Operasi Modifikasi Cuaca di Jakarta dan Jawa Barat: Upaya Mitigasi Bencana Hidrometeorologi

Operasi Modifikasi Cuaca di Jakarta dan Jawa Barat: Upaya Mitigasi Bencana Hidrometeorologi

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, dalam kolaborasi dengan instansi terkait, telah melaksanakan tahap ketiga Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) tahun ini sebagai bagian dari strategi mitigasi bencana hidrometeorologi, khususnya banjir. Selama sepuluh hari, operasi ini telah melibatkan penyebaran 5,6 ton garam ke awan, dengan tujuan mengurangi intensitas hujan dan meminimalisir dampak negatifnya terhadap wilayah Jakarta. Sampai hari ketiga pelaksanaan, tujuh sorti penerbangan telah dilakukan, dengan total durasi penerbangan mencapai lima jam. Sasaran penyemaian awan difokuskan pada beberapa wilayah strategis, termasuk Selat Sunda dan perairan di sekitar Ujung Kulon, dengan tujuan mengalihkan potensi hujan lebat ke daerah yang lebih aman.

Michael Sitanggang, Ketua Sub Kelompok Logistik dan Peralatan BPBD DKI Jakarta, menegaskan bahwa OMC bukanlah solusi utama, melainkan alat bantu dalam strategi yang lebih komprehensif. Ia menekankan pentingnya pendekatan terpadu untuk menghadapi potensi bencana hidrometeorologi. Penentuan titik penyemaian awan dilakukan secara cermat dan terencana, berdasar pada data dan analisis BMKG, yang menggunakan radar dan citra satelit untuk mengidentifikasi area pertumbuhan awan yang tepat. TNI AU, melalui pilot dan tim teknisnya, berperan krusial dalam memastikan penyebaran bahan semai secara optimal, sehingga upaya pengalihan hujan ke laut dapat berjalan efektif.

Upaya serupa juga dilakukan di Jawa Barat.

Di Jawa Barat, Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, bekerjasama dengan BMKG dan TNI AU, juga menjalankan OMC hingga 20 Maret 2025. Langkah ini diambil sebagai antisipasi terhadap potensi bencana banjir yang semakin meningkat seiring dengan musim hujan. Wilayah Bogor dan Bekasi, yang telah menetapkan status tanggap darurat banjir, menjadi fokus utama dalam operasi ini. Edwin Zulkarnain, Analis Kebencanaan Ahli Muda BPBD Jabar, menjelaskan bahwa tujuan utama OMC di Jawa Barat adalah untuk mengurangi intensitas hujan ekstrem, sehingga wilayah-wilayah rawan bencana dapat lebih siap menghadapi curah hujan tinggi tanpa mengalami dampak yang parah. Operasi di Jawa Barat melibatkan penyemaian awan tiga kali sehari, dengan BMKG berperan sebagai pengawas utama dalam menentukan target penyemaian, dan TNI AU bertanggung jawab atas penyebaran bahan semai secara efisien dan tepat sasaran.

Kedua operasi modifikasi cuaca ini mencerminkan komitmen pemerintah daerah dalam upaya mitigasi bencana hidrometeorologi. Pendekatan terpadu yang melibatkan berbagai instansi dan teknologi canggih diharapkan dapat meminimalisir dampak buruk bencana alam dan melindungi keselamatan masyarakat. Keberhasilan operasi ini akan sangat bergantung pada koordinasi yang efektif, pemantauan yang ketat, dan ketepatan dalam menentukan strategi penyemaian awan berdasarkan data akurat dan prediksi cuaca yang handal.