Rujak Gamel Cirebon: Kuliner Tradisional Ramai Diminati sebagai Takjil Buka Puasa

Rujak Gamel Cirebon: Kuliner Tradisional Ramai Diminati sebagai Takjil Buka Puasa

Ramadan tiba, dan beragam kuliner khas nusantara kembali menjadi pilihan favorit sebagai menu berbuka puasa. Di Cirebon, Jawa Barat, Rujak Gamel, hidangan tradisional yang berasal dari Desa Gamel, Kecamatan Plered, Kabupaten Cirebon, menunjukkan popularitasnya yang tak pernah surut. Bukan hanya sekadar menu berbuka, Rujak Gamel telah menjelma menjadi ikon kuliner lokal yang mampu menarik perhatian warga Cirebon dan sekitarnya.

Salah satu penjual Rujak Gamel di Jalan Mohammad Toha, Kota Cirebon, menjadi bukti nyata tingginya permintaan akan kuliner unik ini. Setiap hari, puluhan pembeli rela mengantre untuk mendapatkan sepiring Rujak Gamel. Vera, sang penjual, menceritakan betapa antusiasnya pembeli, bahkan sebelum waktu Maghrib tiba, 50 porsi Rujak Gamel yang disiapkannya telah ludes terjual. Dengan harga yang terjangkau, yaitu Rp 8.000 per porsi, Rujak Gamel menawarkan sensasi rasa yang sulit ditolak.

Keunikan Rujak Gamel terletak pada perpaduan cita rasa yang unik. Berbeda dengan rujak pada umumnya, Rujak Gamel menggunakan dua jenis saus istimewa: sambal terasi yang pedas dan kuah pindang yang segar. Kuah pindang, yang terbuat dari air rebusan ikan pindang khas Cirebon, memberikan sentuhan rasa gurih dan sedikit asam yang menyeimbangkan rasa pedas dari sambal terasi. Kombinasi ini menghasilkan cita rasa yang kompleks dan sangat menggugah selera.

Selain kedua saus andalan tersebut, Rujak Gamel juga kaya akan beragam isian. Di dalam setiap porsinya, terdapat berbagai macam sayuran segar seperti kol, kangkung, dan terong, serta tambahan tahu goreng, mie, dan kerupuk basah yang kenyal. Kerupuk basah berbentuk kotak ini menjadi salah satu ciri khas yang membedakan Rujak Gamel dengan rujak lainnya. Perpaduan tekstur dan rasa dari berbagai bahan ini menciptakan pengalaman kuliner yang menyenangkan.

Keberhasilan Rujak Gamel menjadi primadona takjil tak lepas dari cita rasa yang autentik dan proses pembuatannya yang masih mempertahankan tradisi. Vera, sebagai salah satu penjual Rujak Gamel yang sukses, juga menawarkan berbagai jajanan tradisional lainnya di 'dapur Ramadan' miliknya. Menu-menu seperti Shaun (sejenis kue), aneka gorengan, dan bubur campur dengan berbagai isian (bubur pacar, mutiara, lemu, ubi ungu, dan kolak pisang) yang disajikan dalam wadah tanah liat turut melengkapi pilihan bagi para pelanggan. Bubur campur yang lengkap dengan gula merah dan santan dibanderol dengan harga Rp 15.000 per porsi. Bagi pecinta kuliner tradisional, khususnya penggemar rasa pedas dan segar, Rujak Gamel dan aneka jajanan lainnya di Jalan Mohammad Toha, Kecamatan Kejaksan, Kota Cirebon, layak untuk dikunjungi selama bulan Ramadan.

Dengan demikian, Rujak Gamel bukan sekadar menu berbuka puasa, melainkan juga sebuah representasi dari kekayaan kuliner tradisional Cirebon yang patut dijaga dan dilestarikan.