Waktu Pelaksanaan Doa Qunut Witir dalam Salat Witir Ramadan: Panduan Praktis Berdasarkan Hadis
Waktu Pelaksanaan Doa Qunut Witir dalam Salat Witir Ramadan: Panduan Praktis Berdasarkan Hadis
Ramadan, bulan penuh berkah, menjadi momentum bagi umat Muslim untuk meningkatkan intensitas ibadah. Salah satu amalan sunnah yang dianjurkan adalah membaca doa qunut witr dalam salat witir. Namun, waktu pelaksanaan doa ini seringkali menimbulkan pertanyaan. Berdasarkan berbagai riwayat hadis, terdapat panduan praktis mengenai waktu yang tepat untuk membaca doa qunut witr selama bulan Ramadan.
Dimulai di Paruh Kedua Ramadan
Tradisi membaca doa qunut witr selama Ramadan memiliki sejarah yang menarik. Merujuk pada riwayat dari Abu Dawud, Umar bin Khattab, Khalifah Rasyidin kedua, diketahui memulai praktik membaca doa qunut witr secara berjamaah di paruh kedua bulan Ramadan. Riwayat tersebut menyebutkan bahwa selama 20 malam salat Tarawih yang dipimpin oleh Ubay bin Ka'ab, doa qunut baru dibaca setelah malam ke-15 Ramadan. Ini menunjukkan bahwa pelaksanaan doa qunut witr secara berjamaah diawali pada malam ke-16 Ramadan dan seterusnya. Meskipun riwayat ini mengacu pada pelaksanaan berjamaah, anjuaran tersebut dapat diterapkan pula dalam pelaksanaan salat witir secara munfarid (sendiri).
Dua Waktu yang Diperbolehkan
Tidak hanya waktu pelaksanaannya yang diperhatikan, letak pembacaan doa qunut witr juga memiliki dua pendapat yang diperbolehkan berdasarkan hadis. Perbedaan pendapat ini menunjukkan fleksibilitas dalam pelaksanaan ibadah. Berikut rinciannya:
- Sebelum Ruku': Hadis riwayat Ibnu Majah, yang dinilai shahih oleh Al-Albani, menyebutkan Rasulullah SAW melakukan qunut sebelum ruku' pada rakaat terakhir salat witir. Hal ini menunjukkan bahwa membaca doa qunut sebelum ruku' adalah praktik yang dibenarkan.
- Setelah Ruku', Sebelum Sujud: Sebaliknya, hadis riwayat Ibnu Khuzaimah menjelaskan bahwa Rasulullah SAW juga pernah membaca doa qunut setelah ruku', sebelum melakukan sujud. Ini menunjukkan bahwa membaca doa qunut setelah ruku' juga merupakan praktik yang diperbolehkan.
Kedua pendapat ini memberikan kebebasan bagi umat Muslim dalam memilih waktu yang paling nyaman dan sesuai dengan kondisi masing-masing. Yang terpenting adalah niat yang ikhlas dan memahami esensi dari doa qunut witr itu sendiri.
Lafal Doa Qunut Witir
Doa qunut witr yang diajarkan Rasulullah SAW kepada Al-Hasan bin Ali, yang kemudian diriwayatkan, berbunyi:
اَللّهُمَّ اهْدِنِىْ فِيْمَنْ هَدَيْتَ وَعَافِنِى فِيْمَنْ عَافَيْتَ وَتَوَلَّنِىْ فِيْمَنْ تَوَلَّيْتَ وَبَارِكْ لِىْ فِيْمَا اَعْطَيْتَ وَقِنِيْ شَرَّمَا قَضَيْتَ فَاِ نَّكَ تَقْضِىْ وَلاَ يُقْضَى عَلَيْكَ وَاِ نَّهُ لاَ يَذِلُّ مَنْ وَالَيْتَ وَلاَ يَعِزُّ مَنْ عَادَيْتَ تَبَارَكْتَ رَبَّنَا وَتَعَالَيْتَ فَلَكَ الْحَمْدُ عَلَى مَا قَضَيْتَ وَاَسْتَغْفِرُكَ وَاَتُوْبُ اِلَيْكَ وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدَنَا مُحَمَّدٍ النَّبِيِّ اْلاُمِّيِّ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ
Latin: Allahummahdini fî man hadait, wa 'âfini fî man 'âfait, wa tawallanî fî man tawallait, wa bâriklî fî mâ a'thait, wa qinî syarra mâ qadhait, fa innaka taqdhî wa lâ yuqdhâ 'alaik, wa innahû lâ yazillu man wâlait, wa lâ ya'izzu man 'âdait, tabârakta rabbanâ wa ta'âlait, fa lakal hamdu a'lâ mâ qadhait, wa astagfiruka wa atûbu ilaik, wa shallallâhu 'alâ sayyidinâ muhammadin nabiyyil ummiyyi wa 'alâ âlihi wa shahbihi wa sallam.
Artinya: "Ya Allah, berikanlah petunjuk kepadaku sebagaimana Engkau beri petunjuk kepada hamba-Mu yang Engkau ridhai, dan berikanlah kesehatan kepadaku sebagaimana Engkau berikan kesehatan kepada hamba-Mu yang Engkau ridhai, dan peliharalah aku sebagaimana Engkau pelihara hamba-Mu yang Engkau ridhai, dan berilah keberkahan kepadaku pada apa yang telah Engkau karuniakan, dan lindungilah aku dari kejahatan yang Engkau tetapkan, karena sesungguhnya Engkau yang menentukan dan bukan ditentukan, dan sesungguhnya tidak akan hina orang yang Engkau lindungi, dan tidak akan mulia orang yang Engkau musuhi. Maha Suci Engkau ya Tuhan kami dan Maha Tinggi Engkau, maka bagi-Mu segala puji atas apa yang Engkau tetapkan. Aku memohon ampun kepada-Mu dan aku bertaubat kepada-Mu, dan shalawat serta salam semoga terlimpahkan kepada junjungan kami Nabi Muhammad, keluarga dan sahabatnya."
Dengan memahami waktu dan lafal doa qunut witr yang sesuai dengan hadis, umat Muslim dapat semakin khusyuk dalam menjalankan ibadah di bulan Ramadan yang penuh berkah.