Banjir Parah di Pejaten Timur Lumpuhkan Akses Jembatan Condet

Banjir Parah di Pejaten Timur Lumpuhkan Akses Jembatan Condet

Banjir kembali menerjang wilayah RW 07 dan RW 08 Kelurahan Pejaten Timur, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, pada Selasa, 4 Maret 2025. Bencana alam ini merupakan kejadian susulan setelah banjir yang melanda sehari sebelumnya, Senin, 3 Maret 2025, meskipun sempat surut sementara. Namun, banjir kali ini jauh lebih parah, mengakibatkan lumpuhnya akses Jembatan Condet, jalur vital penghubung Jakarta Selatan dan Jakarta Timur. Tinggi genangan air mencapai titik terendah di tikungan Jalan Masjid Al-Makmur yang mengarah ke Jembatan Condet, sebuah area yang masih dapat dilalui pada hari sebelumnya. Kondisi ini memaksa penutupan akses jembatan tersebut.

Jembatan Condet, yang biasanya berfungsi sebagai jalur alternatif untuk menghindari kemacetan di Jalan TB Simatupang dan Jalan Raya Kalibata, kini terendam banjir. Situasi ini diperparah dengan genangan air yang juga menggenangi kawasan Balekambang, Kramatjati, Jakarta Timur, di sisi lain jembatan. Ketidakmampuan kendaraan roda empat melintasi Jembatan Condet mengakibatkan penumpukan kendaraan dan kemacetan di sekitar lokasi. Upaya warga setempat untuk mencegah pengendara sepeda motor menerobos jalur banjir tampak dengan pemasangan barikade darurat berupa garis pembatas, papan, dan bahkan peti telur di mulut jembatan. Warga juga aktif mengarahkan pengendara untuk memutar balik, menghindari risiko kecelakaan dan kerusakan kendaraan. Di sisi lain, warga tampak sigap mengamankan harta benda mereka dari terjangan banjir. Pakaian-pakaian yang telah dikemas dibungkus plastik besar untuk mencegahnya basah, sementara barang-barang elektronik, seperti mesin pencuci piring, juga turut diamankan.

Dampak meluasnya banjir ini menimbulkan kekhawatiran akan kerugian ekonomi dan gangguan aktivitas warga. Kerusakan infrastruktur dan kerugian materiil masih dalam tahap pendataan. Kejadian ini pun kembali menyoroti pentingnya upaya pencegahan banjir di Jakarta, khususnya di daerah rawan banjir seperti Pejaten Timur dan sekitarnya. Pemerintah daerah diharapkan segera melakukan evaluasi dan mengambil langkah-langkah antisipatif untuk mengurangi risiko bencana serupa di masa mendatang. Selain itu, perlu peningkatan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan dan mencegah penyumbatan saluran air sebagai upaya bersama dalam meminimalisir dampak bencana alam.

Langkah-langkah yang dilakukan warga untuk mengatasi situasi darurat ini antara lain:

  • Memasang barikade darurat di mulut Jembatan Condet untuk mencegah pengendara sepeda motor melintas.
  • Mengatur lalu lintas dan mengarahkan pengendara untuk memutar balik.
  • Menyimpan dan mengamankan barang-barang berharga dari terjangan banjir.

Kejadian ini menunjukkan betapa pentingnya koordinasi dan kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana alam. Peran serta masyarakat dan pemerintah sangat krusial dalam mengurangi dampak dan mencegah kerugian yang lebih besar.