Tragedi Cartenz: Meninggalnya Lilie "Mamak Pendaki" Wijayati dan Elsa Laksono Guncang Dunia Pendakian Indonesia

Tragedi Cartenz: Meninggalnya Lilie "Mamak Pendaki" Wijayati dan Elsa Laksono Guncang Dunia Pendakian Indonesia

Dunia pendakian Indonesia tengah berduka cita menyusul meninggalnya dua pendaki senior, Lilie Wijayati Poegiono, yang akrab disapa "Mamak Pendaki", dan Elsa Laksono, dalam sebuah tragedi di Puncak Cartenz, Papua Tengah. Keduanya ditemukan meninggal dunia pada Sabtu, 1 Maret 2025, saat perjalanan pulang dari ekspedisi yang melibatkan 10 pendaki.

Kepergian Mamak Pendaki dan Elsa meninggalkan kesedihan mendalam bagi keluarga, sahabat, dan seluruh komunitas pendakian Tanah Air. Mamak Pendaki, dikenal luas sebagai sosok inspiratif dan pemersatu, selalu berbagi semangat dan pengalamannya kepada pendaki lainnya, terutama bagi pendaki pemula. Hal tersebut disampaikan oleh Candro Simarmata (37) dan Nadia Gianifa (25), dua rekan dekat Mamak Pendaki yang ditemui di rumah duka di Bandung pada Selasa, 4 Maret 2025.

"Mamak sosok yang luar biasa, bisa bergaul dengan semua orang, dan selalu membangkitkan semangat satu sama lain," kenang Candro. "Beliau adalah pemersatu bagi kita semua, kehilangan beliau sungguh sangat mendalam." Candro menambahkan bahwa selama tiga tahun berteman, mereka telah menaklukkan lebih dari 20 gunung bersama, menunjukkan dedikasi dan semangat Mamak Pendaki yang tak kenal lelah.

Nadia, rekan pendakian lainnya, juga turut mengungkapkan kekagumannya pada Mamak Pendaki. "Justru untuk umur beliau, fisiknya masih sangat prima, semangat dan tekadnya luar biasa," ujar Nadia, mengomentari kesigapan Mamak Pendaki dalam mempersiapkan pendakian Puncak Cartenz yang membutuhkan persiapan hampir satu tahun lamanya. Lebih lanjut, Nadia menambahkan bahwa Mamak Pendaki selalu berbagi ilmu dan membantu sesama tanpa pamrih.

Tragedi di Puncak Cartenz bermula setelah tim ekspedisi mencapai puncak pada Jumat, 28 Februari 2025. Saat perjalanan turun, gejala hipotermia mulai menyerang beberapa anggota tim. Salah satu pendaki, Nurhuda, segera menuju basecamp untuk meminta bantuan. Upaya penyelamatan dilakukan oleh pemandu pendakian, Yustinus Sondegau, namun sayangnya, nyawa Lilie dan Elsa tak dapat diselamatkan. Kabid Humas Polda Papua, Kombes Ignatius Benny Ady Prabowo, mengkonfirmasi kabar duka tersebut berdasarkan informasi dari pendaki lain di lokasi.

Ekspedisi yang dimulai dari Bandara Timika menuju Yellow Valley menggunakan helikopter PT Komala Indonesia pada Rabu, 26 Februari 2025 ini, kini berakhir dengan duka mendalam. Kepergian Mamak Pendaki dan Elsa Laksono bukan hanya kehilangan dua pendaki berpengalaman, tetapi juga hilangnya semangat dan inspirasi bagi banyak jiwa yang menggemari kegiatan pendakian gunung di Indonesia. Kisah dan semangat mereka akan selalu dikenang.

Berikut beberapa poin penting terkait tragedi ini:

  • Meninggalnya dua pendaki senior, Lilie "Mamak Pendaki" Wijayati dan Elsa Laksono di Puncak Cartenz.
  • Gejala hipotermia sebagai penyebab utama kematian.
  • Upaya penyelamatan yang dilakukan namun gagal menyelamatkan kedua pendaki.
  • Kesedihan mendalam dari keluarga, teman, dan komunitas pendakian Indonesia.
  • Warisan semangat dan inspirasi Mamak Pendaki bagi generasi pendaki selanjutnya.