Polda Jateng Siapkan Rekayasa Lalu Lintas Antisipasi Lonjakan Arus Mudik Lebaran 2025
Polda Jateng Siapkan Rekayasa Lalu Lintas Antisipasi Lonjakan Arus Mudik Lebaran 2025
Kepolisian Daerah Jawa Tengah (Polda Jateng) telah menyiapkan strategi menghadapi potensi lonjakan arus mudik Lebaran 2025. Langkah antisipatif ini difokuskan pada rekayasa lalu lintas di jalur arteri, khususnya ruas jalan vital Pejagan-Brebes hingga Ajibarang-Banyumas. Direktur Lalu Lintas Polda Jateng, Kombes Pol Sonny Irawan, mengungkapkan bahwa berbagai skema rekayasa lalu lintas telah disusun matang, termasuk penerapan sistem satu arah (one way) dan contraflow secara situasional.
"Antisipasi peningkatan volume kendaraan yang signifikan selama periode mudik Lebaran menjadi prioritas utama," jelas Kombes Pol Sonny Irawan dalam keterangan pers, Senin (17/3/2025). "Oleh karena itu, kami telah menyiapkan strategi penerapan contraflow dan one way parsial secara terukur dan lokal, sesuai dengan kondisi di lapangan." Penerapan rekayasa lalu lintas ini akan didasarkan pada data analisa lalu lintas yang komprehensif, meliputi traffic accounting, volume per kapasitas jalan, dan tingkat kepadatan arus kendaraan. Tujuannya, untuk menjamin kelancaran mobilitas masyarakat selama periode mudik dan balik.
Lebih lanjut, Kombes Pol Sonny Irawan menekankan pentingnya strategi aglomerasi dalam mengamankan arus mudik dan balik. Polda Jateng, berdasarkan evaluasi Operasi Ketupat Candi 2024, telah membagi wilayah Jawa Tengah menjadi lima aglomerasi. Pendekatan ini menekankan pada koordinasi lintas sektor dan lintas wilayah hukum Polres untuk penanganan masalah lalu lintas secara efektif dan efisien. Strategi ini dinilai lebih komprehensif karena memperhatikan luas wilayah Jawa Tengah yang mencapai 29 persen dari total luas Pulau Jawa, serta kompleksitas lima jaringan jalan utama: jalur pantura, tol, jalur selatan, jalur tengah, dan jalur selatan-selatan.
Sebagai langkah proaktif, Polda Jateng memulai pengecekan kesiapan arus mudik dari jalur Brebes, khususnya ruas Pejagan. Hal ini didasari evaluasi Operasi Ketupat Candi 2024 yang menunjukkan Pejagan sebagai titik krusial bagi pemudik menuju wilayah selatan, tengah, dan Yogyakarta. Polda Jateng juga akan mengevaluasi dampak pembangunan Tol Solo-Yogyakarta terhadap kepadatan arus di jalur arteri Pejagan. "Kami perlu memastikan bahwa pembangunan infrastruktur ini tidak justru memicu kemacetan di jalur alternatif," tambah Kombes Pol Sonny Irawan. Upaya ini menunjukkan komitmen Polda Jateng untuk memastikan kelancaran dan keamanan arus mudik Lebaran 2025.
Berikut beberapa poin penting yang menjadi fokus persiapan Polda Jateng:
- Rekayasa Lalu Lintas: Penerapan one way dan contraflow secara situasional dan terukur.
- Analisa Lalu Lintas: Penggunaan data traffic accounting, volume per kapasitas jalan, dan kepadatan arus kendaraan untuk pengambilan keputusan.
- Strategi Aglomerasi: Pendekatan koordinasi lintas sektor dan wilayah untuk penanganan masalah lalu lintas.
- Evaluasi Operasi Ketupat Candi 2024: Penggunaan data dan pengalaman dari operasi sebelumnya untuk perencanaan yang lebih baik.
- Dampak Tol Solo-Yogyakarta: Evaluasi dampak pembangunan tol terhadap kepadatan arus di jalur arteri Pejagan.
Melalui berbagai persiapan matang ini, Polda Jateng berharap dapat meminimalisir potensi kemacetan dan memastikan kelancaran arus mudik Lebaran 2025.