Mantan Mahasiswa Unair Terjerat Kasus Penyebaran Video Pornografi Hasil Rekam Rahasia di Toilet
Mantan Mahasiswa Unair Terjerat Kasus Penyebaran Video Pornografi Hasil Rekam Rahasia di Toilet
Seorang alumni Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Jonathan Hamonangan Putra Manurung (22) atau JHPM, mantan mahasiswa Ilmu Sejarah Fakultas Ilmu Budaya (FIB), tengah menjadi sorotan publik setelah diduga terlibat dalam kasus penyebaran video pornografi. JHPM diduga merekam perempuan di toilet berbagai lokasi, termasuk di beberapa gedung kampus Unair, dan kemudian menjual hasil rekaman tersebut secara daring dengan harga yang bervariasi, mulai dari Rp 100.000 hingga Rp 700.000.
Kasus ini mencuat ke permukaan setelah beredarnya unggahan di media sosial X (@aarummanis) yang menampilkan wajah JHPM, bukti percakapan, klarifikasi, serta ijazah yang menunjukkan bahwa yang bersangkutan merupakan alumni Unair. Unggahan tersebut juga menyebutkan bahwa JHPM diduga merekam korban di toilet gedung kampus Unair A, B, dan C, termasuk ASEEC Tower. Lebih mengejutkan lagi, terungkap bahwa aktivitas perekamannya juga meluas ke toilet beberapa pusat perbelanjaan di Surabaya dan Sidoarjo.
Pihak Humas FIB Unair, Nuri Hermawan, membenarkan bahwa JHPM merupakan alumni kampus tersebut. Namun, hingga saat ini, pihak Unair masih enggan memberikan keterangan lebih detail terkait kasus ini dengan alasan masih melakukan koordinasi internal dan penyelesaian masalah bersama pihak-pihak terkait. "Benar, yang bersangkutan alumni," ujar Nuri Hermawan saat dikonfirmasi. "Ini masih dirapatkan dengan beberapa unit terkait di internal kami." Sikap ini menimbulkan pertanyaan dari berbagai kalangan mengingat seriusnya tuduhan yang dilayangkan kepada mantan mahasiswanya.
Berbagai bukti yang beredar di media sosial menunjukkan adanya dugaan keterlibatan JHPM dalam sindikat penyebaran video pornografi. Salah satu bukti yang mengemuka adalah peristiwa saat JHPM tertangkap basah merekam di toilet Trans Icon Mall Surabaya, meskipun hal tersebut tidak menghentikannya dari kegiatan ilegal tersebut. Aksi JHPM telah memicu kemarahan netizen yang mengecam tindakannya yang dinilai sangat melanggar privasi dan etika.
Kasus ini menyoroti pentingnya pengawasan dan pencegahan tindakan pelecehan seksual, terutama di lingkungan kampus dan tempat umum. Peristiwa ini juga menjadi pengingat akan pentingnya kesadaran publik terhadap kejahatan siber dan perlunya penegakan hukum yang tegas terhadap pelaku kejahatan semacam ini. Ke depannya, diharapkan pihak berwenang dapat menuntaskan kasus ini dan memberikan sanksi yang setimpal kepada JHPM, serta memberikan perlindungan dan keadilan bagi para korban.
Berikut poin penting dalam kasus ini:
- JHPM, alumni Unair, diduga merekam perempuan di toilet dan menjual video tersebut.
- Lokasi perekaman meliputi toilet di gedung kampus Unair dan pusat perbelanjaan di Surabaya dan Sidoarjo.
- Harga jual video bervariasi, antara Rp 100.000 hingga Rp 700.000.
- Dugaan keterlibatan dalam sindikat penyebaran video pornografi.
- Pihak Unair masih melakukan koordinasi internal dan belum memberikan keterangan detail.
- Kasus ini memicu kemarahan publik dan sorotan terhadap pentingnya pencegahan pelecehan seksual dan kejahatan siber.