Kerusuhan Pilkada Puncak Jaya: 179 Bangunan Ludes Terbakar, Ribuan Warga Mengungsi

Kerusuhan Pilkada Puncak Jaya: 179 Bangunan Ludes Terbakar, Ribuan Warga Mengungsi

Bentrokan antar pendukung pasangan calon (Paslon) Bupati dan Wakil Bupati Puncak Jaya, Papua Tengah, telah menimbulkan kerusakan signifikan dan tragedi kemanusiaan yang memprihatinkan. Konflik yang terjadi antara pendukung Paslon nomor urut 1, Yuni Wonda-Mus Kogoya, dan Paslon nomor urut 2, Miren Kogoya-Mendi Wonerengga, telah mengakibatkan kerugian materiil yang sangat besar dan memaksa ribuan warga mengungsi. Kepolisian Daerah Papua Tengah melaporkan bahwa setidaknya 179 bangunan hangus terbakar dalam insiden tersebut. Kerusakan ini mencakup beragam infrastruktur publik dan privat, termasuk satu gedung Sekolah Dasar Pruleme dan satu Kantor Balai Desa Trikora. Selain bangunan, 28 unit kendaraan roda dua dan empat milik warga juga menjadi korban amuk massa.

Kapolda Papua Tengah, Brigjen Pol. Alfred Papare, dalam keterangan tertulisnya pada Kamis (13/3/2025) menyatakan bahwa dampak dari bentrokan ini telah meluas dan menimbulkan keprihatinan yang mendalam. Ribuan warga terpaksa menyelamatkan diri dan mengungsi ke lokasi yang dianggap lebih aman. Data kepolisian mencatat angka pengungsi mencapai 1.933 jiwa. Mereka berlindung di berbagai tempat, antara lain Mapolres Puncak Jaya, Kodim 1417/PJ, dan Aula Gereja Injili Di Indonesia (GIDI) di Puncak Jaya. Kondisi pengungsi ini tentu membutuhkan penanganan segera dan bantuan kemanusiaan yang memadai, mengingat kebutuhan dasar seperti makanan, air bersih, dan layanan kesehatan sangat mendesak.

Tragedi ini juga telah menelan korban jiwa. Laporan awal menyebutkan sembilan orang meninggal dunia akibat bentrokan tersebut. Selain korban jiwa, jumlah korban luka-luka mencapai angka yang mengkhawatirkan, yaitu sebanyak 428 orang. Para korban luka-luka saat ini tengah menjalani perawatan medis di berbagai fasilitas kesehatan. Beberapa di antaranya dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Wamena, Kabupaten Jayawijaya, dan bahkan ada yang dirujuk ke RSUD Jayapura untuk penanganan medis lebih lanjut. Kondisi kesehatan para korban luka-luka perlu terus dipantau, dan akses terhadap layanan kesehatan yang memadai harus dijamin.

Peristiwa ini menjadi sorotan serius bagi penegak hukum dan pemerintah daerah. Penyelidikan menyeluruh terhadap insiden ini perlu dilakukan untuk mengungkap penyebab akar masalah dan memproses para pelaku sesuai dengan hukum yang berlaku. Selain itu, upaya pemulihan dan rekonsiliasi pasca-bentrokan juga sangat penting untuk dilakukan guna mencegah terjadinya kekerasan serupa di masa mendatang. Pemerintah harus mengambil langkah-langkah konkret untuk menjamin keamanan dan ketertiban masyarakat di Puncak Jaya dan memastikan bahwa kejadian serupa tidak terulang kembali. Pemulihan infrastruktur yang rusak dan dukungan psikologis bagi para korban juga menjadi prioritas utama dalam upaya memulihkan situasi pasca-bentrokan ini.

Langkah-langkah yang diperlukan:

  • Penyelidikan tuntas dan penegakan hukum yang tegas terhadap para pelaku.
  • Bantuan kemanusiaan dan dukungan medis bagi para pengungsi dan korban luka.
  • Program pemulihan infrastruktur yang terdampak.
  • Upaya rekonsiliasi dan dialog untuk mencegah konflik serupa di masa depan.
  • Penguatan keamanan dan ketertiban di wilayah Puncak Jaya.