Keterlibatan Elon Musk di Pemerintahan Trump: Dampak Negatif terhadap Tesla dan Desakan Investor untuk Fokus Bisnis
Keterlibatan Elon Musk di Pemerintahan Trump: Dampak Negatif terhadap Tesla dan Desakan Investor untuk Fokus Bisnis
Keterlibatan Elon Musk dalam pemerintahan Donald Trump tengah menjadi sorotan tajam, khususnya setelah serangkaian kebijakan dan kontroversi yang berdampak signifikan pada kinerja perusahaan miliknya, Tesla. Kritik pedas dari berbagai pihak, termasuk para investor, semakin menguat, mendesak Musk untuk segera mengurangi peran politiknya dan kembali fokus pada pengembangan bisnisnya.
Salah satu suara kritis datang dari Christopher Tsai, investor Tesla yang memiliki portofolio saham senilai jutaan dolar. Tsai, yang memimpin Tsai Capital dengan kepemilikan sekitar 75.000 saham Tesla sejak 2020, menyatakan keprihatinannya terhadap penurunan nilai saham Tesla yang diyakininya terkait erat dengan aktivitas politik Musk. Meskipun ia mengakui Tesla masih berpeluang besar menjadi salah satu perusahaan paling bernilai di dunia, Tsai menekankan bahwa pasar merespon negatif terhadap keterlibatan Musk dalam ranah politik. Menurutnya, Musk perlu mengurangi keterlibatannya dalam isu-isu politik, termasuk kontroversinya dengan Dogecoin, agar dapat lebih fokus pada pengembangan Tesla. "Saya berharap keterlibatannya dengan DOGE tidak lama-lama sehingga dia bisa menghabiskan lebih banyak waktu untuk bisnis-bisnisnya," ujar Tsai, mengutip pernyataan yang dilansir Guardian pada 17 Maret 2025.
Sentimen pasar terhadap Musk semakin diperkuat oleh hasil survei CNN yang menunjukkan 53% warga Amerika Serikat tidak setuju dengan tindakan Musk, sementara hanya 35% yang menyatakan persetujuan. Hasil survei ini dirilis berbarengan dengan penurunan harga saham Tesla lebih dari 15%, yang diiringi oleh protes publik dan aksi vandalisme di beberapa dealer Tesla. Situasi ini semakin memperkuat argumen tentang perlunya Musk untuk memisahkan perannya di pemerintahan dengan kepemimpinannya di Tesla.
Menariknya, Tsai sendiri memiliki latar belakang hubungan dekat dengan keluarga Trump. Ayahnya menjalin relasi bisnis dengan Donald Trump saat masih aktif di sektor real estat Manhattan. Kedekatan ini membuat Tsai dan Donald Trump Jr. pernah menjalin persahabatan hingga berlibur dan menonton pertandingan bisbol bersama. Namun, Tsai, seorang Demokrat, menyatakan hubungannya dengan keluarga Trump merenggang sejak makan siang terakhir dengan Donald Trump Jr. pada Januari 2014, jauh sebelum Trump memenangkan pemilihan presiden. Ia menyatakan perbedaan pandangan politik sebagai penyebab renggangnya hubungan tersebut.
Kesimpulannya, tekanan terhadap Elon Musk untuk mengurangi keterlibatan politiknya dan fokus pada bisnis Tesla semakin meningkat. Penurunan harga saham Tesla dan sentimen negatif publik menjadi indikator kuat atas dampak negatif dari peran politiknya. Situasi ini menunjukkan dilema bagi Musk dalam menyeimbangkan ambisi politiknya dengan tanggung jawabnya sebagai pemimpin perusahaan teknologi besar. Keputusan Musk selanjutnya akan menentukan masa depan Tesla dan posisinya di pasar.