Klaim Houthi: Empat Serangan Rudal dan Drone terhadap Kapal Perang AS dalam 72 Jam
Klaim Houthi: Empat Serangan Rudal dan Drone terhadap Kapal Perang AS dalam 72 Jam
Gerilyawan Houthi di Yaman mengklaim telah melancarkan empat serangan terpisah terhadap kapal perang Amerika Serikat (AS) di Laut Merah dalam kurun waktu 72 jam. Klaim ini disampaikan oleh juru bicara militer Houthi, yang menyatakan bahwa serangan tersebut melibatkan penggunaan rudal jelajah dan drone tanpa awak, menyasar kapal induk USS Harry Truman dan sejumlah kapal perang lainnya. Pihak Houthi belum memberikan bukti visual maupun detail spesifik mengenai lokasi dan dampak serangan yang diklaim tersebut. Serangan-serangan ini terjadi di tengah meningkatnya ketegangan antara AS dan Houthi di wilayah tersebut.
Pernyataan Houthi ini muncul sebagai respons atas serangan udara AS di Yaman pada Minggu, 16 Maret 2025, yang menewaskan sedikitnya 53 orang, termasuk lima anak-anak, dan melukai 98 lainnya, menurut laporan pejabat Houthi. Serangan tersebut, yang terjadi di kota pelabuhan Hudaydah, dilakukan setelah Presiden AS Donald Trump mengumumkan pengerahan pasukan militer ke Yaman melalui media sosialnya pada Sabtu, 15 Maret 2025. Trump menuding Houthi memiliki hubungan dekat dengan Iran dan mengancam kepentingan strategis AS di Laut Merah. Serangan AS tersebut memicu kecaman internasional dan meningkatkan kekhawatiran akan eskalasi konflik yang lebih besar di Yaman.
Sebelumnya, pemimpin Houthi, Abdulmalik al-Huthi, dalam pidato yang disiarkan televisi, mengancam akan meningkatkan serangan terhadap kapal kargo AS di Laut Merah. Ancaman ini disampaikan sebagai balasan atas serangan AS dan sebagai bentuk protes terhadap intervensi militer AS di Yaman. Al-Huthi menyerukan demonstrasi besar-besaran sebagai bentuk perlawanan terhadap aksi militer AS tersebut. Ia juga menegaskan komitmen Houthi untuk melawan apa yang disebutnya sebagai agresi AS.
Ketegangan di Laut Merah semakin meningkat sejak Januari 2025, ketika gencatan senjata perang Gaza dimulai. Houthi sebelumnya sempat menghentikan serangan terhadap pengiriman Israel di wilayah tersebut. Namun, dengan meningkatnya eskalasi militer oleh AS, ancaman Houthi untuk kembali melancarkan serangan tersebut kini tampaknya telah terealisasi. Keberhasilan atau kegagalan klaim serangan Houthi terhadap kapal perang AS ini masih belum diverifikasi secara independen oleh pihak-pihak netral. Situasi di Laut Merah tetap rawan dan memerlukan pemantauan ketat mengingat potensi konflik yang semakin membesar.
- Kronologi Kejadian:
- 15 Maret 2025: Presiden Trump mengumumkan pengerahan pasukan AS ke Yaman via Truth Social.
- 16 Maret 2025: Serangan udara AS di Hudaydah, Yaman, menewaskan 53 orang.
- 17 Maret 2025: Houthi mengancam serangan terhadap kapal kargo AS.
- 19 Maret 2025: Houthi mengklaim empat serangan terhadap kapal perang AS dalam 72 jam.
Perkembangan situasi ini perlu dipantau secara cermat mengingat potensinya untuk memicu konflik berskala besar di kawasan Laut Merah dan berdampak pada stabilitas global.