Perdebatan Kuliner: Singapura dan Malaysia Berebut Gelar Asal Usul Roti John
Perdebatan Kuliner: Singapura dan Malaysia Berebut Gelar Asal Usul Roti John
Persaingan antar negara Asia Tenggara dalam hal kuliner kembali mencuat. Kali ini, perdebatan sengit terjadi di media sosial antara warga Singapura dan Malaysia, memperebutkan hak kepemilikan atas hidangan populer, Roti John. Kontroversi ini menambah daftar panjang perselisihan seputar asal-usul makanan, seperti rendang, yang sebelumnya juga memicu perdebatan panas di antara negara-negara tetangga.
Perdebatan yang viral di TikTok ini melibatkan sejumlah tokoh publik, termasuk DJ Anne dari Malaysia dan DJ Shawnrick Hu dari Singapura. Keduanya terlibat dalam diskusi radio yang kemudian memicu perdebatan antar netizen. DJ Anne, mewakili pandangan sebagian besar warga Malaysia, bersikeras bahwa Roti John merupakan warisan kuliner negaranya. Sementara itu, DJ Shawnrick, mengungkapkan keyakinan bahwa roti tersebut berasal dari Singapura, didukung oleh beberapa sumber sejarah.
Sejarah Roti John sendiri masih menjadi subjek perdebatan. Beberapa versi menyebutkan roti ini sebagai adaptasi sandwich ala Barat yang dimodifikasi oleh penjual makanan lokal. Salah satu kisah menyebutkan seorang penjual makanan Melayu yang diminta oleh tentara Inggris untuk membuat burger pada tahun 1950-an. Karena ketidakpahaman akan burger, penjual tersebut kemudian membuat versi sendiri yang menjadi cikal bakal Roti John. Namun, lokasi pasti kejadian ini masih menjadi perdebatan, dengan Malaysia dan Singapura sama-sama mengklaimnya sebagai lokasi asal.
Versi lain, yang didukung oleh National Library Board Singapura, mendeskripsikan Roti John sebagai burger lokal Singapura yang mencerminkan perpaduan pengaruh kuliner Inggris, Melayu, dan India. Deskripsi ini menggarisbawahi keragaman budaya dan pengaruh kuliner yang kaya di Singapura. Namun, deskripsi ini tidak secara eksplisit mengklaim sebagai satu-satunya asal usul Roti John, mengakui pula kemungkinan adanya versi lain dari asal muasal makanan tersebut.
Meskipun beragam versi beredar, Roti John sendiri telah menjadi hidangan populer di Singapura, Malaysia, dan Brunei selama puluhan tahun. Roti panggang dengan isian telur, daging cincang (biasanya ayam atau sapi), bawang bombay, dan rempah-rempah, kemudian digoreng hingga matang dan disajikan dengan saus sambal, mayones, dan terkadang keju parut, menjadikan Roti John sebagai hidangan yang lezat dan mengenyangkan. Popularitasnya yang meluas di beberapa negara justru mempertegas kesulitan menetapkan asal usul yang pasti.
Komentar-komentar netizen di media sosial menunjukkan beragam perspektif. Beberapa netizen Malaysia berpendapat bahwa Roti John versi Malaysia lebih lezat, sementara yang lain menekankan pentingnya sejarah bersama kedua negara mengingat sejarah Singapura dan Malaysia yang dulunya merupakan satu kesatuan. Perdebatan ini menyoroti kompleksitas dalam menelusuri asal-usul makanan dan bagaimana sejarah, budaya, dan persepsi rasa dapat memengaruhi klaim kepemilikan suatu hidangan.
Kesimpulannya, perdebatan seputar Roti John mencerminkan kompleksitas dan kekayaan budaya kuliner di Asia Tenggara. Meskipun klaim asal-usul tetap diperdebatkan, Roti John tetap menjadi hidangan yang disukai dan dinikmati di berbagai negara, melampaui perdebatan seputar asal-usulnya. Lebih penting lagi, perdebatan ini juga menunjukkan betapa makanan dapat menjadi simbol identitas nasional dan budaya yang sarat makna.