Penurunan IHSG Signifikan: Menko Airlangga Tegaskan Fundamental Ekonomi Tetap Kuat
Penurunan IHSG Signifikan: Menko Airlangga Tegaskan Fundamental Ekonomi Tetap Kuat
Penurunan tajam Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sebesar 6,12 persen pada Selasa (18/3/2025) telah memicu perhatian publik. Namun, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, memberikan pernyataan yang menenangkan dengan menekankan kekuatan fundamental ekonomi domestik. Dalam keterangannya di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Airlangga menegaskan bahwa meskipun secara teknikal terjadi penurunan yang signifikan, kondisi fundamental ekonomi Indonesia tetap kokoh dan mampu menahan dampak negatif tersebut.
"Dari sisi fundamental, ekonomi kita tetap kuat," tegas Airlangga. Ia menjelaskan bahwa fluktuasi pasar saham merupakan fenomena global yang lazim terjadi dan bukan sesuatu yang perlu dikhawatirkan secara berlebihan. Airlangga mencontohkan beberapa negara lain yang juga mengalami penurunan indeks saham dalam beberapa pekan terakhir, menekankan bahwa Indonesia hanya baru merasakan dampaknya dalam satu atau dua hari terakhir. Ia juga menambahkan bahwa rilis laporan keuangan sejumlah perusahaan publik ke bursa efek dapat menjadi salah satu faktor yang turut mempengaruhi pergerakan IHSG.
Lebih lanjut, Airlangga menjelaskan perlunya menunggu hasil rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (BI) dan perkembangan di pasar global sebelum mengambil kesimpulan lebih lanjut. Ia menyinggung pertemuan FOMC (Federal Open Market Committee) yang akan digelar dalam waktu dekat dan menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi sentimen pasar global. "Kita akan melihat perkembangan pasar global, termasuk hasil pertemuan FOMC. Selain itu, publik juga menunggu hasil rapat Dewan Gubernur BI," tambahnya.
Terkait isu penghapusan Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang disebut-sebut turut berkontribusi pada penurunan saham perbankan, Airlangga menyerahkan penjelasan lebih detail kepada kementerian teknis terkait. Ia menekankan pentingnya transparansi dalam memberikan informasi kepada publik mengenai kebijakan pemerintah. "Kementerian terkait akan memberikan penjelasan lebih rinci untuk memastikan transparansi kebijakan. Mengenai penghapusan KUR, perlu dipahami bahwa yang dihapus bukanlah tagihan, melainkan program KUR itu sendiri," jelas Airlangga.
Perlu diketahui, perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) sempat dihentikan sementara (trading halt) karena penurunan IHSG yang melebihi batas 5 persen dalam satu hari. Peristiwa ini menunjukkan pentingnya mekanisme pengawasan dan perlindungan investor di pasar modal Indonesia. Ke depan, pemerintah dan otoritas terkait akan terus memantau perkembangan pasar dan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk menjaga stabilitas dan kepercayaan investor.
Catatan: Informasi ini berdasarkan pernyataan Menko Airlangga Hartarto pada tanggal 18 Maret 2025 dan mungkin memerlukan konfirmasi lebih lanjut dari sumber lain.