MUI Sumut Jelaskan Beberapa Hal yang Sering Disepelekan, Namun Dapat Membatalkan Puasa
Beberapa Aktivitas Sepele yang Ternyata Membatalkan Puasa Menurut Mazhab Syafi'i
Umat Muslim di Indonesia tengah menjalankan ibadah puasa Ramadhan. Namun, seringkali terdapat beberapa hal sepele yang luput dari perhatian dan dapat membatalkan puasa. Hal ini dijelaskan oleh Kabid HLNKI MUI Sumut, KH Akhyar Nasution, dalam program Kultum Ramadan detikSumut pada Rabu, 12 Maret 2025. Beliau merujuk pada kitab Imam Syafi'i untuk menjelaskan beberapa poin penting mengenai hal-hal yang perlu diwaspadai selama berpuasa.
Salah satu poin krusial yang dijelaskan adalah mengenai memasukkan anggota tubuh ke dalam rongga tubuh yang terbuka. Ini termasuk memasukkan jari ke dalam telinga, hidung, kerongkongan, dan area genital. KH Akhyar Nasution memberikan contoh penggunaan cotton bud untuk membersihkan telinga. Aksi ini, meskipun terlihat sepele, dapat membatalkan puasa menurut Mazhab Imam Syafi'i karena telinga dianggap sebagai rongga terbuka.
Lebih lanjut, beliau menjelaskan mengenai kebiasaan mengupil. Mengupil, menurut KH Akhyar Nasution, dapat membatalkan puasa jika jari yang dimasukkan ke dalam hidung melebihi satu ruas jari. Ini dikarenakan hidung juga termasuk rongga terbuka. Oleh karena itu, penting untuk berhati-hati dalam membersihkan hidung agar tidak sampai membatalkan puasa.
Tidak hanya itu, membersihkan dubur setelah buang air besar juga menjadi sorotan. Memasukkan jari, misalnya jari tengah kiri, ke dalam anus untuk membersihkan kotoran dapat membatalkan puasa. Hal ini kembali ditekankan karena anus juga tergolong sebagai rongga terbuka.
Selain hal-hal yang berkaitan dengan memasukkan anggota tubuh ke rongga terbuka, KH Akhyar Nasution juga mengingatkan tentang aktivitas yang berkaitan dengan syahwat. Meskipun tidak sampai melakukan hubungan seksual, aktivitas yang merangsang syahwat dapat menghilangkan pahala puasa, bahkan jika tidak sampai membatalkan puasa secara hukum.
Kesimpulannya, KH Akhyar Nasution menekankan pentingnya kehati-hatian dan kewaspadaan dalam menjalankan ibadah puasa. Beberapa hal yang terlihat sepele, seperti membersihkan telinga atau hidung dengan cara yang tidak tepat, dapat berdampak pada sahnya puasa. Pemahaman yang mendalam tentang hukum fiqih, khususnya dalam konteks Mazhab Syafi'i, sangat penting agar ibadah puasa dapat dijalankan dengan sempurna dan mendapatkan pahala yang maksimal. Umat Islam diimbau untuk senantiasa meningkatkan keimanan dan ketaqwaan selama bulan Ramadhan.
Berikut beberapa poin penting yang perlu diperhatikan:
- Memasukkan anggota tubuh ke dalam rongga terbuka (telinga, hidung, kerongkongan, area genital).
- Mengupil dengan jari melebihi satu ruas jari.
- Membersihkan dubur dengan memasukkan jari.
- Melakukan aktivitas yang berkaitan dengan syahwat.
Semoga penjelasan ini dapat menambah wawasan dan kehati-hatian dalam menjalankan ibadah puasa Ramadhan.