Penutupan Plengkung Gading: Dampak Ekonomi Bagi Pedagang Sekitar
Penutupan Plengkung Gading: Dampak Ekonomi Bagi Pedagang Sekitar
Penutupan akses Plengkung Gading atau Plengkung Nirbaya pada Sabtu, 15 Maret 2025, telah menimbulkan dampak signifikan terhadap perekonomian warga sekitar, khususnya para pedagang. Pintu masuk yang kini terhalang oleh papan setinggi satu meter dan dijaga oleh petugas dalam APD, telah mengakibatkan penurunan drastis jumlah kendaraan yang melintas. Hal ini berimbas langsung pada pendapatan para pedagang kaki lima dan pemilik usaha di wilayah tersebut.
Nur, pemilik toko fotokopi di dekat Plengkung Gading, merasakan penurunan signifikan dalam jumlah pesanan. Ia menjelaskan bahwa intensitas lalu lintas kendaraan bermotor memiliki korelasi langsung dengan omzet usahanya. "Sejak penutupan, jalan menjadi sepi, dan pesanan pun ikut sepi. Sulit bagi pengendara untuk masuk ke sini," ungkap Nur saat diwawancarai di lokasi. Senada dengan Nur, seorang pedagang gorengan yang enggan disebutkan namanya, merasakan dampak yang sama. Baru saja memulai usahanya di awal bulan Ramadan, ia mengalami penurunan penjualan yang sangat drastis. "Biasanya banyak orang lalu lalang, sekarang jauh berkurang. Ini sangat sulit, terutama bagi pedagang di sekitar sini," ujarnya dengan nada kecewa. Ia berharap penutupan Plengkung Gading bersifat sementara dan tidak permanen, agar mata pencahariannya dapat kembali normal.
Haris, seorang juru parkir yang telah bertugas selama dua tahun di kawasan tersebut, juga merasakan dampak negatif penutupan. Pendapatannya menurun drastis. "Kalau Plengkung Gading ditutup seperti ini, saya tidak mendapatkan penghasilan. Bukan hanya pedagang makanan, semua pedagang di sekitar sini terdampak karena tidak ada orang yang lalu lalang," keluh Haris. Ia menggambarkan situasi ekonomi yang semakin sulit bagi para pedagang kecil di sekitar lokasi yang sebelumnya ramai dilewati kendaraan. Penutupan ini menimbulkan kekhawatiran akan berkurangnya pemasukan dan kesulitan ekonomi yang dihadapi oleh warga sekitar.
Kondisi ini menunjukan betapa pentingnya aksesibilitas jalan bagi keberlangsungan usaha kecil dan menengah. Penutupan Plengkung Gading, terlepas dari alasannya, menimbulkan konsekuensi ekonomi yang nyata dan perlu menjadi pertimbangan dalam pengambilan kebijakan di masa mendatang. Perlu adanya upaya mitigasi dampak ekonomi bagi warga terdampak. Lebih lanjut, transparansi informasi mengenai alasan penutupan dan rencana pembukaan kembali akses tersebut sangat penting agar warga sekitar dapat mempersiapkan diri dan merumuskan strategi menghadapi situasi tersebut. Pemerintah daerah diharapkan dapat memberikan solusi konkret untuk mengatasi dampak negatif dari penutupan Plengkung Gading bagi warga setempat.
Catatan: Informasi dalam berita ini didapat pada Sabtu, 15 Maret 2025.