Bahaya Mukbang: Tiga Kasus Kematian Akibat Konsumsi Makanan Berlebihan
Bahaya Mukbang: Tiga Kasus Kematian Akibat Konsumsi Makanan Berlebihan
Fenomena mukbang, tren konsumsi makanan dalam jumlah besar di depan kamera yang berasal dari Korea Selatan, telah menyebar luas secara global dan menarik perhatian jutaan penonton daring. Namun, di balik popularitasnya, praktik makan berlebihan ini menyimpan risiko kesehatan yang serius, bahkan berujung pada kematian. Sejumlah kasus kematian yang dilaporkan menunjukkan betapa bahayanya kebiasaan ini bagi kesehatan jantung, sistem pencernaan, dan kesehatan secara keseluruhan.
Berikut ini tiga kasus kematian yang terkait dengan aktivitas mukbang yang perlu menjadi perhatian kita semua:
-
Kasus 1: Efecan Kultur, TikToker Mukbang asal Turki yang Meninggal Dunia Akibat Komplikasi Obesitas. Efecan Kultur, seorang pria berusia 24 tahun, meninggal dunia pada 7 Maret 2025. Kepopulerannya di TikTok berkat konten mukbang ekstrem yang ia buat. Namun, kebiasaan makan berlebihan ini berdampak buruk pada kesehatannya. Kultur mengalami komplikasi akibat obesitas yang parah, termasuk kesulitan bernapas dan memar. Ia bahkan harus menjalani perawatan intensif di rumah sakit selama tiga bulan sebelum akhirnya meninggal dunia. Kasus ini menjadi peringatan serius tentang bagaimana kebiasaan makan yang tidak sehat dapat menyebabkan obesitas dan berbagai komplikasi yang mengancam jiwa.
-
Kasus 2: Manoy Apatan, Pembuat Konten Filipina Meninggal Usai Mukbang Ayam Goreng. Manoy Apatan, 38 tahun, seorang pembuat konten di Filipina, meninggal dunia setelah melakukan sesi mukbang ayam goreng. Dalam videonya, ia terlihat mengonsumsi 13 potong ayam goreng dan nasi putih dalam sekali makan. Keesokan harinya, ia ditemukan meninggal dunia. Hasil pemeriksaan medis menunjukkan bahwa Manoy meninggal akibat stroke hemoragik, sebuah kondisi di mana pembuluh darah di otak pecah. Dokter spesialis jantung, Tony Leachon, menjelaskan bahwa konsumsi makanan asin dan daging dalam jumlah besar secara rutin dapat menyebabkan pembekuan darah di otak, meningkatkan tekanan darah, dan akhirnya menyebabkan pecahnya pembuluh darah. Kematian Manoy menyoroti bahaya konsumsi makanan tinggi sodium dan lemak jenuh terhadap kesehatan jantung dan pembuluh darah.
-
Kasus 3: Kematian Mendadak Bintang Mukbang Tiongkok, Pan Xiaoting, Saat Siaran Langsung. Pan Xiaoting, 24 tahun, seorang bintang mukbang terkenal di Tiongkok, meninggal dunia secara mendadak saat melakukan siaran langsung pada 14 Juli 2024. Ia tengah melakukan tantangan makan ekstrem, mengonsumsi lebih dari 10 kg makanan setiap hari selama lebih dari 10 jam siaran langsung. Hasil otopsi menunjukkan kelainan bentuk perut yang parah dan perut yang penuh dengan makanan yang belum tercerna. Sebelumnya, Xiaoting pernah dirawat di rumah sakit akibat perdarahan lambung, namun ia tetap melanjutkan tantangan makan berlebihan setelah keluar dari rumah sakit. Kematian Xiaoting adalah bukti nyata bahaya makan berlebihan dalam jangka panjang, yang dapat menyebabkan kerusakan organ dalam yang serius dan berujung pada kematian.
Ketiga kasus ini memberikan gambaran nyata tentang bahaya yang mengintai di balik tren mukbang. Makan berlebihan tidak hanya meningkatkan risiko obesitas, tetapi juga dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan serius, seperti penyakit jantung, stroke, dan kerusakan organ pencernaan. Penting bagi kita semua untuk mengonsumsi makanan secara sehat dan seimbang, serta menghindari praktik makan berlebihan seperti yang ditunjukkan dalam tren mukbang yang berbahaya ini. Kesadaran akan bahaya ini penting untuk mencegah tragedi serupa terjadi di masa mendatang.