Dari Kemiskinan hingga Puncak Kesuksesan: Kisah Sulaiman Al Rajhi dan Budi Pekerti yang Tak Lekang oleh Waktu
Dari Kemiskinan hingga Puncak Kesuksesan: Kisah Sulaiman Al Rajhi dan Budi Pekerti yang Tak Lekang oleh Waktu
Sukses bukanlah semata-mata diraih melalui kecerdasan dan kerja keras, melainkan juga diiringi oleh nilai-nilai luhur dan budi pekerti yang tertanam sejak dini. Hal ini tergambar nyata dalam perjalanan hidup Sulaiman Al Rajhi, pemilik Bank Al Rajhi, salah satu bank Islam terbesar di dunia. Kisah inspiratifnya dibagikan oleh Menteri Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi (Mendikbudristek), Brian Yuliarto, dalam sebuah tausiyah bertajuk "Al-Qur'an dan Pembentukan Karakter Unggul Bangsa" pada Senin, 17 Maret 2025.
Yuliarto memaparkan bagaimana Al Rajhi, yang di masa kecilnya hidup dalam kemiskinan, menunjukkan kesederhanaan dan penghargaan yang mendalam terhadap jasa para pendidik. Ia menceritakan bagaimana Al Rajhi, seorang murid kelas 2 SD yang tak mampu membeli tiket karyawisata seharga 30 real (sekitar Rp 130.000), mendapatkan bantuan dari gurunya. Bukan sekadar pemberian belas kasihan, sang guru memberikan kesempatan kepada Al Rajhi untuk menjawab kuis dengan hadiah uang sebesar 30 real. Keberhasilan Al Rajhi menjawab kuis tersebut tidak hanya menyelamatkan keinginannya untuk ikut karyawisata, tetapi juga menanamkan nilai kerja keras dan penghargaan yang mendalam terhadap pendidikan dalam dirinya.
Balas Budi yang Tak Ternilai
Bertahun-tahun kemudian, setelah Al Rajhi menjelma menjadi seorang pengusaha sukses dan pemilik Bank Al Rajhi, ia tak pernah melupakan kebaikan gurunya tersebut. Ia secara khusus mencari alamat guru yang telah membantunya di masa kecil, mengunjungi kediamannya, dan memberikan berbagai bantuan sebagai bentuk balas budi atas kebaikan yang telah diterimanya. Kebaikan Al Rajhi tidak berhenti pada satu guru saja. Sebagai bentuk rasa hormat dan penghargaan yang mendalam terhadap jasa para pendidik, Al Rajhi menjadikan kunjungan kepada para gurunya sebagai kebiasaan tahunan setelah ia sukses.
Pelajaran Berharga dari Kesuksesan Al Rajhi
Kisah Sulaiman Al Rajhi mengajarkan kita betapa pentingnya menghargai jasa guru dan para pendidik. Keikhlasan sang guru dalam membantu Al Rajhi kecil berbuah manis bertahun-tahun kemudian, bukan hanya dalam bentuk balas budi materi, melainkan juga sebagai inspirasi bagi banyak orang. Cerita ini menjadi bukti nyata bahwa kebaikan dan budi pekerti yang tertanam sejak dini akan membuahkan hasil yang luar biasa di masa mendatang. Sukses yang diraih Al Rajhi, baik dalam bidang bisnis maupun dalam membalas budi kepada para gurunya, menjadi inspirasi bagi generasi muda untuk senantiasa berpegang teguh pada nilai-nilai luhur dan menghormati jasa-jasa orang lain.
Dari Fakir Miskin Hingga Miliarder
Perjalanan Al Rajhi dari seorang anak miskin yang tak mampu membeli tiket karyawisata hingga menjadi pemilik Bank Al Rajhi, bank Islam terbesar di dunia, adalah bukti nyata bahwa kesuksesan dapat diraih melalui kerja keras dan keuletan. Berdasarkan laporan Forbes tahun 2011, Al Rajhi termasuk dalam daftar 120 orang terkaya di dunia, dan keluarga Al Rajhi dikenal sebagai salah satu keluarga non-bangsawan terkaya di Arab Saudi. Prestasi Al Rajhi tidak hanya terfokus pada dunia bisnis; ia juga dikenal karena dedikasi terhadap ekonomi syariah dan berbagai kegiatan filantropi, seperti eksperimen pertanian organik dan peluncuran proyek-proyek pertanian lainnya. Penghargaan internasional Raja Faisal pada tahun 2011 menjadi bukti pengakuan atas dedikasinya tersebut.
Kisah Al Rajhi merupakan inspirasi bagi semua orang, tidak hanya bagi para pengusaha, tetapi juga bagi para pendidik, dan terutama bagi generasi muda. Ia mengingatkan kita bahwa kesuksesan sejati tidak hanya diukur dari kekayaan materi, tetapi juga dari nilai-nilai kemanusiaan yang dipegang teguh dan dari kontribusi positif yang diberikan kepada masyarakat.