Jadwal Imsak dan Salat Lima Waktu di Jawa Timur, 13 Maret 2025

Bulan Ramadan 1446 H telah tiba, menandai dimulainya ibadah puasa bagi umat Muslim di seluruh Indonesia, termasuk Jawa Timur. Setelah penetapan awal Ramadan melalui sidang isbat pada Jumat, 28 Februari 2025, yang menggabungkan metode hisab (perhitungan astronomi) dan rukyat (pengamatan hilal) di Jakarta, kini umat Muslim dapat merujuk pada jadwal imsak dan salat berikut untuk menjalankan ibadah dengan lebih tertib.

Berikut disajikan jadwal imsak dan waktu salat lima waktu (Subuh, Zuhur, Asar, Magrib, Isya) untuk 38 kabupaten dan kota di Jawa Timur pada Kamis, 13 Maret 2025. Perbedaan waktu antara wilayah satu dengan lainnya disebabkan oleh perbedaan letak geografis dan pengaruh zona waktu setempat. Jadwal ini disusun sebagai pedoman dan disarankan untuk selalu mengacu pada sumber informasi yang lebih akurat dan terpercaya di wilayah masing-masing.

Jadwal Imsak dan Salat Lima Waktu:

Berikut rincian waktu imsak dan salat untuk setiap wilayah di Jawa Timur:

(Catatan: Waktu tersebut merupakan perkiraan dan dapat berbeda sedikit tergantung pada lokasi dan metode perhitungan.)

Niat Puasa Ramadan

Niat merupakan rukun utama puasa. Dalam Mazhab Syafi'i, dianjurkan berniat setiap malam sebelum fajar. Mazhab Maliki memperbolehkan niat sekali di awal Ramadan. Berikut niat puasa dalam Bahasa Arab, Latin, dan artinya:

1. Niat Puasa Setiap Hari:

Arab: نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ هَذِهِ السَّنَةِ لِلّٰهِ تَعَالَى Latin: Nawaitu shauma ghadin 'an ada'i fardhi syahri Ramadhana hadzihis sanati lillahi ta'ala. Artinya: Aku niat berpuasa esok hari untuk menunaikan kewajiban puasa bulan Ramadhan tahun ini, karena Allah Ta'ala.

2. Niat Puasa Sebulan Penuh:

Arab: نَوَيْتُ صَوْمَ جَمِيْعِ شَهْرِ رَمَضَانِ هٰذِهِ السَّنَةِ فَرْضًا لِلّٰهِ تَعَالَى Latin: Nawaitu shauma jami'i syahri ramadhani hadzihis sanati fardhan lillahi ta'ala. Artinya: Aku niat berpuasa di sepanjang bulan Ramadan tahun ini dengan mengikuti pendapat Imam Malik, wajib karena Allah Ta'ala.

Disarankan untuk berhati-hati dan mengutamakan niat setiap hari, namun tidak mengapa berniat sebulan penuh di awal Ramadan sebagai antisipasi.