Anggota Polres Sikka Raih Pujian Usai Selamatkan Nyawa Bocah dari Maut di Pantai Lokaria
Aksi Heroik Bripka Ahmad Rifai: Menyelamatkan Angelo dari Maut di Pantai Lokaria
Kisah keberanian seorang anggota Polri kembali mencuat. Bripka Ahmad Rifai, seorang anggota Polres Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT), menjadi buah bibir setelah aksinya menyelamatkan seorang bocah laki-laki bernama Angelo dari bahaya maut di Pantai Lokaria, Kecamatan Kangae. Tindakan heroiknya ini tidak hanya menyelamatkan nyawa Angelo, tetapi juga menginspirasi banyak orang dan membuatnya diusulkan sebagai kandidat penerima Hoegeng Awards 2025.
Detik-Detik Penyelamatan yang Mendebarkan
Peristiwa menegangkan itu terjadi pada tanggal 31 Oktober 2024, sekitar pukul 14.30 WITA. Maria Helena, seorang warga Sikka yang sedang berada di sebuah kafe di Pantai Lokaria, menjadi saksi mata kejadian tersebut. Ia menuturkan bagaimana suasana tenang pantai tiba-tiba berubah menjadi kepanikan saat teriakan minta tolong memecah keheningan.
"Saya lihat banyak yang menonton, tapi Pak Ahmad Rifai langsung lompat ke laut," ujar Maria, menggambarkan bagaimana Bripka Rifai tanpa ragu terjun ke laut setelah mendengar teriakan anak-anak yang panik. Angelo, seorang bocah berusia 8 tahun, tenggelam dan terseret arus pusaran air yang kuat.
Maria, yang diliputi rasa cemas, merekam momen-momen krusial tersebut. Dalam video yang direkamnya, terlihat Bripka Rifai berjuang menembus ombak untuk mencari Angelo. Setelah beberapa saat yang menegangkan, Bripka Rifai berhasil menemukan Angelo dan membawanya ke tepi pantai.
Pertolongan Pertama yang Menentukan
Namun, perjuangan Bripka Rifai tidak berhenti sampai di situ. Setelah berhasil membawa Angelo ke daratan, ia dengan sigap memberikan pertolongan pertama. Angelo sudah tidak sadarkan diri, tidak bernapas, dan tidak ada denyut nadi. Banyak orang di sekitar lokasi kejadian sudah putus asa dan mengira Angelo telah meninggal dunia.
"Yang lain bilang anak sudah mati, dan menyampaikan kepada keluarga," kenang Bripka Rifai.
Namun, Bripka Rifai tidak menyerah. Berbekal pelatihan yang pernah didapatkannya, ia dengan penuh keyakinan memberikan pernapasan buatan dan memompa dada Angelo. Usahanya membuahkan hasil. Setelah beberapa menit, Angelo akhirnya memuntahkan air laut dan makanan yang masuk ke dalam tubuhnya. Detak jantungnya pun kembali berdenyut.
"Saya usahakan kasi napas buatan, pompa jantung sepuluh menit. Alhamdulillah dia muntah air, muntah makanan, muntah busa-busa putih itu," ungkap Bripka Rifai.
Tanpa membuang waktu, Bripka Rifai meminta bantuan untuk membawa Angelo ke rumah sakit terdekat. Angelo segera dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) TC Hillers Maumere untuk mendapatkan perawatan intensif. Berkat pertolongan pertama yang cepat dan tepat dari Bripka Rifai, nyawa Angelo berhasil diselamatkan.
Penghargaan dan Rasa Syukur
Maria Helena, yang menyaksikan langsung kejadian tersebut, merasa sangat terharu dan kagum dengan keberanian dan kesigapan Bripka Rifai. Ia pun mengusulkan Bripka Rifai sebagai salah satu kandidat penerima Hoegeng Awards 2025, sebuah penghargaan yang diberikan kepada anggota Polri yang berdedikasi dan berprestasi.
"Saya salut keberanian dianya, tidak pake menunggu gitu loh... Dia sigap, walaupun dia pake celana jeans, badannya kan gemuk, ternyata di luar dugaan, dia sigap cepat. Itu kalau telat sedikit, pasti lewat itu anak," kata Maria dengan nada kagum.
Bripka Rifai sendiri merasa sangat bersyukur bisa menyelamatkan nyawa Angelo. Ia mengaku bahwa saat terjun ke laut, yang ada di pikirannya hanyalah bagaimana caranya membantu anak tersebut. Ia teringat akan anaknya sendiri dan membayangkan apa yang akan terjadi jika hal serupa menimpa anaknya.
"Saya pikir di dalam hati, saya punya anak kecil. Kalau hal itu terjadi di posisi anak saya, kita tak tahu apa yang terjadi. Bismillah lompat saja apapun yang terjadi," tutur Bripka Rifai.
Kisah heroik Bripka Ahmad Rifai ini menjadi pengingat bagi kita semua akan pentingnya memiliki rasa empati dan keberanian untuk bertindak. Ia telah menunjukkan bahwa dengan keberanian dan kesigapan, kita dapat menyelamatkan nyawa orang lain dan memberikan harapan di tengah situasi yang sulit.
Kata-kata Kunci:
- Bripka Ahmad Rifai
- Pantai Lokaria
- Penyelamatan
- Tenggelam
- Hoegeng Awards 2025
- Polres Sikka
- Pertolongan Pertama
- Angelo
- Maria Helena
- RSUD TC Hillers Maumere