Kapolda Riau Tolak Pengawalan Pribadi: Prioritaskan Pelayanan dan Pendekatan Langsung ke Masyarakat
Kapolda Riau Tolak Pengawalan Pribadi: Prioritaskan Pelayanan dan Pendekatan Langsung ke Masyarakat
Irjen Pol. Herry Heryawan, Kapolda Riau, secara tegas menolak penggunaan pengawalan pribadi dalam aktivitasnya sehari-hari. Keputusan ini, disampaikannya dalam arahan kepada jajaran Polda Riau pada Rabu (19/3/2025), merupakan wujud nyata komitmennya untuk lebih dekat dengan masyarakat dan memahami langsung tantangan yang dihadapi mereka. Dengan tidak menggunakan pengawalan, Irjen Herry berharap dapat merasakan secara langsung kondisi di lapangan dan mendapatkan pemahaman yang lebih komprehensif mengenai permasalahan yang dialami masyarakat Riau.
"Saya sampai saat ini tidak mau pakai pengawalan, biar saya merasakan langsung kondisi riil di lapangan," ungkap Irjen Herry Heryawan. Ia menekankan pentingnya pendekatan langsung ini untuk membangun empati dan meningkatkan efektivitas pelayanan kepolisian. Lebih lanjut, ia menginstruksikan seluruh Kapolres dan pejabat utama Polda Riau untuk mengikuti kebijakan yang sama, kecuali dalam situasi darurat yang benar-benar mendesak. "Jangan sampai teman-teman Kapolres juga melakukan hal yang berbeda dengan saya. Gunakan pengawalan hanya jika benar-benar diperlukan," tegasnya.
Instruksi ini sejalan dengan pesan yang disampaikan Irjen Herry dalam acara Farewell and Welcome Parade di Mapolda Riau pada Senin (17/3). Dalam acara tersebut, ia menyampaikan pesan penting terkait peran kepolisian yang tidak hanya berfokus pada penegakan hukum, tetapi juga pelayanan dan perlindungan masyarakat. Mengutip pesan Presiden Prabowo Subianto, Irjen Herry menekankan pentingnya memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat, dengan skala prioritas yang adaptif.
"Jika tidak bisa membantu banyak orang, bantulah beberapa orang. Jika tidak bisa bantu beberapa orang, bantulah satu orang. Jika tidak bisa bantu satu orang, jangan buat mereka susah," ujar Irjen Herry, menegaskan pentingnya prinsip kemanusiaan dan tanggung jawab sosial dalam tugas kepolisian. Pesan ini ia sampaikan sebagai landasan bagi seluruh personel Polda Riau dalam menjalankan tugasnya.
Lebih jauh, Irjen Herry menegaskan kembali prinsip dasar kepolisian sebagai pelayan masyarakat. Ia menekankan posisi kepolisian harus berada di bawah dan untuk masyarakat, bukan sebaliknya. "Kita harus berada di bawah masyarakat karena kita adalah pelayan masyarakat. Kita berdiri atau duduk tetap harus di bawah masyarakat," tuturnya. Hal ini menunjukkan komitmennya untuk membangun hubungan yang harmonis dan saling percaya antara kepolisian dan masyarakat Riau.
Irjen Herry juga mengimbau seluruh personel untuk tidak hanya berfokus pada penegakan hukum semata, tetapi juga membangun hubungan yang positif dan memberikan rasa aman dan nyaman kepada masyarakat. Hal ini menjadi kunci utama dalam upaya mewujudkan keamanan dan ketertiban masyarakat yang lebih baik di Riau. Dengan pendekatan yang humanis dan proaktif, diharapkan kepercayaan masyarakat terhadap institusi kepolisian dapat terus meningkat.
Dengan menolak pengawalan pribadi, Irjen Herry Heryawan bukan hanya memberikan contoh kepemimpinan yang sederhana dan merakyat, tetapi juga menginspirasi jajarannya untuk selalu memprioritaskan pelayanan kepada masyarakat dan membangun hubungan yang lebih erat dan harmonis.