Reijnders: Milan Harus Perbaiki Konsistensi Permainan Demi Hindari Comeback Dramatis

Reijnders: Milan Harus Perbaiki Konsistensi Permainan Demi Hindari Comeback Dramatis

Kemenangan dramatis AC Milan atas Como dengan skor 2-1 di San Siro, Minggu (16/3/2025) dini hari WIB, kembali menyoroti inkonsistensi permainan Rossoneri. Meskipun berhasil membalikkan keadaan setelah tertinggal satu gol, gelandang Tijjani Reijnders menekankan perlunya perbaikan fundamental dalam permainan tim untuk menghindari skenario comeback yang menegangkan di setiap laga.

Milan, yang sebelumnya juga menang comeback atas Lecce dengan skor 3-2, kembali menunjukkan karakter juang yang kuat. Namun, dua kemenangan dramatis tersebut justru mengungkap kelemahan tim dalam menjaga konsistensi performa selama 90 menit. Gol Lucas Da Cunha untuk Como di menit ke-33 memaksa Milan untuk berjuang keras di babak kedua, sebelum akhirnya Christian Pulisic dan Reijnders mencetak gol penentu kemenangan di menit ke-53 dan 75'. Reijnders sendiri mengakui bahwa kebiasaan tertinggal lebih dulu merupakan permasalahan yang harus segera diatasi.

"Itu adalah masalah kami di musim ini," ujar Reijnders kepada DAZN seusai pertandingan. "Saya tidak berpikir ini hanya soal ketajaman, tetapi lebih kepada kesalahan-kesalahan individual yang tidak seharusnya terjadi ketika bermain untuk klub sebesar Milan." Ia menegaskan bahwa kesalahan-kesalahan tersebut, bukan sekadar masalah ketajaman dalam menyerang, melainkan juga disebabkan oleh faktor individu dan kesalahan dalam strategi permainan.

Reaksi suporter Milan juga menjadi sorotan. Kecemasan terlihat jelas saat babak pertama berakhir dengan Milan tertinggal. Bahkan, kelompok Ultras di Curva Sud baru memasuki stadion 15 menit setelah laga dimulai. Sikap suporter ini menjadi cerminan kegelisahan yang dirasakan oleh para penggemar terhadap performa tim yang masih belum stabil.

Terkait hal tersebut, Reijnders berharap dukungan suporter tetap solid, terutama di saat-saat sulit. Ia menyadari bahwa dukungan penuh dari tribun mampu memberikan energi tambahan bagi tim di lapangan.

"Sulit ketika penggemar datang terlambat, tetapi kami sangat membutuhkan dukungan mereka," tambah Reijnders. "Anda bisa melihat bagaimana kehadiran mereka memberikan energi besar di stadion. Itu berpengaruh besar bagi kami." Ia pun menegaskan kembali komitmennya untuk memperbaiki performa tim, "Saya telah mengatakan berkali-kali musim ini, kami harus meningkatkan kemampuan, dan sekarang adalah waktu yang tepat untuk melakukannya."

Kemenangan atas Como membawa Milan naik ke peringkat tujuh klasemen sementara Serie A dengan raihan 47 poin dari 29 pertandingan. Mereka unggul satu poin atas AS Roma yang masih memiliki satu laga tersisa melawan Cagliari.

Dengan raihan poin tersebut, Milan masih memiliki peluang untuk bersaing di papan atas klasemen. Namun, konsistensi menjadi kunci utama bagi Rossoneri untuk meraih prestasi lebih baik di sisa musim ini. Pertanyaan besarnya adalah, bisakah Milan mengatasi inkonsistensi permainan dan menghindari comeback dramatis di laga-laga mendatang?