Dari 7 tenant yang telah beroperasi, total tenaga kerja yang terserap mencapai 7.008 orang, dengan 80% merupakan tenaga kerja lokal dari Kabupaten Batang. Dengan status KEK, KITB diharapkan dapat menarik tambahan investasi senilai Rp75,8 triliun dan menciptakan 58.145 lapangan kerja baru. Saat beroperasi penuh, KEK Industropolis Batang diproyeksikan dapat menyerap hingga 250.000 tenaga kerja.

Visi Prabowo untuk membangun KEK di setiap provinsi menunjukkan komitmennya untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan di seluruh Indonesia. Dengan fokus pada hilirisasi sumber daya alam dan penciptaan lapangan kerja, KEK diharapkan dapat menjadi motor penggerak utama perekonomian Indonesia di masa depan.