Rumah Sakit Ibu dan Anak Indonesia di Gaza: Proyek Solidaritas dan Harapan di Tengah Krisis Kesehatan
Rumah Sakit Ibu dan Anak Indonesia di Gaza: Proyek Solidaritas dan Harapan di Tengah Krisis Kesehatan
Proyek pembangunan Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Indonesia di Jalur Gaza, Palestina, menandai babak baru dalam kerja sama kemanusiaan Indonesia dan Palestina. Inisiatif Aqsa Working Group (AWG) ini, yang akan dimulai pada Maret 2025, bukan sekadar pembangunan infrastruktur, melainkan wujud nyata solidaritas Indonesia terhadap penderitaan rakyat Palestina, khususnya kaum ibu dan anak. Rencana pembangunan RSIA seluas 10.310 meter persegi di atas lahan seluas 5.000 meter persegi ini mendapat dukungan luas dari berbagai organisasi kemanusiaan dan lembaga zakat di Indonesia, termasuk Badan Zakat Nasional (Baznas) dan Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Onny Firyanti Hamidi dari Maemuna Center Indonesia, anggota AWG, menjelaskan bahwa tahap awal proyek akan difokuskan pada survei teknis oleh tim advance yang akan diberangkatkan pada Maret-April 2025. Peletakan batu pertama direncanakan pada akhir April 2025. Anggaran yang dibutuhkan untuk proyek ambisius ini mencapai Rp 402 miliar, dengan target penggalangan dana tahap awal sebesar Rp 201 miliar. Proyek ini dipimpin oleh Ar. Riza A Chairi sebagai arsitek perencana utama dan Ir. Edy Wahyudi sebagai ketua tim konstruksi. RSIA empat lantai yang direncanakan, termasuk basement, diharapkan mampu memberikan solusi atas krisis kesehatan yang sedang melanda Gaza.
Kondisi sistem kesehatan di Gaza saat ini sangat memprihatinkan. Mantan Menteri Kesehatan Siti Fadilah Supari menekankan urgensi pembangunan RSIA ini sebagai respons atas kerusakan infrastruktur kesehatan yang disebabkan oleh konflik berkepanjangan. Ia mengutip data dari Bagian Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB yang menunjukkan bahwa 19 dari 36 rumah sakit di Gaza telah ditutup akibat serangan, sementara lebih dari 100 petugas medis menjadi korban. RSIA Indonesia diharapkan dapat meringankan beban layanan kesehatan yang ada dan memberikan akses layanan kesehatan yang layak bagi ibu dan anak di Gaza.
Proyek ini tidak hanya berdampak pada penyediaan layanan kesehatan fisik, tetapi juga memberikan harapan baru bagi masyarakat Gaza. Pembangunan RSIA Indonesia ini adalah simbol nyata kepedulian internasional terhadap penderitaan rakyat Palestina dan komitmen Indonesia untuk mendukung kemerdekaan dan kesejahteraan Palestina. Keberadaan RSIA ini diharapkan dapat berkontribusi signifikan dalam meningkatkan kesehatan ibu dan anak, menurunkan angka kematian ibu dan bayi, serta meningkatkan kualitas hidup masyarakat Gaza secara keseluruhan.
Berikut rincian tahapan proyek:
- Maret-April 2025: Pemberangkatan tim advance untuk survei teknis.
- Akhir April 2025: Peletakan batu pertama.
- Tahap selanjutnya: Pembangunan RSIA empat lantai seluas 10.310 meter persegi.
Proyek ini menuntut kolaborasi dan sinergi yang kuat antar berbagai pihak, baik dari pemerintah, organisasi kemanusiaan, maupun masyarakat luas. Semoga proyek ini dapat berjalan lancar dan memberikan dampak positif yang signifikan bagi masyarakat Gaza.