Kebumen Usul Tambah Kuota Elpiji 3 Kg Jelang Ramadhan dan Idul Fitri

Kebumen Usul Tambah Kuota Elpiji 3 Kg Jelang Ramadhan dan Idul Fitri

Pemerintah Kabupaten Kebumen mengajukan usulan penambahan kuota gas LPG 3 kg sebesar 12 persen untuk bulan Maret 2025. Usulan ini diajukan guna mengantisipasi lonjakan permintaan selama bulan Ramadhan dan Idul Fitri 1446 H. Bupati Kebumen, Lilis Nuryani, menjelaskan bahwa kebutuhan gas LPG di Kebumen mencapai rata-rata satu juta tabung per bulan, dengan proyeksi peningkatan hingga 12,8 juta tabung pada tahun 2024, terutama selama periode hari raya. Langkah ini diambil berdasarkan koordinasi intensif dengan Hiswana Migas dan PT Pertamina Patra Niaga untuk memastikan ketersediaan dan pendistribusian gas LPG yang lancar.

Usulan penambahan kuota 12 persen untuk bulan Maret merupakan langkah proaktif pemerintah daerah untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. "Kita dari Pemerintah Daerah sudah mengusulkan adanya penambahan 12 persen untuk bulan Maret, karena pastinya kebutuhan gas LPG di Kebumen akan meningkat pada bulan Ramadhan sampai Lebaran Idul Fitri tahun ini," ungkap Bupati Lilis dalam keterangan resmi pada Kamis, 13 Maret 2025. Bupati menekankan pentingnya ketersediaan gas LPG sebagai kebutuhan pokok masyarakat, dan melakukan monitoring langsung ke lapangan untuk memastikan kelancaran distribusi. Monitoring tersebut melibatkan Wakil Bupati Zaeni Miftah, Kepala Kejaksaan Negeri Endi Sulistiyo, Sekda Edi Rianto, dan pimpinan OPD terkait. Tim meninjau langsung salah satu pangkalan gas LPG 3 kg di Desa Banjarwinangun, Kecamatan Petanahan.

Hasil peninjauan lapangan menunjukkan bahwa hingga saat ini distribusi gas LPG 3 kg di Kebumen masih berjalan normal. Pemilik pangkalan, Mochamad Charis, menginformasikan bahwa pengiriman gas dari agen ke pangkalan dilakukan dua kali seminggu tanpa kendala. Harga jual di pangkalan tetap sesuai harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah, yaitu Rp 18.000 per tabung. Bupati juga berdialog langsung dengan warga sekitar pangkalan dan memastikan bahwa mereka mendapatkan gas LPG dengan harga sesuai HET. "Tadi sempat ngobrol sama pemiliknya, untuk kebutuhan gas masih aman, pengiriman selalu rutin dikirim dua minggu sekali. Dari pangkalan itu dijual dengan harga net Rp 18.000," ujar Bupati Lilis. Lebih lanjut, Bupati menghimbau kepada agen dan pangkalan untuk menghindari penimbunan gas LPG agar ketersediaan gas tetap terjaga dan masyarakat tidak dirugikan. Penimbunan gas LPG, tegas Bupati, merupakan tindakan yang dapat berdampak hukum.

Selain memastikan ketersediaan pasokan, pemerintah Kabupaten Kebumen juga memastikan harga jual tetap terkendali dan terjangkau masyarakat. Langkah-langkah tersebut merupakan bagian dari upaya pemerintah daerah dalam menjaga stabilitas harga dan ketersediaan barang kebutuhan pokok menjelang bulan Ramadhan dan Idul Fitri. Pemerintah daerah berkomitmen untuk terus memantau situasi di lapangan dan berkoordinasi dengan pihak terkait untuk memastikan kelancaran distribusi gas LPG 3 kg hingga hari raya.

Berikut poin penting dari kegiatan monitoring: * Distribusi gas LPG 3 kg di Kebumen sejauh ini masih normal. * Pengiriman dari agen ke pangkalan dilakukan dua kali seminggu. * Harga jual di tingkat pangkalan sesuai HET (Rp 18.000). * Bupati menghimbau agar tidak terjadi penimbunan gas LPG. * Usulan penambahan kuota 12 persen untuk bulan Maret telah diajukan.